Jumat, 16 Mei 2025

SUDUT PANDANG YOHANES 13:31-35, 𝗠𝗲𝗺𝗲𝗻𝘂𝗵𝗶 𝗸𝘂𝗮𝗹𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗞𝗿𝗶𝘀𝘁𝘂𝘀, Serial Paskah Pentakosta


SUDUT PANDANG YOHANES 13:31-35, 𝗠𝗲𝗺𝗲𝗻𝘂𝗵𝗶 𝗸𝘂𝗮𝗹𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗞𝗿𝗶𝘀𝘁𝘂𝘀, Serial Paskah-Pentakosta

Hukum Kasih hanya ada dalam Injil sinoptik. Tidak ada Hukum Kasih dalam Injil Yohanes. Mengapa?

Hari ini adalah Minggu kelima masa raya Paska. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Yohanes 13:31-35 yang didahului dengan Kisah Para Rasul 11:1-18, Mazmur 148, dan Wahyu 21:1-6.

Konteks terdekat bacaan Injil Minggu ini adalah pasal 13 secara keseluruhan. Konteks besarnya adalah pasal 13 – 17. 

Secara garis besar Injil Yohanes dibagi ke dalam dua buku: 
▶ Kitab Tanda-tanda (pasal 2 – 12) dan 
▶ Kitab Kemuliaan (pasal 13 – 20). 

Pasal 13 merupakan seksi kesatu Kitab Kemuliaan. Mengapa disebut Kitab Kemuliaan? Berbeda dari Injil sinoptik, petulis Injil Yohanes menolak salib sebagai simbol penghinaan, melainkan simbol kemuliaan. Yesus disalib bukan lantaran hukuman, melainkan ditinggikan atau dimuliakan oleh Allah (lih. Yoh. 3:14-15). 

Pasal 13 dibangun secara cermat mencakup sepasang peristiwa yang sejajar secara paradoks: ungkapan kasih dan nubuat penolakan. 
▶ Kesatu, tindakan Yesus membasuh kaki para murid (ay. 1-20) yang dikuti oleh nubuat pengkhianatan Yudas (ay. 21-30). 
▶ Kedua, wejangan atau wasiat (𝘵𝘦𝘴𝘵𝘢𝘮𝘦𝘯𝘵𝘶𝘮) untuk saling mengasihi (ay. 31-35) yang diikuti oleh nubuat penyangkalan Petrus (ay. 36-38). 

Bacaan Minggu ini mengambil ayat 31-35 yang diberi judul oleh LAI 𝘗𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶. Menariknya perikop ini diapit oleh dua perikop tentang Yudas (ay. 21-30) dan tentang Petrus (ay. 36-38) yang bernada negatif. 

[𝘗𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘩𝘶𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 (𝘠oha𝘯a𝘯) 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘢 umum 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘠𝘢𝘩𝘶𝘥𝘪. 𝘋𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘐𝘯𝘫𝘪𝘭 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳ujuk 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢. 𝘔𝘪𝘴𝘢𝘭, 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘐𝘯𝘫𝘪𝘭 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘫𝘶𝘬 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴. 𝘋𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘒𝘰𝘮𝘶𝘯𝘪𝘵𝘢𝘴 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 𝘗𝘦𝘮𝘣𝘢𝘱𝘵𝘪𝘴.

𝗨𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗮𝘆𝗮𝘁 𝟯𝟭-𝟯𝟮

𝘚𝘦𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘠𝘶𝘥𝘢𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪, 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴, “𝘚𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘋𝘪𝘢. (ay. 31) 𝘑𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘋𝘪𝘢, 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪-𝘕𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢. (ay. 32)

Keterangan waktu 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘠𝘶𝘥𝘢𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 bermakna penting di sini. Setelah kekuatan yang menentang-Nya pergi, Yesus mengarahkan seluruh perhatian kepada para murid-Nya. Ayat 31 merupakan awal wacana perpisahan Yesus.

Dalam teologi Yohanes kematian Yesus di tiang salib dipandang sebagai bagian dari kemuliaan atau pemuliaan-Nya, bukan hukuman atau hinaan. Tafsir ini merujuk Yohanes 12:32-33. “𝘚𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘬𝘪𝘮𝘢𝘯 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪: 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘶𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘭𝘦𝘮𝘱𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘭𝘶𝘢𝘳; 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶, 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝙙𝙞𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘪, 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘒𝘶." 𝘐𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯-𝘕𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘐𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘪.

