Jumat, 03 Januari 2025

SUDUT PANDANG Injil Yohanes 1:(1-9), 10-18 ๐— ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ต ๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป, Serial Natal

SUDUT PANDANG Injil Yohanes 1:(1-9), 10-18 ๐— ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ต ๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป, Serial Natal

Hari ini adalah Minggu kedua sesudah Natal. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Yohanes 1:(1-9), 10-18 yang didahului dengan Yeremia 31:7-14, Mazmur 147:12-20, dan Efesus 1:3-14.

Injil Yohanes terbentuk dalam kurun waktu yang sangat panjang dengan melibatkan banyak petulis sampai pada bentuk terakhir kitab Injil yang kita miliki saat ini. Dinamai Injil Yohanes diduga oleh banyak ahli biblika karena para petulis kitab Injil ini dari jemaat Kristen yang kemudian dikenal dengan Komunitas Yohanes. Komunitas ini berbeda dari murid-murid Yohanes Pembaptis (YP).

Apabila Injil Matius dan Lukas memberitakan kelahiran Yesus, petulis Injil Yohanes tidak butuh cerita Natal. Mereka mundur jauh ke awal, kitab Kejadian, untuk menjelaskan asal Yesus dan tempat Ia harus kembali. Petulis Injil menambah prolog sesudah Injil selesai ditulis. Prolog itu sekarang menjadi Yohanes 1:1-18. Prolog Injil Yohanes bukanlah kata pengantar biasa seperti dalam Injil Lukas. Prolog Injil Yohanes merupakan refleksi teologis atas keseluruhan Injil mengenai Yesus. Untuk memahami Injil Yohanes pembaca harus memahami prolognya ๐˜ท๐˜ช๐˜ค๐˜ฆ ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข.

Prolog itu berupa nyanyian yang kemudian dikenal dengan ๐˜”๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ. Tentu saja nyanyian ini bercorak puisi. Mula-mula ๐˜”๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ini untuk nyanyian ibadah terlepas dari kitab Injil guna mengajar umat tentang Yesus Kristus secara serbacakup. Ketika ๐˜”๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ini dijadikan prolog, terjadi kebingungan umat untuk membedakan Yesus dan YP. Prolog kemudian disisipi ayat-ayat dalam bentuk prosa: ayat 6, 7, 8, dan 15. 

Bacaan Injil Minggu ini bukanlah kisah Natal, tetapi dapat dijadikan bahan homili untuk masa Natal. RCL menyarankan untuk bahan homili diambil ayat 10-18 saja agar tidak terlalu panjang. Masalahnya, prolog Injil Yohanes adalah satu-kesatuan sehingga mau tak mau harus diulas seluruhnya. Pengulasan dibagi ke dalam lima bagian:

▶ Firman sehakikat dengan Zat (ay. 1-5)
▶ Perbedaan Terang dan saksi (ay. 6-8)
▶ Penolakan dan penerimaan Firman (ay. 9-13)
▶ Firman nuzul menjadi Manusia (ay. 14)
▶ Buah nuzul Sang Firman (ay. 16-18)

๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐˜ ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ญ๐—ฎ๐˜ (ay. 1-5)

๐˜—๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข (๐˜Œ๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ค๐˜ฉe) menggemakan Kejadian 1:1 yang memerikan Firman dalam nasabahnya (๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฑ) dengan waktu sebelum Allah menciptakan alam semesta. Kitab Kejadian versi Septuaginta juga menggunakan ๐˜Œ๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ค๐˜ฉe untuk mengawalinya. Para petulis Injil memang menggunakan Perjanjian Lama (PL) versi Septuginta yang berbahasa Grika ketimbang PL berbahasa Ibrani. ๐˜—๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข hendaknya dipahami tidak merujuk titik waktu tertentu sehingga tidak dapat diajukan pertanyaan ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜ธ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ). Terus kapan? ๐˜Œ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฉ! Pokoknya: ๐˜—๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ (๐˜ฉ๐˜ฐ ๐˜“๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด e๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ด ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฏ ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ฏ) berbicara mengenai misteri Firman yang menayangkan jatidiri Firman dan Allah (Zat). ๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ (๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ด e๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ฐ ๐˜“๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด) hendak menyampaikan bahwa Firman sehakikat dengan Zat. Dalam Yohanes pasal 18 akan diperikan juga nasabah unik Firman dan Zat. Ayat 1 dan 2 tidak sedang menjelaskan awal mula karya penciptaan Allah, tetapi mengenai kepramaujudan (๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฆ-๐˜ฆ๐˜น๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ) Firman yang kekal.

