SUDUT PANDANG YOHANES 6 : 24-35, ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐น ๐บ๐ฒ๐น๐ถ๐ต๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ป๐ฑ๐ฎ
Corak narasi Injil Yohanes berbeda dari Injil sinoptik. Narasi Injil Yohanes berisi banyak renungan dari dialog dan monolog Yesus. Ciri khasnya ada pihak yang mengumpan pertanyaan atau peSUDUT PANDANG YOHANES 6 : 24-35, ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐น ๐บ๐ฒ๐น๐ถhat soalan yang kemudian dijawab oleh Yesus dengan panjang-lebar. Kadang pihak penanya tiba-tiba hilang dari panggung seperti Nikodemus sesudah berdialog dengan Yesus, kemudian Yesus seperti bermonolog (lih. Yoh. 3).
Hari ini adalah Minggu kesebelas sesudah Pentakosta. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Yohanes 6:24-35 yang didahului dengan 2Samuel 11:26 – 12:13a, Mazmur 51:1-12, dan Efesus 4:1-16.
Bacaan Minggu ini merupakan kelanjutan dari bacaan Minggu lalu tentang peristiwa penggandaan roti yang diselingi episode ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ช ๐ข๐ต๐ข๐ด ๐ข๐ช๐ณ. Judul perikop bacaan adalah ๐๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด dan ๐๐ฐ๐ต๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ๐ข๐ฏ (ay. 22-59), tetapi yang diambil hanya ayat 24-35.
๐ฃ๐ฒ๐ฟ๐๐ถ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฎ๐ป๐ด๐ด๐๐ป๐ด (ay. 24)
Dalam akhir episode mukjizat lima roti dan dua ikan Yesus meninggalkan orang banyak untuk menyingkir ke gunung karena mereka mendesak Yesus menjadi raja. Para murid kemudian kembali ke seberang tanpa Yesus, yang kemudian diserang badai. Yesus menjumpai mereka dengan berjalan di atas air dan perahu kemudian tiba di pantai tujuan mereka.
Esok hari orang banyak yang ditinggal Yesus dan para murid di seberang bingung mencari mereka. Dalam pada itu ada beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat tempat mereka makan roti. Ketika orang banyak itu melihat bahwa tidak ada Yesus dan para murid, mereka naik ke perahu-perahu itu, lalu berangkat mencari Yesus ke Kapernaum. (ay. 22-24) Tidak perlu kita berhitung apakah lima ribu orang cukup ditampung di dalam perahu-perahu itu. ๐๐ฉ๐ข ๐ธ๐ฐ๐ฏ๐จ petulis Injil Yohanes saja pusing menghubungkan bahan-bahan itu untuk dijadikan narasi. Yang dapat kita lihat di sini adalah adegan orang banyak mencari Yesus itu merupakan persiapan panggung untuk percakapan panjang sesudahnya.
๐๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ ๐๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ถ (ay. 25-35)
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “๐๐ข๐ฃ๐ช, ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ต๐ช๐ฃ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ด๐ช๐ฏ๐ช?” (ay. 25) Danau Galilea juga dikenal sebagai Laut Tiberias. Sebelumnya oarng banyak itu menyebut Yesus nabi dan hendak mengangkat-Nya menjadi raja. Sekarang mereka menyebut Yesus rabi, yang merupakan sapaan umum untuk guru agama Yahudi.
Inilah khas Injil Yohanes. Pertanyaan dilontarkan untuk memberi ruang bagi Yesus berbicara melampaui pertanyaan itu sendiri. Pada ayat 26-27 Yesus menjawab mereka, “๐๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ: ๐๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐ต๐ข๐ฏ๐ฅ๐ข-๐ต๐ข๐ฏ๐ฅ๐ข, ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฏ๐จ. ๐๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ช๐ฏ๐ข๐ด๐ข, ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ต๐ข๐ฉ๐ข๐ฏ ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ, ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ฏ๐ข๐ฌ ๐๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ฆ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฑ๐ข.”
Ucapan Yesus itu tidak menjawab pertanyaan mereka. Justru Ia menyatakan kedangkalan pemahaman mereka dalam melihat tanda. Mereka mengikuti Yesus hanya karena melihat Yesus membuat mukjizat, tetapi tidak melihat tanda di balik mukjizat itu. Yesus belum secara eksplisit menyebut pewujudan tanda itu, baru ciri-cirinya. Bekerjalah. Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan binasa.
