Minggu, 19 Maret 2023

CIUMAN MAUT SANG PENGKHIANATAN, ASAL NAMA 'ISKARIOT'DAN NASIB YUDAS ISKARIOT, SERIAL SUDUT PANDANG

CIUMAN MAUT SANG PENGKHIANATAN, ASAL NAMA 'ISKARIOT'
DAN NASIB YUDAS ISKARIOT, SERIAL SUDUT PANDANG


mari kita simak dulu latar belakang Yudas Iskariot.

Yudas Iskariot adalah salah-satu murid Yesus, dan bila dia berasal dari Keriot di Moab atau Keriot-Hezron alias bekas kota kuno Hazor, artinya dia adalah adalah satu-satunya murid Yesus yang bukan berasal dari Galilea. Ayah Yudas bernama Simon. 

Iskariot adalah nama tambahan bagi Yudas si pengkhianat. Perlu diketahui, nama Iskariot bukanlah nama keluarga (fam, marga) dari Yudas melainkan nama julukan untuk membedakannya dengan tokoh-tokoh Yudas yang lain.
Tulisan Yunani dari 'Iskariot' adalah 'ισκαριωτες' yang dibaca 'iskariwtev', bisa juga ditulis 'Ισκαριωτης', beda di huruf 'η', yang dibaca 'ου' (kata ganti maskulin).

Nama Iskariot memiliki beberapa kemungkinan arti nama, yaitu:

1) ORANG DARI 'KERIOT'
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Keriot adalah sebuah kota kecil di selatan Yudea, yang adalah kota kelahiran Yudas Iskariot. Fakta-fakta tambahan karya Injil Yohanes mengukuhkan asal kata 'Iskariot' dari kata Ibrani 'isy qeriyot', artinya 'orang Keriot'. Jika benar maka Yudas adalah satu-satunya rasul non-Galilea di antara 12 Rasul Yesus. Keriot terletak di Moab (menurut Yeremia 48:24, 41; Amsal 2:2). Tapi ada kemungkinan tempat lain, yaitu Keriot-Hezron (Yosua 15:25), yang letaknya 18 km sebelah selatan Hebron.

2) ORANG 'SIKA'
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kaum Sika adalah sebuah aliran Yahudi yang fanatik. Sika berarti 'pembawa belati.'

3) MUNAFIK atau PENGHIANAT
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Arti ini diambil dari bahasa Aram "syeqarya" yang berarti 'pembohong' atau 'munafik'. Anggapan ini didasari dari intensitas penjelasan dalam berbagai kitab Perjanjian Baru (lebih dari 16 kali) yang berkata tentang dosa-dosa pengkhianatan Yudas kepada Yesus Kristus.

4) PEMBERANG
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ini didasari petunjuk pada sebuah manuskrip kuno yang menghubungkannya dengan kata Latin 'sicarius', yang artinya 'pemberang'. Ini bisa berarti bahwa Yudas adalah salah seorang 'pembangkang', yang mengaitkannya dengan orang-orang Zealot.

5) PEMBUNUH
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ini didasarkan pada sebuah klaim bahwa kata 'iskariot' berasal dari kata 'sikarios', yaitu suatu kata Yunani yang berasal dari bahasa Aram 'isqarya'a', yang artinya 'pembunuh' (bandingkan dengan Kisah para Rasul 21:38)

Dari lima kemungkinan ini, para sarjana Alkitab dan ahli histori /arkeologi biblika cenderung pada kemungkinan pertama dan kelima sebagai latar-belakang penambahan nama Iskariot dibelakang nama Yudas si Pengkhianat. Kecenderungan pada dua pilihan tadi didasari oleh hasil analisa linguistik tentang kata Iskariot yang didampingi oleh pendapat-pendapat etnografis dan historis.

Namun, pendapat pertama lebih dominan. Dalam Yohanes 6:71 disebutkan jelas bahwa ayahnya juga disebut Iskariot (Simon Iskariot), artinya jati-diri 'Iskariot' telah turun-temurun, sehingga besar kemungkinan nama 'Iskariot' menunjukan asal dari keluarga Yudas si pengkhianat.