Ungkapan 𝘥𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪𝘬𝘢𝘯 di Yohanes 12:32 bermakna ganda: digantung di tiang salib (makna kesatu) dan dimuliakan Allah (makna kedua). Dengan demikian teologi Yohanes berbeda dari teologi Lukas, yang memisahkan 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘵𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘣 (negatif) dan 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘪𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘴𝘶𝘳𝘨𝘢 (positif).

Mengapa kematian Yesus dapat dinilai 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢? (ay. 31-32)

Sangat boleh jadi jawabannya ialah karena dalam kematian-Nya di tiang salib, Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Sang Anak yang taat kepada Bapa-Nya. Melalui ketaatan Yesus, Allah dimuliakan karena kasih Allah kepada dunia dituntaskan (lih. Yoh. 3:16-17; 17:4).

𝗨𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗮𝘆𝗮𝘁 𝟯𝟯

“𝘏𝘢𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘒𝘶, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘈𝘬𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘶𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘠𝘢𝘩𝘶𝘥𝘪: 𝘒𝘦 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶.” (ay. 33)

Ayat 33 di atas diduga sisipan dari petulis berikutnya. Ada dua alasan kuat ayat 33 adalah penambahan. 

Kesatu, sapaan 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬 tidak lazim diucapkan oleh Yesus untuk menyebut murid-murid-Nya. Sapaan 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬 banyak ditemukan di Surat 1Yohanes (mis. 1Yoh. 2:1, 12, 28; 3:7, 18; 4:4; 5:21). Diduga petulis Surat 1Yohanes yang menyisipkan ayat 33 untuk kepentingan para pembaca di kalangan Komunitas Yohanes untuk menumbuhkan hubungan yang erat antara Yesus dan para pengikut-Nya sebagai keluarga. Sangat boleh jadi isu perpecahan di Jemaat Yohanes makin panas.

Kedua, apabila ayat 33 dihapus, pemaknaan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya tidak terganggu. Lagi pula isi ayat 33 terkesan bertentangan deng0l TT gan Yohanes 13:36 dan 14:2-3.
 
𝘚𝘪𝘮𝘰𝘯 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴: "𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘬𝘦 𝘮𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪?" 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴: "𝘒𝘦 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪, 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘈𝘬𝘶." (Yoh. 13:36)

“𝘋𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘉𝘢𝘱𝘢-𝘒𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯, 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶. 𝘚𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦 𝘴𝘪𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘥𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘮𝘶. 𝘈𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩  𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦 𝘴𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘥𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘮𝘶, 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵-𝘒𝘶 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢.” (Yoh. 14:2-3)

Di Yohanes 13:33 para murid tidak mungkin datang ke tempat Yesus pergi (ke rumah Bapa?).
Namun, di Yohanes 13:36 dan 14:2-3 para murid kelak dapat pergi ke tempat Yesus pergi, meskipun tidak pergi sendiri, melainkan dijemput.

𝗨𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗮𝘆𝗮𝘁 𝟯𝟰-𝟯𝟱

“𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘺𝘢𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪. 𝘚𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪. (ay. 34) 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥-𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥-𝘒𝘶, 𝘫𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪.” (ay. 35)

𝘗𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶 itu mengesankan 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘶 dalam 1Korintus 11:25 dan Lukas 22:20. Konteksnya pun mirip, Ekaristi.

Yang paling menonjol dan menarik dalam perikop ini adalah perintah kasih yang sangat berbeda dari perintah kasih dalam Injil sinoptik. Dengan kata lain tidak ada Hukum Kasih di Injil Yohanes. Hukum Kasih dalam Injil sinoptik adalah kasih vertikal dan kasih horisontal.

Perintah kasih di Yohanes 13:34 itu tidak mengandung 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘷𝘦𝘳𝘵𝘪𝘬𝘢𝘭 (kasih kepada Allah), hanya 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘩𝘰𝘳𝘪𝘴𝘰𝘯𝘵𝘢𝘭. Itu pun dibatasi, yaitu hanya mengasihi sesama murid Yesus. Kasih yang eksklusif itu sangat bertentangan dengan kasih yang inklusif, bahkan kasih terhadap musuh dalam Injil sinoptik. “𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶: 𝘒𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘪𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶.” (Mat. 5:44)

Perintah kasih yang terbatas itu sejalan dengan Doa Yesus yang juga terbatas.

“𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘒𝘶, 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘔𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘒𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘔𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘔𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘒𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘳𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢.” (Yoh. 17:9-10)

“𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘒𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘵𝘶, 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶, 𝘺𝘢 𝘉𝘢𝘱𝘢, 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶, 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘒𝘪𝘵𝘢, 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢, 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘵𝘶𝘴 𝘈𝘬𝘶.” (Yoh. 17:20-21)

Kelompok orang yang didoakan oleh Yesus hanyalah murid-murid-Nya dan orang-orang yang menjadi percaya karena pemberitaan mereka (dhi. Komunitas Yohanes). Yesus tidak mendoakan 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya, karena 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 adalah lawan Yesus atau orang yang memusuhi Yesus. Yesus tidak memberi perintah kepada para murid-Nya untuk mengasihi musuh-musuh mereka, apalagi mendoakan mereka.

Jadi, mengapa tidak ada Hukum Kasih di Injil Yohanes? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mengapa disebut 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶? Jika ada 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶, apakah ada 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢? Ada, yaitu Imamat 19:18 “𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘵𝘶𝘵 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘯𝘨𝘴𝘢𝘮𝘶, 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.”

Pengarang Injil Yohanes berasal dari Komunitas Yohanes yang berada di tengah-tengah konflik dengan kelompok-kelompok lain, terutama kelompok orang Yahudi. Mereka diusir dari sinagog dan dianiaya oleh para penguasa Yahudi. Di tengah-tengah suasana konflik dan penderitaan berat akibat aniaya orang-orang Yahudi itu kelompok petulis Injil Yohanes memiliki misi ganda. Mereka harus menakrifkan (𝘥𝘦𝘧𝘪𝘯𝘦) dan menegaskan jatidiri mereka sendiri sekaligus menakrifkan dan menegaskan jatidiri lawan/musuh mereka. Petulis mengajukan perlawanan dengan kristologi radikal untuk meruntuhkan Yudaisme. Bahkan orang-orang Yahudi yang menjadi lawan Yesus disebut sebagai keturunan iblis (lih. Yoh. 8:44).

Komunitas Yohanes juga berkonflik dengan murid-murid Yohanes Pembaptis (YP). Mereka saling menonjolkan guru mereka. Murid-murid YP mendaku bahwa guru mereka lebih unggul daripada Yesus, karena Yesus dibaptis oleh YP. Untuk membungkam pendakuan itu petulis Injil Yohanes membunuh karakter YP. Tidak ada cerita dan adegan YP membaptis Yesus dalam Injil Yohanes.

Selain itu di dalam Komunitas Yohanes terjadi perpecahan akibat pengaruh pengajaran Gnotisme. Jejak ini dapat dilihat dalam kisah Tomas yang tidak percaya kebangkitan Yesus sebelum menyentuh tangan dan lambung Yesus.

Komunitas Yohanes hidup di dunia yang membenci mereka selama bertahun-tahun sehingga suasana itu dianggap normal. Justru menjadi tidak normal apabila dunia menyukai Komunitas Yohanes. Untuk itulah petulis Injil Yohanes mengeliminasi perintah (lama) mengasihi sesama manusia dalam Imamat 19:18. Untuk menguatkan Jemaat atau Komunitas Yohanes dibuatlah penekanan perintah saling mengasihi sesama murid dengan istilah 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘳𝘶. 

Kebaruan perintah saling mengasihi sesama murid itu hanya memenuhi kualifikasi apabila 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶. Apabila Gereja hanya mengasihi orang-orang kaya, tidak mengasihi warga jemaat miskin, maka ia tidak dapat disebut Gereja. Gereja itu tidak memiliki kualifikasi kasih Kristus.

Mengasihi bukan lagi tuntutan etis, melainkan tuntutan kemuridan. Orang-orang akan mengenal mereka adalah murid Kristus, jika mereka saling mengasihi sesama murid 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘒𝘳𝘪𝘴𝘵𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘪 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥. Kasih Kristus seperti apa? Tak lain dan tak bukan adalah kasih 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵-𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 (Yoh. 15:13).

(18052025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...