Jumat, 10 September 2021

💫SABDA NYUNAR💫“It's not about how much we have lost, it's about how much we have left.” Tony Stark (IRONMAN).

💫SABDA NYUNAR💫“It's not about how much we have lost, it's about how much we have left.” Tony Stark (IRONMAN). 
Bacaan Alkitab  Injil Markus 8:27-38. Bacaan Injil Markus pada Minggu ini mengisahkan Yesus dan murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada para murid, “Kata orang, siapakah Aku ini?” Jawab mereka, “Ada yang bilang: Yohanes pembaptis, Elia, dan satu dari para nabi.” Yesus kemudian bertanya lagi, “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias.” Mendengar itu Yesus kemudian mengajarkan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, dibunuh, dan bangkit pada hari ketiga. Mendengar itu Petrus langsung tidak menerima perlakuan yang akan menimpa Yesus. Namun Yesus menghardik Petrus yang hanya memikirkan diri sendiri, tetapi tidak memikirkan hal yang jauh lebih besar. Yesus kemudian memanggil para murid dan orang-orang, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku. Siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memeroleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.“Di sini Yesus hendak mengajarkan kepada para murid kata-kata saja tidaklah cukup. Petrus langsung menanggapi Yesus tidak hanya dengan kata-kata. Ia siap membela Yesus. Namun Yesus mengecam sikap naif Petrus. Perbuatannya tidaklah berdampak apa-apa selain kehilangan nyawa secara sia-sia. Di sini juga Yesus mengajarkan dengan membenturkan antara kehilangan nyawa sia-sia dan kehilangan nyawa karena Injil. Injil di sini dalam arti luas mewartakan kabar sukacita bahwa Allah hadir di tengah-tengah masyarakat pinggiran yang tidak dipedulikan oleh penguasa. Mewartakan kabar sukacita berarti berwawasan pada kesejahteraan banyak orang, memberdayakan kaum lemah dan pinggiran, serta melewati batas golongan atau kelompok sendiri. Ada satu lagi perintah Yesus yaitu menyangkal diri. Menyangkal dalam Tesamoko (hlm. 614) bersinonim dengan membukankan, memungkiri, menafikan, menegasikan, mengingkari, meniada, menidakkan, menikai, menjungkirbalikkan. Metafor atau perumpamaan gablang seperti dalam film mision impossible sbb:  Ethan Hunt mengambil sebuah peranti elektronik yang tergantung di sebuah toko swalayan mini, kemudian membayar di kasir. Di rumah peranti dinyalakan dan tertampillah gambar berikut suara. Pesan suara dan gambar adalah perintah untuk Hunt menjalankan suatu misi. Seperti biasa sebelum menutup pesan, si pemberi perintah menyatakan apabila Hunt dkk. tertangkap dalam tugas negara tersebut, Kementerian Luar Negeri AS akan menyangkal apa yang dikerjakan oleh mereka adalah misi dari negara. Ethan Hunt tahu dan sadar pada risiko menjadi agen Impossible Mission Force (IMF) akan disangkal. Adegan itu selalu mengisi di awal film spionase Mission: Impossible (lihat cara penulisannya). Kementerian Luar Negeri AS membukankan, memungkiri, menafikan operasi Ethan Hunt dkk., jika ketahuan. Kalau berhasil pun tidak akan ada publikasi pujian kepada Hunt dkk. Demikian pula menyangkal diri yang dimaksud dalam teks Injil Markus di atas berarti segala kebajikan yang sudah kita perbuat tidak boleh diakui sebagai perbuatan kita, melainkan perbuatan Kristus. Kita membukankan, memungkiri, menafikan perbuatan kebajikan itu dilakukan oleh kita. Kita tidak berhak mendaku itu perbuatan kita untuk mendapat pujian, karena pujian hanya untuk Kristus. Berat? Memang berat. Apalagi perintah itu dilanjutkan dengan memikul salib sendiri. Alih-alih mendapat pujian, malah dibebani memikul salib. Itulah risiko menjadi agen IMF yang harus siap disangkal oleh pemerintahnya. Hal itu pula risiko menjadi pengikut Yesus yang siap menyangkal diri. Dalam bulan-bulan terakhir ini sekelompok orang yang kebelet berkuasa memula tebar pesona. Pada satu sisi lain sekelompok orang yang merasa jagoannya tersingkirkan oleh partainya membuat tandingan dengan membuat deklarasi secara sporadis. Masyarakat saling bercuriga. Situasi ini tentu mudah disulut menjadi kerumunan yang pada gilirannya adu-otot. Mereka langsung melupakan saat ini virus corona masih mengintai siapa saja tidak peduli agama dan partai orang-orang itu. Akan banyak orang kehilangan nyawa dengan sia-sia. “Apa gunanya seorang memeroleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.“ kritik Yesus. Masalah ekumenis saat ini adalah Covid19 yang ancamannya begitu nyata. Bukan saja menelan jutaan nyawa di seluruh dunia, tetapi juga meluluhlantakkan nyaris semua sendi kehidupan. Ancaman Covid19 memang ada dan selalu akan ada, tetapi sekaligus bukanlah masalah. Yang menjadi masalah adalah cara bersikap terhadap ancaman Covid19. Dalam World Economic Forum on ASEAN di Hanoi tiga tahun lalu Presiden Jokowi mengatakan bahwa dunia sedang berperang melawan Thanos yang hendak menghabisi setengah populasi dunia. Sekarang Thanos sudah bermetamorfosis menjadi Covid19. Pidato Jokowi tiga tahun lalu masih paut dengan situasi saat ini. Perang melawan Covid19 adalah infinity war, perang tanpa batas. Presiden Jokowi kemarin menyampaikan bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat dan vaksinasi sejauh ini merupakan cara terbaik dalam melindungi diri dari penyebaran Covid19. Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama tidak lengah dalam menghadapi pandemi ini. Menghentikan pandemi memang sangat berat, tetapi menghadapi orang-orang atau kelompok yang memanfaatkan pandemi untuk memecahbelah bangsa jauh lebih berat. Untuk itu, kata Jokowi, dengan kreativitas, energi, kolaborasi, dan kerjasama antarumat manusia kita sanggup menghentikan pandemi. Ikut menghentikan pandemi itu berat, karena itu berarti memikul salib. Namun sebagai orang waras, yang tidak sekadar kata-kata, menghentikan pandemi sama dengan menghadirkan Injil, kabar sukacita, yang menghadirkan kemaslahatan bagi seluruh umat secara umum dan secara khusus bagi masyarakat yang terdampak langsung pandemi. 🙏🙏🙏🙏Selamat menyangkal diri 🙌🙌🙌Tuhan memberkati

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...