Pengkhianatan Yudas telah dinubuatkan oleh Yesus jauh-jauh hari sebelum peristiwa pengkhianatan itu terjadi. Perlu diketahui, pengkhianatan atas dasar apapun sangat dikecam dalam Alkitab, termasuk pengkhianatan Yudas. Ini membuat saya heran dengan opini beberapa denominasi Kristiani.

"kita harus berterima kasih ada Yudas Iskariot sebab tanpa dia maka karya keselamatan tidak akan terjadi. Yudas adalah pahlawan," 

"bukankah segala dalam rancangan Allah, artinya Yudas pun ada dalam rancangan Allah, tokh ....... kita percaya rancangan Allah pasti baik, berbahagialah orang yg dipakai dalam rancangan Allah".

yang mana statement ini membingungkan banyak umat sehingga muncul pertanyaan ditengah-tengah umat,

"Apakah Yudas masuk surga???"

Jawabannya sudah ada dalam Alkitab dan menurut saya sangat jelas, Matius 26:23-24.

Jelas jawaban Alkitab terkait nasib Yudas nanti bahwa nasibnya m dimasa penghakiman nanti seperti orang yang sebaiknya tidak dilahirkan alias suram. Betul, Yudas Iskariot menjadi alat untuk menggenapi nubuatan dan karya keselamatan Yesus bagi umat manusia, tetapi poinnya bukan bergantung pada Yudas melainkan ada Yesus. Tanpa Yudas, Yesus pun bisa tetap ditangkap atas muslihat imam-imam kepala, apalagi Dia sering dinyatakan oleh orang banyak sebagai "raja Israel" sehingga tanpa campur tangan imam-imam kepala-pun pemerintah Roma memiliki alasan untuk menangkapNya. 

Satu hal yang menarik untuk disimak. Mengacu pada sebutan 'Iskariot', jika nama Iskariot ini menunjukan tindakan Yudas sebagai orang Sika, julukan bagi kaum Zealot, kelompok ultranasionalis Yahudi. Maka ini menunjukan bahwa Yudas dan ayahnya merupakan anggota partai ultranasionalis ini yang menginginkan enyahnya pemerintahan Romawi dari bumi Israel. Ini dapat menjelaskan tindakan Yudas yang dikisahkan adalah bendahara kelompok Yesus tapi dia justru sering mencuri, yang jika dihubungkan dengan analisa ini maka uang curiannya bukan dipakai oleh dirinya melainkan dia berikan pada kelompok Zealot. Jiwa nasionalis Yudas yang tinggi ini menjadi alasany yang wajar bila dia kecewa berat ketika Yesus menyatakan bahwa kerajaanNya bukan dari dunia ini sehingga menganggap keberadaan Yesus akan berbahaya bagi kelompoknya sebab Yudas hanya ingin Yesus menjadi pemimpin politik, sedangkan urusan agama adalah urusannya para imam dan kaum Lewi. Jika kaum zealot mendukung sikap Yesus ini maka mereka akan berhadapan dengan dua pihak sekaligus, kalangan imam dan pemerintah Romawi, yang mana mereka masih membutuhkan dukungan para imam untuk keabsahan pemberontakan mereka pada orang Romawi. Sehingga, secara politis hal yang paling masuk akal bagi Yudas (dan atas kehendak ilahi) adalah menyerahkan Yesus kepada aparat.

Ini artinya, pikiran Yudas hanya dipenuhi dengan pikiran duniawi, yang tidak sejalan dengan maksud kedatangan Yesus ke dunia. Caranya menyesali dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya juga khas para nasionalis Yahudi, bunuh-diri karena malu dan/atau merasa bersalah, contohnya adalah Abimelekh bin Gideon, Saul, Ahitofel, dan para pemberontak di Perang Yahudi Pertama. Tidak ada ruang relijius dalam pikiran Yudas dan Tuhan Yesus-pun telah menubuatkan nasibnya dihari penghakiman nanti dengan jawaban yang sangat jelas

"Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." (Matius 26:23-24)

Subjek dari karya keselamatan adalah Yesus Kristus, bukan Yudas yang hanya alat bantu saja. Jangan dibalik.