Firman diterjemahkan dari ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด. Ada yang berpendapat bahwa kata ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด di Prolog Injil Yohanes berasal dari filsafat Grika (atau Yunani) karena kata ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด adalah satu kata penting dalam filsafat Grika. Kesamaan kosakata tidak otomatis membuktikan kesamaan gagasan, apalagi jika konteks dunia bahasanya berbeda, misalnya dunia filsafat Grika dan dunia agama Yahudi. Sepanjang dapat dibuktikan bahwa kitab-kitab orang Yahudi diaspora menjadi sumber inspirasi bagi jemaat awal, termasuk petulis Injil Yohanes, maka dugaan hubungannya dengan filsafat Grika dapat dipinggirkan.

Gagasan ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด atau ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข yang menciptakan diduga bersumber dari kitab Mazmur dan Kebijaksanaan Septuaginta. Mazmur 33:6 “๐˜–๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ง๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ช) ๐˜›๐˜œ๐˜๐˜ˆ๐˜• ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ต ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ง๐˜ข๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ต-๐˜•๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.” Kebijaksanaan 9:1-2 “๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜›๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ง๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ-๐˜”๐˜ถ (๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ช) ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜’๐˜ข๐˜ถ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ซ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ (๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข) ๐˜’๐˜ข๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ด๐˜ช๐˜ข, ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜’๐˜ข๐˜ถ๐˜ค๐˜ช๐˜ฑ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ.” Puisi di Kebijaksanaan 9:1-2 menyamakan ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ด (firman) dan ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข (kebijaksanaan) dan keduanya dikaitkan dengan penciptaan.

Ayat 3 dan 4 hendak memuliakan peranan Firman dalam penciptaan alam semesta. Di sini Firman disampaikan sebagai pelaku penciptaan. Melalui Dia karya penciptaan Allah dilakukan sehingga semua yang ada bergantung pada Firman. ๐˜๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ (๐˜ปoe) di ayat 4 dimaknai sebagai ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ atau ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ. Maksudnya, hidup sama dengan ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ dalam arti hidup yang berada dalam hubungan Bapa dan anak-anak-Nya.

Meskipun demikian, manusia yang oleh terang itu seharusnya mengenal Allah ternyata tetap diliputi oleh kegelapan. Akan tetapi kegelapan manusia tidak dapat memadamkan terang itu (ay. 5).

Dalam Injil Yohanes kita akan menemukan banyak metafora siang dan malam yang merujuk terang dan gelap. ๐˜”๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ pada umumnya berkonotasi negatif di Injil Yohanes, yaitu hidup dalam kegelapan (Yoh. 3:1; 9:4; 11:10; 13:30). Satu contoh perbandingannya: Nikodemus bertemu dengan Yesus pada waktu malam (Yoh. 3:21), sedang perempuan Samaria bertemu dengan Yesus pada siang hari (Yoh. 4:6-7). Nikodemus hidup dalam gelap, sedang perempuan Samaria hidup dalam terang.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฎ๐—ธ๐˜€๐—ถ (ay. 6-8)

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. (ay. 6) Ia datang sebagai saksi untuk bersaksi tentang terang itu supaya melalui dia semua orang menjadi percaya. (ay. 7) Ia bukan terang itu, tetapi ia harus bersaksi tentang terang itu. (ay. 8 ) 

