Sabtu, 01 Maret 2025

SUDUT PANDANG LUKAS 9 : 26 - 36, 𝘿𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝘿𝙞𝙖!



SUDUT PANDANG LUKAS 9 : 26 - 36, 𝘿𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝘿𝙞𝙖!

Transfigurasi adalah alihrupa. Dalam makna hari raya liturgi 𝘔𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘧𝘪𝘨𝘶𝘳𝘢𝘴𝘪 merupakan peralihan dari pelayanan Yesus yang mengajar dan melakukan penyembuhan di Galilea menuju pelayanan dan pengorbanan Yesus ke Yerusalem. Istilah transfigurasi merujuk momen Yesus beralihrupa yang disaksikan oleh Petrus, Yakobus, dan Yohanes atau yang di Alkitab LAI disebut dengan 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘨𝘶𝘯𝘶𝘯𝘨. Dalam Injil sinoptik kisah transfigurasi Yesus ditempatkan dalam konteks yang sama:

▶ Pengakuan Petrus (Mat. 16:13-20; Mrk. 8:27-30; Luk. 9:18-21)
▶ Pemberitahuan kesatu (Mat. 16:21-23; Mrk. 8:31-33; Luk. 9:22)
▶ Syarat mengikut Yesus (Mat. 16:24-27; Mrk. 8:34-39; Luk. 9:23-26a)
▶ Kedatangan Tuhan (Mat. 16:28; Mrk. 9:1; Luk. 9:26b-27)
▶ 𝗧𝗿𝗮𝗻𝘀𝗳𝗶𝗴𝘂𝗿𝗮𝘀𝗶 (Mat. 17:1-9; Mrk. 9:2-13; Luk. 9:28-36)
▶ Yesus menyembuhkan anak (Mat. 17:14-21; Mrk. 9:14-29; Luk. 9:37-43)

𝘔𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘧𝘪𝘨𝘶𝘳𝘢𝘴𝘪 dapat juga disebut 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 bagi Yesus, dari pelayanan tingkat kesatu naik ke pelayanan tingkat kedua yang lebih dahsyat. Masa ini menandai penerusan peningkatan karya-karya Yesus menjelang penyaliban-Nya. Ia makin dibenci oleh lawan-lawan-Nya. Semua karya-Nya dinafikan bahkan diputarbalikkan oleh ahli-ahli dan pemimpin-pemimpin agama Yahudi sampai pada akhirnya Yesus didakwa menista agama dan dijatuhi hukuman mati. Ada kesinambungan antara transfigurasi dan kebangkitan Kristus: Transfigurasi menjadi antisipasi atau pragambar kebangkitan.

Bacaan untuk Minggu Transfigurasi Tahun C secara ekumenis diambil dari Injil Lukas 9:28-36, (37-43a) yang didahului dengan Keluaran 34:29-35, Mazmur 99, dan 2Korintus 3:12-4:2.

Sebelum bacaan mengenai transfigurasi Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan, dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tuntutan kepada para pengikut-Nya begitu radikal, yang jauh berbeda dari ajaran sebelumnya (bdk. Luk. 4:16 – 9:6). Ia juga mengatakan mengenai saat Ia akan datang dalam kemuliaan. Selama delapan hari Yesus menyiapkan panggung transfigurasi dengan membawa serta tiga orang murid-Nya untuk menyaksikan.

𝘒𝘪𝘳𝘢-𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘥𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘶𝘴, 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴, 𝘥𝘢𝘯 𝘠𝘢𝘬𝘰𝘣𝘶𝘴, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘯𝘢𝘪𝘬 𝘬𝘦 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘨𝘶𝘯𝘶𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢. (ay. 28)

Dalam kosmologi zaman 𝘥𝘰𝘭𝘰 Allah berdiam di langit. Makin tinggi tempat di bumi, makin mendekat ke kediaman Allah. Gunung menjadi tempat favorit untuk berdoa.

Lukas tidak menyebut nama gunung dan baginya itu tidak penting. Yang penting baginya gunung adalah tempat penampakan ilahi (bdk. Kel. 24:16). Trio rasul yang diajak Yesus sama di ketiga Injil sinoptik, yang dijadikan saksi-saksi khusus. Bahkan di dalam kitab Kisah Para Rasul trio rasul ini masih disebut sampai Yakobus dibunuh oleh Raja Herodes (Kis. 12:2).

𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘐𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢, 𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩-𝘕𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘣𝘢𝘩-𝘕𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶-𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶𝘢𝘯. (ay. 29)

Sumber cerita adalah Markus. Di Injil Markus disebut bahwa Yesus 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘭𝘪𝘩𝘳𝘢𝘨𝘢 (𝘮𝘦𝘵𝘦𝘮𝘰𝘳𝘱𝘩o𝘵𝘩e). Lukas mengubahnya menjadi 𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩-𝘕𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘪𝘯 (𝘵𝘰 𝘦𝘪𝘥𝘰𝘴 𝘵𝘰𝘶 𝘱𝘳𝘰𝘴o𝘱𝘰𝘶 𝘢𝘶𝘵𝘰𝘶). Lukas menghindari diksi Markus karena para pembacanya berlatar budaya Grika yang dapat memaknai 𝘮𝘦𝘵𝘦𝘮𝘰𝘳𝘱𝘩o𝘵𝘩e sebagai perubahan magis. Rupa Yesus menjadi lain terjelaskan pada kalimat berikutnya 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘣𝘢𝘩-𝘕𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶-𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶𝘢𝘯. Lukas hendak memerikan Yesus tampil sebagai tokoh surgawi dalam kemuliaan surgawi. Dalam sastra apokaliptik 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶-𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶𝘢𝘯 dipautkan dengan realitas surgawi (bdk. Dan. 10:6).

