Sabtu, 22 Februari 2025

SUDUT PANDANG NAMA YOSUA DAN YESUS

SUDUT PANDANG NAMA YOSUA DAN YESUS
=================
Analisa Linguistik dan Biografi
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tempo lalu saya berdiskusi dengan bung Christian Guevara  dipostingan berjudul "NAMA YESUS" yang saya posting di grup yang baru saya dirikan, grup STUDI LINGUISTIK ALKITAB. Lalu beliau bertanya:

"Kalau nama Yosua di Indonesia bagaimana, mas Titus? Apakah juga berakar dari nama Yehoshua?"

Saya menjawab singkat: Iya.

Mengapa bertanya demikian? Ini karena dalam artikel "NAMA YESUS" tersebut saya membahas nama Ibrani Yesus yang rupanya sama dengan nama Ibrani panglima Yosua bin Nun, sama-sama "Yehoshua".

Yosua bin Nun adalah pengganti Musa dan pemimpin utama dalam Perang Penaklukan Kanaan. Sedari awal, Yosua bertindak sesuai perintah Musa (Keluaran 17:9-10; 33:11). Yosua juga adalah salah-satu orang Israel pertama yang menginjak Kanaan sebab dia adalah satu dari 12 mata-mata yang dikirim ke Kanaan oleh Musa (Bilangan 13:8) dan pada akhirnya hanya dia dan Kaleb yang merupakan generasi yang keluar dari Mesir yang bisa masuk ke Kanaan. Iapun memimpin bangsa Israel menyeberangi Yordan. Setelah menaklukan Yerikho ia lalu menduduki daerah pedalaman, kemudian ia bergerak ke Utara (Hazor) dan ke Selatan (Makeda, Libna, Lakhis, Eglon, Hebron, Debir). Setelah itu, Yosua membagi tanah itu kepada suku-suku Israel (Yosua 1:1-19:51). Watak Yosua adalah komandan perang. Dari semua penaklukannya, hanya satu perdamaian yang dia buat, yaitu dengan etnis Hori dari Gibeon, dan hanya satu kekalahan yang dia derita, yaitu ketika melawan kota Ai. Ia meninggal setelah diadakan pembaharuan perjanjian di Sikhem dan dikubur di Timnat-Serakh, 15 km sebelah Tenggara Betel (Yosua 24:29-30).

Lalu, apa hubungannya nama Yosua dengan nama Yesus?

Begini penjelasannya.

Pelafalan 'Yesus' atau 'Jesus' bukanlah pelafalan Ibrani. Lafal Ibrani untuk nama Yesus adalah 'Yehoshua' yang berarti 'Keselamatan itu adalah YHWH (TUHAN)'. Tetapi, dijaman Yesus namanya bukan dilafalkan sebagai 'Yehoshua' melainkan dilafalkan dalam bahasa Aram, יֵשׁוּעַ‎ (baca: Yeshua). Jadi, Yeshua adalah lafal Aram bukan lafal Ibrani. Ini karena sejak Pembuangan Babel, bangsa Israel mulai menggunakan bahasa Aram sebagai lingua-franca mereka, dan penggunaan ini terus berlanjut hingga masa kehidupan dan pelayanan Yesus di bumi, sehingga nama Ibrani 'Yehoshua' dilafalkan secara Aram menjadi 'Yeshua'. Jadi, semasa kehidupanNya di bumi, Yesus dipanggil 'Yeshua', dan nama lengkap de jure-Nya adalah 'Yeshua bar Yosef'. Sebagai perbandingan, nama lengkap Yesus dalam bahasa Ibrani adalah 'Yehoshua ben Yosef'.

Pemilik nama Yehoshua dalam Alkitab bukan hanya Yeshua atau Yesus, melainkan juga panglima Yosua bin Nun. Nama lahir Yosua sebenarnya adalah Hosea (Bilangan 13:8), yang berarti keselamatan, tetapi, Musa mengubahnya menjadi Yosua (Bilangan 13:16), karena jika ditambahkan 'Yo' atau 'Yeho' maka berarti 'Keselamatan dari YHWH'. 

Kok bisa nama Yosua sama dengan Yeshua/Yesus? 

Konsepnya sama dengan transliterasi nama Yesus.

