Jumat, 14 Mei 2021
💫SABDA NYUNAR💫, DATANG DAN LIHATLAH
💫SABDA NYUNAR💫 “Heaven goes by favor. If it went by merit, you would stay out and your dog would go in.” Mark Twain. Bacaan Injil diambil dari Yohanes 17:6-19. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul perikop bacaan Injil dengan “Doa Yesus untuk murid-murid-Nya” dari ayat 1 sampai 26. Pada Konsili Vatikan II dan tepatnya pada 4 Desember 1963 Paus Paulus VI menetapkan (hari) Minggu sebelum Pentakosta sebagai Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Tema tahun ini ditetapkan “Datang dan Lihatlah” oleh Paus Fransiskus. “Datang dan lihatlah. Berkomunikasilah dengan menjumpai orang lain apa adanya.” kata Paus,“Kita perlu bergerak, pergi melihat sendiri, tinggal bersama dengan orang-orang, mendengarkan kisah mereka, dan mengumpulkan berbagai pendapat atas realitas yang akan selalu mengejutkan kita dalam beberapa gatra.” Paus hendak menekankan kepada kita bahwa setiap bentuk komunikasi haruslah jelas dan jujur baik dalam dunia jurnalistik, media daring, khotbah-khotbah di gereja, dalam politik praktis, maupun dalam media sosial. Dalam doa Yesus kita melihat Yesus tidak mendoakan murid-murid-Nya diambil dari dunia. Ia tidak berdoa agar para murid lepas dari kesulitan dan tantangan hidup. Yesus justru mengutus murid-murid-Nya ke dunia (ay. 18). Di sini menunjukkan bahwa kekristenan tidak pernah dihayati sebagai suatu kelompok yang menarik diri dari kehidupan dunia. Kita bukan menarik diri dari dunia dan sekaligus tidak meleburkan diri menjadi sama dengan dunia. Doa adalah bentuk komunikasi dua arah. Yesus mengajarkan bagaimana berkomunikasi ketika persoalan sangat berat siap menghadang. Kita berharap Allah mendengarkan doa yang kita lambungkan dan berharap Allah menjawab doa permohonan yang kita panjatkan. Gatra persekutuan menjadi penting di dalam doa. Dalam Kisah Para Rasul disampaikan bagaimana gereja perdana bersekutu di dalam doa (Kis. 1:14). Kejelasan dan kejujuran menjadi syarat komunikasi tanpa hambatan. Teknologi internet atau daring memampukan kita bercerita dan berbagi lebih cepat. Daring menjadi sarana ampuh menyampaikan kabar baik dan sekaligus menuntut pertanggungjawaban kita sebagai pemberita dan pembaca. Injil merupakan media refleksi iman para penulisnya lewat cerita dan kita saling berkomunikasi lewat cerita. Berkat daring kita berkesempatan menceritakan apa yang kita baca dan saksikan serta berbagi kesaksian. Kesaksian apa? Kita sudah membaca dan menyaksikan kisah hidup Yesus dalam cerita Injil. Kita meniru apa yang sudah kita saksikan. Di sini hidup kita menjadi cerita dan kemudian bagi pendengar cerita itu menjadi kehidupan: narasi tersebut memasuki kehidupan orang-orang yang mendengarkannya dan mengubahnya. Kesaksian bukanlah curhat narsistik seperti yang acap diperagakan oleh selebritis dan para “murtadin”. Cerita tentang Kristus bukanlah sebuah warisan masa lalu, melainkan cerita kita sendiri yang selalu aktual. Hal itu juga menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada cerita manusia yang tidak murad atau tidak bernilai. Cerita kita sendiri menjadi bagian dari setiap cerita besar. Injil adalah cerita. Injil mengabarkan tentang Yesus yang informatif sekaligus performatif. Artinya Injil bukan hanya mengabarkan tentang Yesus sebagai informasi untuk diketahui, melainkan sekaligus pemberitahuan yang mendatangkan kenyataan, mengubah, dan membaharui kehidupan. Kritik Paus terhadap khotbah-khotbah di gereja yang harus jelas dan jujur sangatlah mengena. Padahal Yesus berbicara mengenai Allah bukan dengan pidato-pidato dogmatis, namun dengan perumpamaan-perumpaan, narasi-narasi singkat yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Dalam masa pandemi ini justru makin menguatkan ajakan Paus Fransiskus untuk “Datang dan Lihatlah” dalam rangka murid-murid yang diutus ke dunia oleh Yesus. Datang dan melihat penerapan vaksin dan perawatan medis secara umum yang berisiko mengecualikan orang-orang miskin. Datang dan melihat orang-orang yang tersisihkan, kehilangan pekerjaan, kesepian, konflik batin, terundung kekhawatiran dan ketakutan, serta ketegangan hubungan dengan sesama. Datang dan melihat sendiri adalah kegiatan tak tergantikan, tukas Paus. 🙏🙏🙏Selamat Datang dan Melihat, 🙌🙌🙌Tuhan memberkati,STT BAPTIS INJILI, TITUS ROIDANTO
SUDUT PANDANG LILIN ADVENT
SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...
-
SUDUT PANDANG TENTANG ESENI Di zaman Yesus, ada beberapa golongan atau kelompok politik dan keagamaan Yahudi yang signifikan, an...
-
Otokritik Ajaran Allah Tritunggal GKJ, serial Sudut pandang Pengantar memang pemahamaman ontologi harus berkembang, melihat tr...