Kata kerja ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ฆ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ (ay. 27) hendaknya jangan dipahami meterai sebagai ๐ด๐ต๐ข๐ฎ๐ฑ ๐ฅ๐ถ๐ต๐บ seperti meterai 10.000. Meterai di sini adalah segel (๐ด๐ฆ๐ข๐ญ) seperti segel yang dipasang oleh petugas PLN di meteran listrik. Dimeteraikan di sini dimaknai disegel (๐ฆ๐ด๐ฑ๐ฉ๐ณ๐ข๐จ๐ช๐ด๐ฆ๐ฏ). Zaman dulu meterai memang dimaknai segel. Surat diikat dengan tali, lalu dituangi lilin, kemudian raja atau pejabat mencap lilin itu dengan cincinnya. Itulah meterai atau segel. Penerima surat akan melihat keutuhan meterai sebelum membukanya. Zaman sekarang meterai dimaknai ๐ด๐ต๐ข๐ฎ๐ฑ ๐ฅ๐ถ๐ต๐บ, bukan segel. Meterai (misal meterai 10.000) adalah bukti pembayaran pajak langsung atas satu transaksi, bukan untuk menyatakan sah atau tidak suatu perjanjian. Penerjemahan ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ฆ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ kurang tepat untuk makna zaman sekarang. Lebih tepat ๐ฅ๐ช๐ด๐ฆ๐จ๐ฆ๐ญ.
Orang banyak itu tetap belum menangkap makna jawaban Yesus bekerjalah bukan untuk makanan yang akan binasa, meskipun hari sebelumnya mereka makan roti mukjizat. Padahal jawaban Yesus sudah mengontraskan antara yang binasa dan hidup kekal (bdk. Yoh. 3:16; 10:28). Kata mereka kepada Yesus, “๐๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ข๐ณ๐ถ๐ด ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ข๐ฏ-๐ฑ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ช ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ?” (ay. 28). Pertanyaan orang banyak itu ๐ต๐ณ๐ช๐ค๐ฌ๐บ sekaligus mau gampangnya saja. Mereka hendak menjebak Yesus untuk menyederhanakan ke dalam rumusan tindakan tertentu yang dapat menjamin mereka mencapai tujuan hidup.
Yesus memberi petunjuk di luar perkiraan mereka. Jawab Yesus kepada mereka, “๐๐ฏ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ช ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ, ๐บ๐ข๐ช๐ต๐ถ ๐ฉ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ช๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ.” (ay. 29). Ternyata hanya satu pekerjaan, yaitu percaya. Percaya kepada Dia yang telah diutus Allah. Ada perbedaan teologis antara percaya petulis Injil Yohanes dan iman Rasul Paulus. Percaya dalam ayat ini adalah kata kerja, sebuah pekerjaan, tindakan manusia. Iman (kata benda) menurut Paulus adalah anugerah Allah. Meskipun demikian tindakan atau pekerjaan percaya (versi Yohanes) hanya terjadi jika dimampukan oleh Allah (lih. ay. 44). Petulis Injil Yohanes menggunakan kata kerja percaya (๐ฑ๐ช๐ด๐ต๐ฆ๐ถe๐ต๐ฆ) yang merupakan proses terus-menerus.
Jawaban Yesus yang mengarahkan mereka percaya kepada-Nya dicoba untuk dibantah. Bahkan mereka merujuk Kitab Suci. Kata mereka, “๐๐ข๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ข๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ? ๐๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ? ๐๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ฌ ๐ฎ๐ฐ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ฏ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐จ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐ข๐ฅ๐ข ๐ต๐ฆ๐ณ๐ต๐ถ๐ญ๐ช๐ด: ๐๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช-๐๐บ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข.” (ay. 30-31).
Tanda yang sudah diberikan Yesus dalam peristiwa penggandaan roti pada hari sebelumnya tidak ditangkap oleh mereka. Setidak-tidaknya mereka mendaku tanda yang diberikan oleh Yesus tidak lebih besar daripada Musa. Kutipan Kitab Suci ๐๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช-๐๐บ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข tidak ditemukan di dalam Alkitab Ibrani. Tampaknya ini merupakan parafrase petulis Injil untuk teks Keluaran 16:4, 15, Nehemia 9:15, dan Mazmur 78:24. Parafrase seperti ini sudah lazim digunakan oleh rabi Yahudi sebagai teknik ๐ฎ๐ช๐ฅ๐ณ๐ข๐ด๐ฉ.
Bantahan orang banyak itu seolah-olah menohok Yesus, tetapi justru itu umpan lambung yang siap dismes oleh Yesus. Kata Yesus kepada mereka, “๐๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ: ๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ถ๐ด๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข, ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ข๐ฑ๐ข-๐๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ณ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข.” (ay. 32-33).