Pelafalan 'Yosua' bukanlah pelafalan Ibrani. Lafal Ibrani untuk nama Yosua adalah 'Yehoshua'. Apa buktinya? Dalam Septuaginta (PL terjemahan Yunani tertua) nama Yosua dituliskan sebagai ησοῦς : Iēsoûs' (dibaca: Yesous), nama Yunani yang sama dengan nama Yunani-nya Yesus. Yosua adalah lafal Aram. Nama Yehoshua dilafalkan menjadi Yosua untuk nama tokoh Yosua bin Nun ini mengikuti pelafalan Aram yang umum, sama seperti pelafalan Aram untuk nama-nama Yonatan (Ibrani: Yehonatan), Yotam (Ibrani: Yehotam), Yosafat (Ibrani: Yehosafat), dll, sedangkan nama Yehoshua dilafalkan menjadi Yeshua untuk nama Aram-nya Yesus mengikuti logat Galilea atau juga logat Aram yang dituturkan pada abad pertama. Baik nama Yosua maupun Yeshua, ketika ditransliterasikan dalam bahasa Yunani tetaplah mengguanakan nama ησοῦς : Iēsoûs'. Digunakannya huruf 'i' sebagai huruf pertama sebab abjad Latin dan abjad Yunani tidak mengenal huruf 'y', dan kata Latin serta  Yunani untuk persona tidak diakhiri dengan huruf vokal karena tata-bahasa mereka demikian, sehingga setiap nama Semit berakhiran huruf vokal akan ditambahkan huruf 's'.

Nama Yosua bin Nun dalam bahasa Aram adalah Yosua bar Nun, yang dalam lafal Ibraninya menjadi Yehoshua ben Nun, sama bukan dengan nama de jure Yesus Kristus, Yehoshua ben Yosef.

Kembali ke dialog saya dan bung Christian Guevara tadi.

Setelah saya menjawab demikian, beliau-pun membalas secara jenaka:

"Yang menjadi masalah banyak orang Indonesia yang menganggap bahwa anak tidak boleh diberi nama Yesus karena nama itu hanya milik YME tapi mereka memberi nama Joshua 😂"

Betul juga argumennya.

Walau hanya komentar jenaka tapi memiliki dasar.

Umat Kristen tidak lagi menggunakan nama ini karena rasa hormatnya pada Tuhan, dan orang-orang Yahudi tidak lagi menggunakannya (nama Yeshua dan Yesus) karena kebencian yang amat sangat. Nama Yehoshua lebih nyaman digunakan umat Yahudi dengan lafal yang berbeda dari Yeshua, yaitu Yosua, agar menjelaskan bahwa nama itu merujuk pada Yosua bin Nun bukan pada Yesus.

Belum sempat saya merespons komentarnya, bung Christian Guevara menambahkan komentar jenaka lagi:

"Tahu tidak, ada loh temanku yang berkata bahwa salah satu faktor kekalahan Brazil (di Piala Dunia 2022 Qatar) adalah, karena salah satu strikernya memakai nama Gabriel Jesus. Katanya mau menyamakan diri dengan Tuhan 🤣😂🙈🙈🙈"

Jenaka, tapi pertanyaan ini ada dasar historisnya. 

Tentu ada yang berpikir, jika umat Kristen tidak lagi menggunakan nama 'Yesus' karena rasa hormatnya pada Tuhan, mengapa dewasa ini banyak juga yang menggunakan nama Yesus? Ini tergantung wilayah. Pada zaman modern, di Spanyol dan Filipina, nama 'Yesus' digunakan sebagai nama baptis. Alasannya tidak 'nyeleneh' atau ingin menyamakan diri dengan Tuhan melainkan agar anak-anak yang mendapat nama baptis atau menyandang nama itu bisa meneladani Yesus juga agar mereka mendapat perlindungan Tuhan karena nama Yesus atau Yeshua atau Yehoshua, dan juga nama Yosua, berarti "Keselamatan dari TUHAN".

Demikianlah dialog ringan dan jenaka kami berdua yang kemudian memotivasi saya menyusun artikel ini. Semoga materinya bermanfaat.

_____________________________
(TUS)(21022025)

Referensi:
°°°°°°°°°°°°°
1. Berkhof. H, Sejarah Gereja, cetakan pertama 1950, Jakarta.
2. Browning (kamus Alkitab), perikop: Yesus, Yesus ben Sirakh, Yosua;
3. Haag (kamus Alkitab), perikop: Yesus, Yosua;
4. Ensiklopedia Alkitab, perikop: Yesus, Yosua;
5. en.wikipedia/Jesus;
6. en.wikipedia/Joshua;
7. Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab (Alkipedia) untuk kitab Yosua dan kitab-kitab Injil;
8. Wycliff (tafsiran Alkitab) untuk kitab Yosua, kitab-kitab Injil, dan Surat-surat Paulus.

Sumber tambahan:
Dialog dalam postingan "NAMA YESUS" di grup Studi Linguistik Alkitab. 

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...