Kelancaran prolog terganggu oleh tiga ayat sisipan di atas. Tampaknya ada ketegangan antara Komunitas Yohanes dan murid-murid YP. Mereka mendaku bahwa YP-lah sang mesias. Ketegangan ini membuat bingung banyak warga Komunitas Yohanes sehingga mengusik pemahaman mereka terhadap ๐˜”๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜๐˜ช๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ. Untuk mengatasi kebingungan ditambahlah ayat-ayat sisipan bercorak prosa untuk menegaskan perbedaan Terang dan saksi. Meskipun demikian redaktur masih menahan diri untuk tidak mengungkap jatidiri sebenarnya Firman yang dimaksud di ayat 1-5.

Secara ringkas ayat 6, 7, dan 8 di atas untuk menegaskan bahwa YP bukanlah Sang Terang, apalagi Mesias! Yohanes adalah saksi bagi Sang Terang.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐—น๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป (ay. 9-13)

Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. (ay. 9) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan melalui Dia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (ay. 10) Ia datang kepada milik-Nya, tetapi orang-orang milik-Nya itu tidak menerima-Nya. (ay. 11) Namun, semua orang yang yang menerima-Nya diberi-Nya hak supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, (ay. 12) mereka yang dilahirkan bukan dari darah atau dari hasrat manusia, bukan pula oleh hasrat seorang laki-laki, melainkan oleh Allah (ay. 13) 

Di bagian ini petulis Injil mula menguak sosok Sang Firman. Ayat 6-8 disisipkan ke dalam prolog karena ada ketegangan antara Komunitas Yohanes dan murid-murid YP, sedang prolog ayat 9-13 untuk melawan orang-orang Yahudi.

Ayat 9 menyambung ayat 5. Sang Terang ada di dunia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ayat 11 redaktur lebih menyuratkan dengan ungkapan ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ-๐˜•๐˜บ๐˜ข (๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฐ๐˜ช) yang merujuk Israel. Tafsir ini didukung dengan teks-teks sesudahnya: Yesus adalah terang dunia (Yoh. 9:5), orang-orang tidak mengenal-Nya (Yoh. 16:3), Yesus tidak dihormati di negeri sendiri (Yoh. 4:44), Yesus tidak diterima oleh orang-orang Yahudi (Yoh. 5:43).

Meskipun demikian (ay. 12 dan 13) orang-orang (sisa Israel) yang menerima-Nya diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah, tetapi bukan sebagai hak warisan. Mereka yang dilahirkan atas kehendak manusia belumlah cukup untuk menjadi anak-anak Allah, tetapi hanya orang yang diberi kasih Allah ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—บ๐—ฎ-๐—ก๐˜†๐—ฎ.

๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—ป๐˜‚๐˜‡๐˜‚๐—น ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐— ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ (ay. 14)

Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran. (ay. 14)

Petulis Injil akhirnya menguak sosok Sang Firman adalah Yesus dalam ungkapan Sang Firman turun (๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ป๐˜ถ๐˜ญ) menjadi manusia (๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜น = daging). Tekanan kata ๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜น itu untuk menegaskan Sang Firman bukan sedang menyamar dalam rupa manusia, melainkan ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฟ-๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฟ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ. Dengan demikian Firman dapat menyatakan Allah dengan perkataan pekerjaan yang dapat ditanggapi oleh manusia. 

Ungkapan ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข dari ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฌe๐˜ฏo๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ฉe๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ, yang berarti literal ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ, mengingatkan sejarah bangsa Israel ketika kemuliaan Yahweh tinggal di antara umat, berkemah, berdiam dalam tabernakel di antara mereka (lih. Kel. 3:3). Kemah di padang gurun (kemudian Bait Allah di Yerusalem) disebut tempat kehadiran Allah (๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ) di tengah umat (Kel. 25:8-9).

