KESURUPAN, SERIAL SUDUT PANDANG
PENGANTAR
Kerasukan atau kesurupan setan merupakan suatu peristiwa hadirnya roh jahat dalam kehidupan manusia dan dipercaya dapat menyebabkan kepribadian seseorang berubah. Pribadinya menjadi tidak sesuai dengan lingkungan sosialnya. Kerasukan setan juga dipercaya sebagai suatu peristiwa yang membuat orang sakit secara fisik dan mental. Dalam kamus bahasa Indonesia kesurupan berasal dari kata surup, yang artinya kemasukan (setan, roh) sehingga bertindak yang aneh-aneh. Dalam kamus bahasa inggris yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Shadily kata kesurupan disebut dengan trance. Trance adalah suatu perubahan status kesadaran dan menunjukkan penurunan responsivitas terhadap stimulus lingkungan. Dalam dunia psikiatri, Maramis membagi kondisi kesurupan orang menjadi dua, yaitu:
Pertama, munculnya keyakinan akan adanya kekuatan lain yang menguasai diri seseorang. Gejala seperti ini merupakan bagian dari terbelahnya isi pikiran yang merupakan ciri dari penderita skizofrenia. Bentuk keyakinan seperti itu disebut juga waham.
Kedua, orang yang kesurupan mengalami metamorfosis total, ia menganggap dirinya dengan orang lain atau benda tertentu. Gejala seperti ini sering dilihat pada orang yang mengalami gangguan Disosiasi. Jika pemicunya adalah konflik atau stres psikologik, keadaan ini disebut dengan reaksi Disosiasi yang merupakan sub-jenis dalam neorosa histerik. Disosiasi yang didasari kepercayaan atau kebudayaan tertentu disebut dengan kesurupan. Sementara, berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, ilmu kesehatan jiwa modern menganggap bahwa gangguan kesurupan adalah merupakan bentuk gangguan disosiatif, yaitu proses terpecahnya integritas kepribadian individu akibat stres psikologis yang berat sehingga bertahan di tengah gejolak stres yang berat ini ia beralih menjadi pribadi lain. Dari sisi kedokteran, kesurupan bukan lagi fenomena baru. Kesurupan juga sudah dipelajari secara medis sejak lama. Dalam dunia medis, kesurupan lebih dikenal sebagai dissociative trance disorder (DTD). Kesurupan sebenarnya adalah gangguan mental.Seseorang yang mengaku mengalami kesurupan bisa merasa dirinya jadi orang lain. Seperti merasa jadi harimau, merasa jadi jelmaan makhluk halus, bahkan bisa merasa menjadi sebuah benda.Selain itu, kesurupan juga erat kaitannya dengan lingkungan. Seseorang yang tinggal di lingkungan masyarakat yang percaya akan hal mistis dan fenomena kesurupan, maka memiliki kecenderungan untuk lebih mudah 'kesurupan'. Betapa tidak, orang tersebut telah mengenal konsep kesurupan sejak lama. Kesurupan juga bisa dipandang dari sisi neurosains. Dokter spesialis bedah saraf, Ryu Hasan mengatakan, kesurupan sepenuhnya adalah akibat dari aktivitas otak yang menyangkut emosi, memori, dan motorik."Kalau kita masuk ke dunia neuroscience, apa sih kesurupan? Kesurupan itu adalah aktivitas dari otak. Ada aktivitas emosi, ada memori, ada motorik," kata Ryu dalam diskusi bersama Ask The Experts Edisi 226, beberapa waktu lalu.Ryu mengatakan, kesurupan bukan terjadi karena ada zat mistis yang berusaha masuk ke dalam tubuh. Kesurupan lebih didasari oleh lingkungan dan kebiasaan masyarakat tertentu. Kesurupan juga murni karena aktivitas otak manusia.
