Pada zaman dahulu, nggak ada kemungkinan lain untuk mengikuti ibadah Minggu selain pada Minggu pagi, ketika matahari baru terbit. Lalu, seiring berkembangnya aktivitas masyarakat di kota dan di desa, memaksa gereja untuk memberi alternatif jam ibadah: pagi dan agak siang. Zaman terus berubah, industrialisasi kian berkembang di banyak tempat. Orang nggak selalu bisa beribadah di hari Minggu pagi atau siang. Sebab, ada banyak dari mereka yang masih harus bekerja hingga siang menjelang sore. Mungkin karena itulah beberapa gereja juga mengadakan ibadah sore. Hal ini bertahan hingga sebelum pandemi. Lalu terjadilah pandemi. Ibadah gereja didorong untuk masuk ke ruang digital. Ibadah menjadi sajian visual yang bisa dinikmati kapan dan di mana saja. Bisa di-pause, bisa di-rewind, bisa di-skip, bisa di-like, bisa di-dislike, bisa di-share, bisa di-bookmark untuk ditonton kapan² lagi, Dan yang sangat menggelikan, ibadah bisa pula disela dengan joget Mas Thukul atau Koko Jacky Chan, "Shopee COD ... Shopee COD ..." 🎵🎶 Jadi, kini kita menatap gereja pasca-pandemi. Komunitas yang kemelekatannya dengan gedung semakin lemah. Gedung yang mulai kehilangan daya magnetnya sebagai mercusuar iman. Komunitas yang bukan hanya 'melayankan' ibadah, tapi juga 'memproduksi'-nya. Ibadah yang bisa ditonton kapan saja, di mana saja, dengan pakaian apa saja, dengan posisi nonton seperti apa saja, entah dengan ketiak yang sudah beraroma reksona atau pun bau terasi. Ibadah yang sudah kehilangan kalimat sakti dari liturgos, "Kini saatnya kita mengumpulkan persembahan ..." Hahaha...wk...wk....wk. Ibadah yang mulai menghitung bukan hanya berapa kursi terisi tapi juga berapa viewcount dan subscribers hari ini. Ibadah yang kalo pendetanya ngomong ngawur di tengah khotbah bisa diputar ulang dan diviralkan sebagai alat bukti. Oops.🤭🤭🤭 Oohlalaaaa, post-pandemic church. Engkau bagaikan kedatangan hujan pertama di musim penghujan. Terus diantisipasi, tapi tetap saja menghentak, mengagetkan. Membuat tercenung, "Hey para pendeta dan jemaat, sudah seberapa pasca-pandemikah diri dan pelayananmu???" Selamat Merenung🙏🙏🙏Tuhan memberkati🙌🙌🙌
SUDUT PANDANG LILIN ADVENT
SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...
-
SUDUT PANDANG TENTANG ESENI Di zaman Yesus, ada beberapa golongan atau kelompok politik dan keagamaan Yahudi yang signifikan, an...
-
Otokritik Ajaran Allah Tritunggal GKJ, serial Sudut pandang Pengantar memang pemahamaman ontologi harus berkembang, melihat tr...