Rabu, 12 Oktober 2022

Kolekte sama dengan Persembahan?, Serial Sudut Pandang

Kolekte sama dengan Persembahan?, Serial Sudut Pandang

Kolekte (Inggris: collection, Latin: collecta) berangkat dari mengumpulkan atau mengoleksi uang kecil dari setiap warga jemaat. Semangat kolekte adalah sedikit dikali banyak, maka hasilnya banyak. Apa maksudnya? Seorang warga yang memberi seribu rupiah untuk kolekte akan menjadi banyak apabila diikuti oleh warga lainnya. Katakanlah ada seratus warga, maka seribu dikali seratus. Kolekte komunal menjadi banyak tanpa membebani warga jemaat. Berhubung kolekte semangatnya mengumpulkan uang kecil, maka “diam-diam” gereja (Protestan) lebih memarakkan istilah “persembahan” sehingga membuat tekanan psikologis bagi warga untuk memersembahkan yang terbaik, terbesar, terkuat, dlsb. Apalagi di gereja tertentu sebelum kantong kolekte eh persembahan diedarkan, seorang penatua membaca ayat-ayat pengantar persembahan. Meski saya menulis dengan bergurau tentang pergeseran kata kolekte ke persembahan, dalam kenyataan di gereja-gereja Prostestan kata kolekte kalah populer dari persembahan. Pertanyaannya, apakah kolekte dan persembahan secara liturgis adalah sama? Collecta berarti sumbangan untuk makan bersama, pengumpulan, rapat atau sidang. Collecta dalam arti sumbangan untuk makan bersama mirip-mirip dengan potluck pada masa kini. Sejak awal collecta memang tidak mengejar besaran uang yang diberikan oleh seorang warga jemaat, melainkan mendorong setiap warga berpartisipasi secara sukarela.

2 Korintus 8:12
"Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu".

Dalam arti rapat atau sidang collecta kemudian dijumput untuk merujuk doa bersama di suatu tempat. Dalam tradisi Katolik tentu kita mengenal istilah rekoleksi, yaitu khalawat yang berarti pengasingan diri untuk menenangkan pikiran atau mencari ketenangan batin. Dengan demikian collecta dalam arti pengumpulan uang (kolekte) sebagai bagian dari persiapan persembahan memiliki nasabah amat erat dengan persekutuan dan doa. Kolekte tidak sekadar memberikan sesuatu dari diri sendiri kepada orang lain. Kolekte itu merekatkan persekutuan antara warga gereja dan siapa saja yang menerima sesuatu dari warga gereja. Kolekte adalah bagian dari doa yang memersatukan warga gereja sebagai saudara dalam Tuhan. Kita bisa berdoa dengan kata-kata, dengan nyanyian, dengan gerakan, tetapi juga dengan pemberian (kolekte). Makna liturgis kolekte ialah bersama-sama mengumpulkan sesuatu untuk kepentingan banyak orang. Kapan dalam ibadah kita memberikan kolekte? Saat persembahan. Lho, berarti benar dong kalau gereja Protestan menyebutnya persembahan? Yang dimaksud dengan persembahan dalam liturgi ialah persiapan perayaan ekaristi atau perjamuan kudus. Dalam persiapan itu ada arak-arakan untuk menyerahkan persembahan dengan urutan pertama dan utama adalah roti dan anggur, kemudian bahan-bahan lain seperti minyak dan lilin, serta baru kemudian kolekte. Jadi, persembahan merujuk ekaristi atau perjamuan kudus. Kalau ibadah tidak ada ekaristi atau perjamuan kudus, maka tidak ada persembahan, tetapi kolekte tetap ada dan dijalankan pada ritus penutupan ibadah sebelum pengutusan dan berkat.Sejak abad mula-mula gereja membuat kolekte bertujuan untuk menopang kebutuhan rumah ibadah dan untuk mengatasi kemiskinan. Kolekte merupakan bentuk belarasa terhadap orang-orang miskin di lingkungan jemaat atau gereja dan siapa saja yang berkekurangan tanpa batas wilayah dan agama. Jadi, selama ini  menyebut persembahan dan doa persembahan itu salah? Tidak salah, melainkan keliru alias tidak akurat.

Lukas 21:4 (TB)  "Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."


Cepogo, 12.10.22, (T)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...