Dalam PL ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ adalah Allah sendiri sejauh terlihatkan dalam peristiwa atau gejala yang menakjubkan. Misal, dalam pemberian manna dan burung-burung puyuh di padang gurun (Kel. 16), dalam awan yang menaungi Kemah dan yang memenuhi Bait Allah (Kel. 40:34; 1Raj. 8:10-11). Kini ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ-๐˜•๐˜บ๐˜ข dengan cara pandang baru dalam Firman yang menjadi manusia, dalam tanda-tanda yang dikerjakan-Nya (Yoh. 2:11; 11:4, 40), dan terutama dalam salib dan kebangkitan-Nya (Yoh. 13:31; 17:2-5, 22-24). Injil sinoptik memandang salib sebagai simbol kehinaan, sedang Injil Yohanes sebagai simbol kemuliaan. Itu sebabnya umat Kristen merayakan atau memuliakan Jumat Agung merujuk teologi Injil Yohanes.

Ungkapan ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜›๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข (๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜—๐˜ข๐˜ต๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ด) berbeda dari anak-anak Allah (๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ถ) di ayat 12. Anak Tunggal Bapa merupakan nasabah unik Yesus berasal dari Bapa dan sepenuhnya menghadirkan Dia. Selain gelar Anak Allah petulis Injil menggunakan Anak Tunggal Bapa untuk menegaskan bahwa Yesus berbeda dari anak Allah dalam PL yang merujuk raja Israel (mis. Mzm. 2:6-7).

Selanjutnya petulis Injil mengungkapkan sifat Bapa pada Sang Firman ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ถ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜ฑ๐˜ญe๐˜ณe๐˜ด ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ต๐˜ฐ๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ช ๐˜ข๐˜ญe๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ข๐˜ด). Apabila merujuk PL, maka pasangan kata ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ด dan ๐˜ข๐˜ญe๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ข (๐˜๐˜ฃ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช he๐˜ดe๐˜ฅ dan e๐˜ฎe๐˜ต) memerikan dua sisi sifat Allah, yaitu kasih-Nya dan kesetiaan-Nya atau dapat digabungkan menjadi kasih setia-Nya (Kel. 34:6).

๐—•๐˜‚๐—ฎ๐—ต ๐—ป๐˜‚๐˜‡๐˜‚๐—น ๐—ฆ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—™๐—ถ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป (ay. 16-18)

Bagian ini didahului ayat sisipan (ay. 15) mengenai kesaksian YP. Firman yang nuzul menjadi Manusia itu diberitakan oleh YP, “๐˜๐˜ฏ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข: ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ.” 

Sebab dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima anugerah demi anugerah, (ay. 16) sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus (ay. 17).

Sekarang buah hasil Firman yang nuzul menjadi Manusia diakui dengan melihat perjalanan sejarah keselamatan Allah di antara umat Israel. ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ (๐˜ฑ๐˜ญe๐˜ณo๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ฐ๐˜ด) di ayat 16 adalah keseluruhan kemuliaan ilahi di dalam Kristus. Maksudnya, kelimpahan kasih setia Allah dalam diri Yesus Kristus membuat kita menerima anugerah sebagai ganti anugerah yang lama, yakni hukum Taurat melalui Musa (ay. 17).

Prolog Injil Yohanes diakhiri dengan ayat 18. Akhir prolog tampaknya juga mengantisipasi akhir Injil yang merujuk tempat asal Yesus dan Ia kembali ke sana sesudah kebangkitan-Nya. 

Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya (ay. 18).

Mari kita membaca ayat 18 dengan membandingkan Keluaran 33:20. Sesudah tragedi lembu emas, Musa meminta kesempatan untuk berjumpa lagi dengan Allah. Allah memgabulkannya, tetapi dengan catatan, “๐˜’๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ฉ-๐˜’๐˜ถ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ”. Tema tak seorang pun dapat melihat Allah beberapa kali disajikan dalam Injil Yohanes (Yoh. 5:37; 6:46). Hanya Yesus yang dapat melihat Allah. Hanya Yesus yang dapat menafsir (๐˜ฆ๐˜นe๐˜จe๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ฐ) Allah.

(05012025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...