Jumat, 03 Desember 2021

SUDUT PANDANG LUKAS 3:1-6 MENYIAPKAN JALAN, SERIAL NATAL, SERIAL NATAL

SUDUT PANDANG LUKAS 3:1-6 MENYIAPKAN JALAN, SERIAL NATAL

 “There are three stages of man: he believes in Santa Claus; he does not believe in Santa Claus; he is Santa Claus." Bob Phillips. Gereja membuat dua pembabakan leksionari (daftar bacaan) untuk memudahkan umat menghayati makna Adven. Babak pertama, Minggu I dan II Adven pembacaan memerikan gatra eskatologis. Secara sederhana eskatologis ialah penantian kedatangan kembali Kristus. Babak kedua, Minggu III dan IV Adven pembacaan memerikan gatra pengenangan (anamnesis) kelahiran Kristus. Minggu ini masih dalam babak pertama. Umat beriman mengambil bagian dalam persiapan tercukupkan dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya kembali seperti dalam dalam Syahadat bahwa Kristus akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Di dalam teks-teks Alkitab tidak pernah disebut “Yesus akan datang kedua kalinya”. Frase “Yesus akan datang kedua kalinya” adalah cacat teologis yang berimplikasi bahwa antara pertama dan kedua Yesus tidak pernah hadir di tengah-tengah umat-Nya yang beribadah saban Minggu sebagai misal. Frase yang sesuai dengan teologi Kristen adalah Yesus datang kembali. Kapan? Kita tidak pernah tahu. Terserah Beliau. Bisa kemarin, hari ini, atau besok. Dalam Kisah Para Rasul dapat kita lihat sesudah Yesus naik ke surga, Yesus hadir menjumpai Paulus dalam perjalanannya ke Damsyik. Itu berarti frase Yesus datang kembali tidak dapat disulih dengan angka urut kedua. Dalam pada itu Yesus sendiri sampai lima kali menjanjikan kehadiran Roh Kudus untuk meneruskan karya-karya-Nya (lih. Yoh. 14:16-17, 25-26; 15:26-27; 16:7-11, 12-15). Kehadiran Roh Kudus berarti kehadiran Kristus (lih. 2Kor. 3:17). Untuk itulah dalam teologi Kristen kedatangan Kristus kembali dipahami sudah, sedang, dan akan terjadi. “Sudah” dipahami bahwa kehadiran Kristus sudah terjadi sekitar dua ribu tahun lalu dan selalu berada di tengah-tengah umat beriman sepanjang berabad-abad sampai kemarin atau sebelum sekarang. “Sedang” dipahami bahwa kehadiran Kristus sedang terjadi di tengah-tengah umat saat ini. “Akan” dipahami kehadiran Kristus selalu dirindukan dan diharapkan oleh umat beriman. Bacaan Minggu ini Lukas 3:1-6. Bacaan Injil Lukas pada Minggu kedua masa Adven ini menampilkan Yohanes (Pembaptis) di padang gurun dan datanglah firman Allah kepadanya. Ia kemudian mendatangi ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu!” Ia kemudian mengutip kitab nubuat-nubuat Nabi Yesaya. Katanya, “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.” Dari bacaan di atas kita melihat firman Allah mendatangi Yohanes di padang gurun. Dari sini dapat kita tafsirkan hidup Yohanes menyendiri di padang gurun. Ia tidak bergeming, tetapi ia bergerak untuk bekerja. Apa yang dikerjakannya? Memersiapkan jalan untuk Tuhan. Ia bergiat mewartakan pertobatan dan kemudian membaptis orang-orang sebagai tanda pertobatan di daerah Yordan. Menanti bagi Yohanes tidak berdiam diri di padang gurun. Ia bekerja memersiapkan “infrastruktur” untuk Kristus. Dalam Pembukaan UUD 1945 satu tujuan negara Republik Indonesia ialah memajukan kesejahteraan umum dengan berlandaskan atas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejak menjadi orang nomor satu Indonesia, Presiden Joko Widodo menggenjot pembangunan infrastruktur. Jokowi pernah mengatakan bahwa infrastruktur bukanlah tujuan. Pembangunan infrastruktur juga jangan dilihat dari gatra ekonomi saja. Jokowi kemudian mengutip lagu “Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau. Sambung-menyambung menjadi satu. Itulah Indonesia.” Infrastruktur dibangun untuk menyambung pulau-pulau di Indonesia menjadi satu. Infrastruktur bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk memajukan kesejahteraan umum dengan berlandaskan atas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.” “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya…” merupakan ungkapan yang pas bagi kerja keras Jokowi untuk menuju  kesejahteraan umum dengan berlandaskan atas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adven yang dikerjakan oleh Yohanes (Pembaptis) amat terang dikerjakan oleh Jokowi. Adven merupakan kesibukan bekerja dalam rangka menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kesejahteraan tidak datang sekonyong-konyong. Ia perlu Adven. Adven bukanlah tujuan. Ia merupakan jalan untuk mencapai tujuan. Belum waktunya berpesta karena memang kita belum tiba di tujuan.Jadi, gak perlu pakai pesta, apalagi dilabeli pesta natal, perayaan natal, cukup ibadah raya natal, dan itupun dilakukan di gereja, untuk menghikmati keterhisapan kita pada anugerah persekutuan Tuhan dalam menghikmati Natal, Tuhan yang merapuh menjadi manusia, Tuhan melawat manusia, untuk menyelamatkan kan manusia, Tuhan berkarya ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐ŸปSelamat menikmati masa Advent๐Ÿ™Œ๐Ÿ™Œ๐Ÿป๐Ÿ™Œ๐ŸปTuhan memberkati

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...