Di sini Yesus menghunjam mereka. Bukan Musa yang menjadi subjek, melainkan Bapa. Kata ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช dalam frase ๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ถ๐ด๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช berbentuk ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ง๐ฆ๐ค๐ต๐ถ๐ฎ (๐ฅ๐ฆ๐ฅo๐ฌ๐ฆ๐ฏ – ๐ฉ๐ข๐ด ๐จ๐ช๐ท๐ฆ๐ฏ), sedang ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช dalam frase ๐๐ข๐ฑ๐ข-๐๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช berbentuk sekarang atau ๐ฑ๐ณ๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ด (๐ฅ๐ช๐ฅo๐ด๐ช๐ฏ – ๐จ๐ช๐ท๐ฆ๐ด). Tindakan Allah dalam sejarah Israel sekarang terpenuhi dan dilanjutkan dalam karya Allah saat ini, sekarang. Roti yang dari Allah adalah ๐บ๐ข๐ฏ๐จ turun dari surga dan memberi hidup kepada dunia, bukan hanya kepada Israel seperti halnya hukum Taurat. Kata ganti relatif ๐บ๐ข๐ฏ๐จ (๐ฉ๐ฐ) pada objek ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข (ay. 33) bermakna ganda, yaitu roti dan Anak Manusia. Petulis Injil Yohanes tampaknya sengaja bermain kata untuk menyiapkan ayat 35.
Sepertinya orang banyak itu belum menangkap maksud Yesus dan makna ganda kata ganti relatif ๐บ๐ข๐ฏ๐จ. Mereka terpeleset seperti Nikodemus yang memaknai ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ฏe๐ต๐ฉe ๐ข๐ฏo๐ต๐ฉ๐ฆ๐ฏ sebagai dilahirkan kembali, padahal frase itu juga bermakna dilahirkan dari atas. Ciri khas petulis Injil Yohanes menggunakan teknik ๐ฑ๐ญe๐ดe๐ต๐ข๐ฏ. Kata mereka lagi, “๐๐ถ๐ฉ๐ข๐ฏ, ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ช๐ต๐ถ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐ต๐ช๐ข๐ด๐ข.” (ay. 34)
Kata ๐๐ถ๐ฉ๐ข๐ฏ di ayat 34 diterjemahkan dari ๐๐บ๐ณ๐ช๐ฆ yang bermakna ganda, yaitu tuan (๐ญ๐ฐ๐ณ๐ฅ, ๐ด๐ช๐ณ) dan Tuhan (๐๐ฐ๐ณ๐ฅ). NRSV menerjemahkannya ๐ด๐ช๐ณ yang secara lengkap “๐๐ช๐ณ, ๐จ๐ช๐ท๐ฆ ๐ถ๐ด ๐ต๐ฉ๐ช๐ด ๐ฃ๐ณ๐ฆ๐ข๐ฅ ๐ข๐ญ๐ธ๐ข๐บ๐ด.” Apabila dihubungkan sapaan rabi dari orang banyak kepada Yesus di ayat 25, maka akan lebih tepat ๐๐บ๐ณ๐ช๐ฆ diterjemahkan menjadi tuan atau pak. Orang banyak itu mencerap kata ganti relatif ๐บ๐ข๐ฏ๐จ merujuk roti, makanan fisikal, seperti yang pernah diberi oleh Allah kepada nenek moyang mereka di padang gurun. Itulah sebabnya mereka bersemangat meminta roti yang tidak akan ada habisnya seperti yang mereka alami sehari sebelumnya makan roti sampai berkelimpahan 12 bakul. Mereka tidak mencerap ๐ฉ๐ฐ sebagai makna lain.
Kekeliruan cerapan mereka ini dimaslahatkan secara telak oleh Yesus. Kata Yesus kepada mereka, “๐๐ฌ๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ณ๐ฐ๐ต๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ๐ข๐ฏ. ๐๐ช๐ข๐ฑ๐ข ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ, ๐ช๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฏ๐ข๐ฉ ๐ญ๐ข๐ฑ๐ข๐ณ ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ด๐ช๐ข๐ฑ๐ข ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ, ๐ช๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฏ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ถ๐ด ๐ญ๐ข๐จ๐ช.” (ay. 35)
Di dalam Injil Yohanes kita kerap bersua dengan ucapan Yesus “๐๐ฌ๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ … “ atau “๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ …” (๐๐จo ๐ฆ๐ช๐ฎ๐ช), ungkapan yang sama (dalam Septuaginta) ketika Yahweh mengenalkan diri-Nya kepada Musa. Ungkapan “๐๐ฌ๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ … “ atau “๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ …” disusul kiasan, misal, pintu, gembala, terang dunia, pokok anggur yang benar, jalan, dll. Sebelumnya Yesus menyebut diri-Nya adalah roti yang turun dari surga (lih. ay. 33) dan sekarang di ayat 35 secara eksplisit Yesus menyatakan bahwa Ia adalah roti kehidupan. Secara dramatis Yesus mengoreksi kekeliruan cerapan orang banyak itu. Cara menerima roti itu bukanlah dengan makan, melainkan dengan datang dan percaya kepada Yesus (di ayat 52-57 akan dijelaskan tentang roti ekaristis).
Atas penjelasan Yesus di atas mereka bersungut-sungut, karena mereka tahu bahwa Yesus anak Yusuf. Mereka meragukan bahwa Yesus telah turun dari surga, karena mereka mengenal ayah dan ibu Yesus (ay. 42). Banyak dari mereka akhirnya mengundurkan diri mengikuti Yesus (ay. 66).
(04082024)(T)