Sabtu, 09 Maret 2024

Sudut Pandang Injil Yohanes tentang Iman otentik,serial sudut pandang

Sudut Pandang Injil Yohanes tentang Iman otentik,serial sudut pandang

Injil Yohanes paling sulit ditafsirkan. Injil Yohanes itu bundhet. Kusut. Untuk menafsir satu perikop (passage) kudu mutar-muter dari depan ke belakang, kembali lagi ke depan, berbelok ke samping, balik kanan, dst., baru kemudian memaknai perikop sasaran.
Anehnya Injil Yohanes sangat disuka oleh banyak orang Kristen. Apalagi ada ayat-ayat emas seperti Yohanes 3:16 dan 14:6. Orang Kristen suka karena melihat banyak orang “bertobat” berpindah ke agama Kristen karena membaca Injil Yohanes. “Kesaksian” para petobat baru menambah tebal iman mereka.
Padahal Injil Yohanes sejak dari awal memandang sepele atau tidak mengharkat tinggi pada orang-orang yang percaya karena tanda-tanda, mukjizat-mukjizat, dan “kesaksian-kesaksian”. Ini dapat dilihat dari episode awal rekrutmen murid-muris Yesus dan percakapan Yesus dengan Nikodemus. Kecaman Injil Yohanes terhadap orang-orang yang percaya kepada tanda-tanda terus berlangsung sampai ke pengujung (bukan penghujung) Injil.
Menurut Injil Yohanes orang percaya karena ia belajar lebih dalam lagi diharkat lebih matang dan dipandang sebagai iman otentik (misal Yoh. 4:40-42). Injil Yohanes sejak awal juga menggebrak menyerang langsung ke jantung Yudaisme dan menegaskan bahwa kekristenan tidak mengenal Tanah Suci atau Holy Land.
Quote of the day: “Let me tell you one thing I have against Moses. He took us forty years into the desert in order to bring us to the one place in the Middle East that has no oil.” Golda Meir
10.03.2025 (T)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...