Proses Neuropsikologis, Saat Otak Kebanjiran Dopamin
Ryu mengatakan, kesurupan pada dasarnya adalah proses neuropsikologis. Artinya adalah aktivitas otak yang menghasilkan sifat mental dan motorik yang berbeda dari dirinya sendiri.Pada kondisi ini, otak akan merekam memori, mengulangnya dalam diri seseorang, dan berubah menjadi sifat mental dan motorik yang berbeda dari keadaan orang tersebut pada keadaan normal.Sederhananya, seseorang mungkin akan mengaku mengalami kesurupan dan tiba-tiba bicara bahasa Arab. Saat itu, otak sedang merekam memori berulang tentang bahasa Arab. Orang itu mungkin tak pernah belajar bahasa Arab, tapi ia mendengarkan pengajian, atau lantunan lagu dalam bahasa Arab sehingga terekam dalam alam bawah sadar dan terulang. Orang yang mengaku kesurupan juga mungkin akan merasa dirinya menjadi macan atau ular, atau hewan lainnya, hanya karena dia pernah melihat binatang tersebut. Otak kembali merekam adegan yang biasa dilakukan hewan dan membuat tubuh memperagakan diri seakan-akan menjadi hewan tsb.
"Kesurupan melibatkan memori. Jadi, ketika orang tidak pernah melihat kanguru, dia enggak mungkin kesurupan jadi kanguru. Ini yang namanya kesurupan yang pada dasarnya melibatkan banyak sirkuit di otak kita," kata Ryu. |
"Orang yang kesurupan itu memori di otaknya selalu recall [berulang], dia juga melibatkan sirkuit emosi di otak, dia bisa membedakan mana orang yang suka dan tidak, termasuk juga melibatkan sirkuit motoriknya," sambungnya. 'ramai' dan segala macam emosi. Namun, dopamin sendiri akan memberikan rasa tenang pada otak sehingga orang yang telah kesurupan akan merasa rileks. "Otak 'banjir' oksitosin dan dopamin yang tidak seperti biasanya. Entah itu sirkuit emosi atau memori. Segala rasa ada di sana, dan ini yang membuat orang kesurupan itu cenderung berulang, ketagihan. Sebab orang sudah kesurupan, dia merasa nyaman karena ada dopamin," jelas Ryu. Bentuk Cari Perhatian, Ryu juga menjelaskan bahwa orang kesurupan sebenarnya adalah orang terpinggir dalam kelompoknya, sehingga dia mencari perhatian lebih. Salah satu caranya untuk mendapat perhatian adalah dengan kesurupan. Itu sebabnya kesurupan selalu ketika berada keramaian orang.
"Sebetulnya orang kesurupan itu pada dasarnya mencari perhatian. Kesurupan itu tidak pernah saat sendirian, kejadian kesurupan itu selalu di depan orang," kata Ryu.Pada saat orang mengalami DTD, dia akan mendapatkan dua keuntungan. Pertama dia akan menjadi rileks karena otak 'kebanjiran' dopamin, dan kedua, dia akan mendapat perhatian dari sekitarnya. Kesurupan di keramaian juga cenderung menular karena alam bawah sadar orang lain di sekitarnya menyadari bahwa ia akan mendapat perhatian. Selain itu, jika orang-orang di sekitarnya juga sudah mengenal konsep 'kesurupan', maka ia akan lebih mudah ikut-ikutan kesurupan.
"Jadi, ya, memang kesurupan itu cenderung menular, karena orang-orang di sekitarnya mencatat bahwa ada perhatian yang diberikan, dia jadi ikut-ikutan kesurupan," tuturnya.
Menurut Kaplan dan Sadock, keadaan “kesurupan” (trance) adalah suatu bentuk disosiasi yang mengundang keingintahuan dan tidak benar-benar dimengerti. Tampaknya, keadan trance lazim terjadi pada medium yang mendahului pertemuan dengan roh halus. Medium secara khas memasuki keadaan disosiatif, saat itu, seseorang dari dunia roh mengambil alih kesadaran medium dan memengaruhi pikiran dan pembicaraannya. Dimana Orang tersebut menjadi lain dalam hal bicara, perilaku, sifat, dan perilakunya menjadi seperti kepribadian yang “memasukinya”. Fenomena yang berhubungan dengan trance adalah hipnotis dan keadaan mental serupa yang dialami oleh pilot pesawat udara.
SUDUT ALKITAB
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa adanya kuasa kegelapan dan juga beberapa kesaksian beberapa orang tentang dikuasai oleh roh jahat membuat fenomena kesurupan dari sisi Alkitab dan umat Kristen benar-benar ada. Tentunya roh jahat ini tidak menyerang seseorang secara tiba-tiba. Ada beberapa hak yang diberikan oleh leluhur yang menggunakan sebuah perjanjian-perjanjian okultisme serta celah dosa.Di dalam Markus 1:23-24 pun menjelaskan. “Pada saat di rumah peribadatan, ada seseorang yang telah kerasukan berbagai roh jahat. Orang tersebut kemudian berteriak “Apa urusan-Mu ? Hai Yesus orang Nazaret? Engkau ingin membinasakan kami? Aku mengetahui Engkau, Yang kudus dari Allah“.Dari isi surat tersebut kita bisa melihat bahwa orang-orang yang sedang beribadah pun bisa terkena kesurupan oleh roh jahat. Meskipun begitu, perlu Anda pahami bahwa roh manusia tidak dapat dimiliki oleh roh jahat. Jiwa di dalam raga seseorang itu sedang ditawan.Sedangkan tubuhnya justru dikuasai oleh roh jahat. Ha ini dapat Anda lihat ketika adanya ilmu santet maupun teluh.
Efesus 6:12 “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Sejak awal, Tuhan telah memaklumkan bahwa dalam pria sejati-nya akan berperang melawan roh jahat di udara. Jadi persiapkan dirimu untuk bertarung lebih awal. Termasuk ketika ada orang yang kerasukan. Tidak perlu heran karena ini telah ditahbiskan oleh Allah sejak awal. Kunci untuk berhasil mengusir Iblis dari tubuh orang yang kerasukan adalah dengan berdoa dalam Roh dan bagaimana mengkonversi dari orang Kristen. Karena roh jahat bisa menghapus segala dosa kita. Markus 5:8 "Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya:" Hai, engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Tuhan Yesus memiliki kuasa yang lebih besar dari kuasa apa pun di dunia. Ini adalah kenyataan dan bukti mutlak bahwa meskipun salah satu saudara yang dimiliki, maka dalam nama Yesus mereka dapat diusir dan dikhianati. Yang paling penting meminta tujuan karunia Roh Kudus untuk menemani agar orang yang dirasakannya segera dibebaskan dari belenggu roh jahat. Mintalah kepada Tuhan sendiri untuk dilepaskan dari belenggu yang dimiliki dan dapat menjadi normal kembali. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kuasa itu akan diungkapkan. Luangkan waktu untuk berdoa dan tujuan Kristen, sehingga memiliki kesiapan hati ketika melayani saudara kita yang kerasukan atau kerasukan roh jahat.
Pandangan Teologi
Orang Kristen merasakannya sebagai ancaman terhadap kesetiaan mereka terhadap imannya. Hampir selalu kerasukan itu menyebabkan kekekalan manusia yang rohani, bahkan sering juga kekekalan jasmani. Adalah suatu kenyataan yang umum di gereja-gereja muda bahwa menjadi kerasukan roh orang mati tidaklah memperkuat persekutuan antara yang kesurupan itu dengan Kristus, melainkan memasukkannya. Memag benar pengalaman tentang kenyatan dan berkuasanya roh itu tidak bolehdiremehkanTetapi justru disini perlulah diberitakan kemenangan Kristus dan penegakan kekuasaan-Nya atas kekuatan kekuatan kekuasaan-kekuasaan yang terlihat, atas kegelapan dunia.
CEPOGO, STT BAPTIS INJILI, 14092023 (T)
Baca juga :
http://titusroidanto.blogspot.com/2023/05/serial-sudut-pandang-minggu-paska-6.html
http://titusroidanto.blogspot.com/2023/05/serial-sudut-pandang-minggu-paska-6.html