Yudas pun memiliki kebebasan kehendak sbg manusia untuk melakukan pengkhianatan ataupun tidak thp Yesus, dan Allah yg maha tahu sudah tau apa pilihan atas kehendak bebas Yudas.

Semoga penjelasan ini bisa memberikan manfaat pada umat Kristen yang membacanya.

_____________________
OLEH (T), Cepogo, 20.03.2023

DAFTAR SUMBER:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
1. Kamus Gering, kata: Iskariot
2. Kamus Haag, perikop: Iskariot
3. Kamus Browning, perikop: Iskariot
4. Ensiklopedia, perikop: Yudas Iskariot
5. Bio-tokoh PB, perikop: Yudas Iskariot
6. Catatan kaki Alkitab Yerusalem untuk Matius 10:2-5
7. Tafsiran Wycliff untuk Matius 10:4
8. Kamus Barclay, kata: Iskariot

KUTIPAN:
°°°°°°°°°°°°
1. Kamus Browning untuk keterangan 'Kariot' yang mengutip dari catatan NRSV
2. Ensiklopedia untuk keterangan 'isqarya'a' yang mengutip dari: O. Cullmann, The State in the New Testament, 1957, hlm 15 dst; dan M Hengel, Die Zeloten, 1961, hlm 49.
3. Ensiklopedia untuk perikop 'Iskariot' yang banyak mengutip dari:
1) Arndt-Gingrich, Lexicon artikel 'loudas', 6; K Luthi, Judas Iskarioth, 1955;
2) D Haugg, Judas Iskarioth in den neutestamentlichen Berichten, 1930;
3) J. S Stewart, The Life and Teaching ofJesus Christ, 1933, hlm 166-170;
4) P Benoit, pokok 'La mort de Judas' dalam kerja rampai, Exegese et Theologie, 1961;
5) B Gartner, Iscariot, 1971.

HAK CIPTA FOTO:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Antonio López dari Pixabay
Foto diambil dari:  https://portalsains.org/2019/04/09/yudas-iskariot-dan-misteri-yang-mengikutinya/

KETERANGAN FOTO:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Patung Yudas mencium Yesus.
Peristiwa ini dikenal sebagai 'ciuman maut' atau 'ciuman pengkhianat'.

Selasa, 14 Maret 2023

HUTANG-PIUTANG DALAM ALKITAB, SERIAL SUDUT PANDANG

HUTANG-PIUTANG DALAM ALKITAB, SERIAL SUDUT PANDANG
================================

"Kalau sampai kiamat hutang negara belum lunas, nanti di akhirat dosanya di tanggung oleh presiden atau di bagi rata sama rakyat ?."

Demikianlah sebuah pertanyaan 'teo-politis' yang diajukan di kelas.
________________________________________________________

Pertanyaan diatas ditanyakan seorang mahasiswa melalui kelas ANTROPOLOGI ALKITAB. Pertanyaan ini terlihat jenaka tapi sebenarnya menarik. Konsep pertanyaan ini sebenarnya bukan berasal dari perspektif Alkitab tapi dari perspektif non-Kristen dan non-Yahudi, yang kemudian dikelirukan oleh penganut Kristen seakan itu adalah perspektif Alkitab. Perspektifnya tidak salah, namanya juga beda keyakinan, tetapi sebagai orang Kristen sebaiknya kita meluruskan persepsi tentang hutang-piutang ini berdasarkan perspektif Alkitab.

Terkait hutang-piutang, dalam 'perundang-undangan' yang dicatat dalam Alkitab, semuanya bersifat humaniter (berperikemanusiaan) dan diatur dengan sangat rinci, jauh lebih rinci dibandingkan undang-undang peradaban purba lain yang sezaman dengan penulisan peraturan ini. Menurut Alkitab, meminjamkan uang di Israel bukan untuk alasan bisnis, melainkan karena dasar belas kasihan. Dalam perspektif Pentateukh, utang adalah uang atau barang yang diberikan dengan syarat bahwa akan dikembalikan kemudian (kamus Browning, "utang"). Sedangkan, dalam sosiologi suku-suku Israel yang lebih sederhana tidak ada suatu tata susunan pinjaman, seperti yang terdapat dalam masyarakat modern, yang memungkinkan orang membuka suatu usaha baru, atau membeli kebun atau peternakan (Ensiklopedia Alkitab, "hutang-piutang"). Pinjaman dimaksudkan untuk membantu orang mengatasi kesulitan. Mereka yang memberi pinjaman melakukannya atas dasar kemurahan hati. Adapun  keuntungan bunga dapat ditarik dari orang bukan Israel (Ulangan 23:20). Namun, dikemudian hari ada orang Yahudi yang mengutangkan dan dirugikan mendorong perluasan pungutan bunga (Yeremia 15:10). Bagi orang yang terpaksa harus meminjam, ada banyak aturan perlindungan. Contohnya: juru-sita tidak diperbolehkan memasuki rumah orang untuk mengambil gadai (Ulangan 24:10-11), atau untuk mengambil pakaian seorang janda (Ulangab 24:17). Pakaian gadai seorang miskin juga harus dikembalikan kepadanya sebelum petang (Keluaran 22:25-26). Agunan atas pinjaman kecil, misalnya harta benda pribadi yang digadaikan (Ulangan 24:10; Ayub 24:3), atau, harta tak bergerak (Nehemia 5), juga atas tanggungan seseorang (Amsal 6:1-5; Yesaya 8:13; 29:14-20). Jika tidak ada jaminan untuk membayarnya, maka debitur dapat dijual menjadi budak (Keluaran 22:3; 2 Raja-raja 4:1; Amsal 2:6; 8:6). Barang-barang yang boleh dijadikan agunan dibatasi, begitu juga syarat-syarat untuk meminjam (Ulangan 24). Tetapi, dalam kenyataan hidup sehari-hari, hal itu tidak selalu berlangsung menurut aturan (Amsal 2:8) sebab undang-undang ini seringkali tidak dilaksanakan. Janda yang dibicarakan dalam 2 Raja-raja 4:1-7 ditolong oleh Elia, bukan dengan mengandalkan hukum itu, tapi dengan mengandalkan mujizat. 

Petani selalu diutamakan dalam pinjam-meminjam di Israel karena tulang-punggung utama perekonomian Israel tetaplah sektor pertanian. Oleh karena itulah undang-undang Israel tidak memuat aturan-aturan perdagangan, tapi memuat nasihat-nasihat supaya bermurah hati terhadap tetangga, seperti yang tercatat dalam Amsal 29. Motivasi yang mendasari pemberian hutang kemudian berubah dijaman Perjanjian Baru. Inilah yang dikecam oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan bendahara yang tidak jujur (Lukas 16:1-8). Para debitur dalam perumpamaan itu adalah penyewa atau pedagang yang wajib membayar dengan barang-barang natura. Yesus memakai ungkapan ini bukan untuk menggambarkan hubungan Allah dengan manusia seperti hubungan kreditur dengan debitur, tapi untuk menyatakan kasih karunia Allah dan memerintahkan kewajiban mengampuni (Lukas 7:41 dab; Mat 18:21-27). Oleh Yesus, kesalahan juga diumpamakan sebagai hutang, yang bisa dilihat dari penggunaan kata Yunani dalam Matius 6:12 yang diterjemahkan sebagai 'kesalahan', sebenarnya menggunakan arti yang harfiahnya ialah 'utang'. Walau telah diatur dengan rinci tapi ada juga penyelewengan terkait hutang-piutang. Apa yang dikeluhkan dalam Perjanjian Lama sebenarnya bukan besarnya bunga utang, tapi karena adanya bunga itu. Kitab Undang-undang Israel (Keluaran 22:25; Ulangan 23:19; Imamat 25:35) melarang adanya bunga walaupun Ulangan 23:20 (bnd 15:1-8) mengizinkan mengambil bunga dari orang asing. 

Pada zaman Yudaisme, Hilel merancang suatu sistem untuk menyisihkan Ul 15 secara hukum, maksudnya bukan untuk menggagalkan atau mengelabui hukum Taurat, tapi untuk mencocokkannya dengan ekonomi perdagangan. Inilah yang mendasari dimulainya bisnis kredit komersial seperti sudah berlaku di Babel pada tahun 2000 SM. Dalam Kitab Undang-undang Hammurabi dan hukum-hukum Babel yang terdahulu, penerapan bunga pinjaman sudah sangat lazim. 

Penyalahgunaan pemberian hutang sangat dikecam dalam Alkitab. Kata 'nesyekh' (harfiah 'sesuatu yang digigit sampai putus') boleh jadi berarti pemerasan dengan jalan merampas dari kreditur, tapi permainan kata dengan 'nosy ekhim' dalam Habakuk 2:7 (artinya rangkap, yaitu 'pembayar bunga' dan 'penggigit') berarti suatu jumlah bunga utang yang menyedot habis semua simpanan kreditur yang sudah disisihkan untuk pembayaran kembali. Sinonim 'nesyekh' yaitu 'tarbit' ('kenaikan') dan Yunani 'tokos' ('tunas') lebih mendekati makna bunga dalam arti modern, yaitu 'sesuatu yang tumbuh dari modal dasar'. Selaras dengan perkembangan ekonomi, Yesus menyetujui perolehan laba melalui penginvestasian modal (Matius 25:27; Lukas 19:23), tapi Yesus tetap mengecam pemberian bunga uang yang dibebankan pada pinjaman pribadi (Lukas 6:31 dst).

Jadi, hutang menurut perspektif Alkitab bukan untuk memodali peminjam untuk memulai atau memperluas usahanya, melainkan untuk memampukan peminjam, khususnya petani, melewati masa sukar. Kemudian, setiap tujuh tahun semua utang-piutang dihapuskan (Ulangan 15:1 dst.) dan orang Israel yang menjadi budak karena utang yg tak dapat dibayar, harus dibebaskan (Imamat 25:39-55). Artinya, hutang bukanlah tanggungan abadi.

Inti dari semua penjelasan bagi pertanyaan yang diajukan pada saya diatas adalah: Hutang, menurut perspektif Alkitab, sifatnya fana karena hanya untuk perkara duniawi bukan akhirat. Jadi, di akhirat nanti tidak ada yang menanggung hutang dan piutang finansial, termasuk utang negara kita ini. Baik presiden hingga rakyat jelata tidak lagi menanggung hutang di akhirat. Semuanya sudah dihapuskan menurut Alkitab setelah 7 tahun tanggal terhutang, apalagi jika manusia yang bersangkutan telah meninggal. Hanya dua hutang yg harus dipertanggung-jawabkan tanpa batas tahun, yaitu hutang nazar (ditanggung hanya hingga meninggal) dan hutang dosa (ditanggung hingga hari penghakiman). 

______________________________________________
Disusun oleh 25.02.2023 ( T) Cepogo Boyolali

Referensi:
°°°°°°°°°°°°°
1. Browning (kamus Alkitab), kata kunci: pinjaman, utang;
2. Gering (kamus Alkitab), kata kunci: utang;
3. Ensiklopedia Alkitab, kata kunci: utang-piutang;
4. Kamus Pedoman (kamus Alkitab), kata kunci: orang yang berpiutang.

Saduran dan adaptasi:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
1. Kalimat pertama dan kedua pada paragraf kedua disadur dari kamus Browning, "utang";
2. Kalimat ketiga pada paragraf kedua disadur dari Ensklopedia Alkitab, "utang piutang";
3. Paragraf kedua dan ketiga diadaptasi dari kamus Browning dan Ensiklopedia Alkitab;
4. Paragraf keempat dan kelima diadaptasi dari Ensklopedia Alkitab, "utang piutang".

Sumber Gambar:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
VectorStock.com

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...