Selasa, 20 Mei 2025

Sudut Perbedaan hari penyaliban Yesus, Serial Paska

Sudut Perbedaan hari penyaliban Yesus, Serial Paska

Fundamentalisme itu jamak (fundamentalisms). Ada banyak ragamnya. Namun, prinsipnya sama: seleksi ayat. Mereka memilih ayat-ayat yang sesuai dengan ideologi mereka masing-masing. Persamaan lainnya adalah mereka membaca Alkitab sebagai kisah sejarah objektif, bukan kisah teologis. Saya ambil contoh hari penyaliban Yesus.

▶ Fundamentalis 1: Mereka meyakini Yesus disalib pada hari Rabu sebelum hari Paska Yahudi (14 Nisan). Setelah tiga hari tiga malam Yesus bangkit pada hari Minggu. Rujukan mereka adalah Injil Yohanes.

▶ Fundamentalis 2: Mereka meyakini Yesus disalib pada hari Paska Yahudi (15 Nisan) atau Jumat. Perbedaan latar waktu di Injil sinoptik dan Injil Yohanes diakur-akurkan.

==

Apa kata teks Alkitab? 

Menurut Injil sinoptik Yesus disalib pada hari Paska Yahudi atau 15 Nisan  (lih. Mrk. 14:14; Mat. 26:18; Luk. 22:15). