“Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.”
Dengan bersenjatakan umban, Daud membunuh Goliat dan mengalahkan bangsa Filistin. Umban atau Sling (Bhs Inggris) adalah sejenis katapel, yaitu semacam alat untuk melemparkan sesuatu, biasanya batu, ke obyek atau arah yang dikehendaki. Umban terdiri dari sepotong kecil kulit atau kain yang berbentuk kantong terbuka dengan dua tali yang menempel pada tepi yang berlawanan. Cara menggunakan umban adalah dengan menaruh batu di dalam kantong terbuka tersebut, kemudian talinya ditarik kencang dan diayunkan berputar-putar beberapa kali di atas kepala sampai mendapatkan momentum yang diperlukan, di mana salah satu tali akan dilepaskan, yang akan membuat batu di kantong terlempar ke depan. Panjang tali sekitar 61 hingga 100 cm. Tali di satu sisi disebut tali penahan yang akan dipegang terus sampai batu terlempar. Tali di sisi satunya disebut tali Pelepas, yang akan dipegang di antara jari dan ibu jari untuk dilepaskan pada saat yang tepat, dan akan membuat batu terlempar ke sasaran yang dituju. Sebagai catatan: batu umban dapat terlempar dengan keras sejauh 400 meter.
Catatan tertua tentang penggunaan umban di dapat dari catatan Romawi saat mereka mencoba menduduki pulau Balearic di lepas pantai Spanyol sekarang, di laut Mediterania. Saat itu pasukan Romawi cukup kewalahan diserang oleh pasukan pengumban dari penduduk Balearic. Kemungkinan pada awalnya merupakan perlengkapan gembala dan senjata untuk berburu. Kemudian penggunaan umban menyebar ke berbagai bangsa di sekitarnya, dan berubah menjadi senjata mematikan yang cukup popular karena dapat mematikan lawan dari jarak jauh. Data arkeologi menunjukkan bahwa semakin banyak bangsa-bangsa yang kemudian juga mengadopsi umban. Memasuki tahun Masehi, pasukan Romawi mulai menggunakan umban batu sebagai senjata perang mereka. Raja Asyur juga diketahui mempunyai pasukan pengumban. Bisa dipastikan bahwa penggunaan umban mulai tersebar sampai ke wilayah Israel dan diadopsi baik sebagai perlengkapan gembala, maupun juga sebagai senjata perang.
Alkitab Perjanjian Lama mencatat, suku Benyamin mempunyai pasukan pengumban: “Dari segala laskar ini ada tujuh ratus orang pilihan yang kidal, dan setiap orang dari mereka dapat mengumban dengan tidak pernah meleset sampai sehelai rambut pun.” (Hak 20:16) Yang menarik, di beberapa situs yang berada di wilayah kekuasaan suku Benyamin, ditemukan banyak batu-batu umban. Sesuatu yang jarang ditemukan di situs-situs lain yang berada bukan di wilayah suku Benyamin.
Mengapa Goliath dan orang-orang Filistin hanya tertawa mengejek saat melihat Daud maju mendekat ?
Apakah karena mereka melihat Daud yang berperawakan kecil ?
Apakah mereka tidak tahu senjata apa yang dibawa Daud ?
Alkitab mencatat, Goliat mati seketika terkena batu umban Daud. Sepertinya kaum Filistin tidak mengetahui keampuhan umban pelempar batu, karena selama ini umban identik dengan senjata perlengkapan gembala untuk melindungi hewan gembalaan mereka dari binatang buas. Sepertinya kaum Filistin tidak menyangka batu umban mampu terlempar jauh dengan keras dan terarah. Sehingga saat Daud mulai memutar-mutar umbannya, Goliat tidak berusaha untuk melindungi diri. Jadilah batu umban tertancap di kepalanya dan mengakhiri hidupnya.
Daud sewaktu dipanggil untuk melawan Goliat, tidak membawa senjata apapun selain umban batu. Daud pun menolak segala senjata dan baju zirah yang diberi Saul. Daud penuh percaya diri bersenjatakan umban batu.
Tuhan Yesus memberkati.
- Titus Cepogo • (arkeologbiblika)28052024