𝘓𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴, 𝘺𝘢𝘪𝘵𝘶 𝘔𝘶𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘌𝘭𝘪𝘢. (ay. 30) 𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪𝘢𝘯-𝘕𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘨𝘦𝘯𝘢𝘱𝘪-𝘕𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘠𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘭𝘦𝘮. (ay. 31)

Orang-orang Yahudi percaya bahwa pada zaman akhir Nabi Elia akan datang dan seorang nabi seperti Musa akan dibangkitkan (Mal. 3:1; Ul. 18:15). Secara tradisi mereka berdua dipandang sebagai simbol hukum (Taurat) dan para nabi yang memberi kesaksian mengenai Mesias yang akan datang. Ungkapan 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘢𝘯 biasa digunakan Lukas dalam kisah-kisah yang memerikan kehadiran ilahi atau surgawi.

Hanya di Injil Lukas yang menyebut isi pembicaraan Yesus dengan Musa dan Elia (lih. ay. 31). Inilah yang hendak ditekankan oleh Lukas dalam kisah ini, bukan perubahan rupa Yesus. Musa dan Elia berbicara mengenai 𝘦𝘹𝘰𝘥𝘰𝘯, yang biasanya diterjemahkan menjadi 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯, tetapi bermakna serbacakup keseluruhan proses peralihan Yesus dari dunia ini menuju kemuliaan surgawi. Musa dan Elia tidak datang untuk menghibur Yesus, melainkan menjelaskan rencana Allah dalam Perjanjian Lama (PL) kepada Yesus bahwa perjalanan-Nya ke Yerusalem akan berakhir dengan kematian.

𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘢𝘯-𝘕𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵-𝘕𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶. (ay. 32) 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴, 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘕𝘺𝘢, “𝘎𝘶𝘳𝘶, 𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪. 𝘉𝘪𝘢𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘩, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘔𝘶𝘴𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘌𝘭𝘪𝘢.” 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. (ay. 33)

Juga hanya Lukas yang menyebut trio rasul itu tertidur. Tampaknya Lukas hendak menyampaikan bahwa saat itu malam hari dan ketiga rasul tidak menyaksikan proses transfigurasi. Mereka tidak mendengarkan percakapan Yesus dengan Musa dan Elia mengenai kepergian Yesus dari dunia masuk ke dalam kemuliaan sesudah kebangkitan. Mereka tidak memahami penampakan itu sebagai pragambar kemuliaan itu.

Biasanya penampakan membuat orang ketakutan, tetapi reaksi Petrus dkk. adalah ingin melestarikan keberadaan dalam kemuliaan itu dengan mendirikan tiga kemah di atas gunung itu. Kemah yang diusulkan Petrus tampaknya merujuk 𝘒𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘗𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 atau 𝘒𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘚𝘶𝘤𝘪 pada zaman Musa (Kel. 26:1-37; 33:7-9; 40:1-38). Lukas menggunakan kata 𝘴𝘬e𝘯𝘢𝘴 (kemah) yang digunakan Septuaginta untuk kata 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘩 di kitab Keluaran.

▶ Di 𝘒𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘚𝘶𝘤𝘪 itu Allah hadir dan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel. 
▶ Di 𝘒𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘗𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 itu Allah dapat ditemui oleh Musa. 

Petrus dkk. baru ketakutan ketika Allah turun tangan.

𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘢 (Petrus) 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶, 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. (ay. 34) 𝘓𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢, “𝘐𝘯𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘈𝘯𝘢𝘬-𝘒𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘋𝘪𝘢!” (ay. 35)

Dalam PL awan merupakan sarana unggul untuk mengungkapkan teofani, misteri kehadiran Allah sekaligus terselubung. Awan itu turun, naik, atau tinggal di atas Kemah Suci sebagai manifestasi kehadiran Allah menaungi umat-Nya.

Perkataan Petrus dkk. tidak ditanggapi Yesus, bahkan diinterupsi oleh Allah. Awan menaungi mereka bahkan membawa mereka masuk ke dalamnya. Mereka ketakutan. Terdengarlah suara Allah, “𝘐𝘯𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘈𝘯𝘢𝘬-𝘒𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘋𝘪𝘢!”

Suara Allah kepada Petrus dkk. berimplikasi:

▶ Hanya Yesus yang dipilih, bukan Musa atau Elia. Pilihan ini merujuk Nyanyian Hamba TUHAN (Yes. 42:1), yang hendak menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan orang lain. [𝘏𝘢𝘵𝘪-𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘦𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘶𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪.]
▶ Petrus harus mendengarkan Yesus, bukan Yesus mendengarkan Petrus.
▶ Allah tidak membutuhkan 𝘒𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘚𝘶𝘤𝘪 untuk menyampaikan sabda. Dengan demikian usulan Petrus untuk mendirikan kemah tidak relevan.

𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳, 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘔𝘶𝘳𝘪𝘥-𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵. (ay. 36)

Ayat penutup di atas hendak menegaskan bahwa bukan pelihatan yang utama dalam kisah ini, melainkan sejak sekarang dengarkan dan taati Yesus. Lukas menghilangkan satu adegan dari Markus 9:9-13 mengenai pesan keras Yesus kepada ketiga murid-Nya agar tidak menceritakan kepada siapa pun peristiwa transfigurasi itu sampai Ia bangkit dari antara orang mati. Di sini Lukas langsung menutup kisah ini dengan ketiga murid berdiam diri dalam menanggapi teofani dan tidak menceritakan kepada siapa pun selama masa pelayanan Yesus.

 (02032025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...