Selasa, 14 Januari 2025

SUDUT PANDANG TENGGELAMNYA FIRAUN DAN BATALION KAVALERI DALAM NARASI BERBEDA VERSI TALMUD

SUDUT PANDANG TENGGELAMNYA FIRAUN DAN BATALION KAVALERI DALAM NARASI BERBEDA VERSI TALMUD

__________


Mazmur 118:1 (BIMK)  Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik, kasih-Nya kekal abadi!


__________

Narasi Paskah Israel keluar dari Mesir  -dalam Kitab Suci Perjanjian Lama-  segera diikuti dengan narasi penyeberangan umat Allah ini melintasi Laut Teberau. Laut ini sering disalahartikan di lidah dan mulut para pengkotbah sebagai Laut Merah dan itu juga masih tidak salah, karena mereka mengikuti narasi Septuaginta. Padahal yang diseberangi umat Israel saat itu adalah sebuah Danau Raksasa di kawasan Suez yang sekarang telah mengering. Nama Danau itu (dalam sekian literatur) disebut Danau Ti'sah.

Euforia Paskah Israel yang sangat menakjubkan ternyata membuat bangsa ini masih tetap tidak mau mempercayai  TUHAN. Di satu titik yang mengerikan, mereka tetap bersungut-sungut. Karena di belakang mereka, datang kekelaman masa lalu yang baru saja mereka tinggalkan. Sedangkan di depan mereka, membentang Laut yang sangat menyeramkan. 

Satu batalion kavaleri terdiri enam ratus kereta perang yang dikendarai para perwira perang paling handal yang diiringi oleh sekian satuan pasukan lain masuk ke tengah laut mengejar umat Israel yang sudah menyeberang Laut Gelagah terlebih dahulu. Di mata mereka, bekas budak-budak tersebut tak ubahnya hanya sekawanan hama tikus yang lari terbirit-birit di depan para pembasmi mereka.  

Narasi Perjanjian Lama (dan juga Perjanjian Baru) menegaskan penyelamatan yang dilakukan Allah dan akan dikenang selamanya oleh umat Israel/Yahudi (dan akhirnya juga oleh umat Kristen). Deringan lantunan tahlil (Tehilah, dalam bentuk singular, dan Tehilim, dalam bentuk plural)  atau nyanyian pujian yang penuh hikmat, segera menyusul narasi pembebasan tersebut.  Tahlil pujian ini berisi nada-nada kegembiraan karena keselamatan Israel dan sekaligus juga kehancuran musuh Israel itu.

__________

Tetapi dalam narasi Talmud yang berisi penjelasan atas tenggelamnya bala tentara Mesir tersebut (yang ditulis berdasarkan Tradisi Lisan umat Yahudi berabad-abad kemudian), ada nada dan warna yang lain.  Berbeda dengan narasi  PL, Talmud menyoroti peristiwa tersebut dari sudut pandang surgawi.

Ketika bala tentara para malaikat di surga bersorak gembira karena keselamatan Israel dan kebinasaan bala tentara Firaun itu, mereka segera berhenti bersorak karena melihat bahwa  TUHAN  justru sedih sekali melihat semuanya itu. Ketika mereka bertanya kepadaNya mengapa Dia bersedih, TUHAN  menjawab: "Bukankah bala  tentara Mesir yang tenggelam itu adalah umat ciptaanKu juga? Haruskah Aku senang menyaksikan mereka hancur dalam kebinasaan, bahkan sebelum mereka menyadari dosa mereka dan bertobat?"

__________

-Ditulis di tengah amukan kontroversi dan asumsi tentang bencana yang melanda Los Angeles dan banyak tempat lain di kolong langit saat ini-

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...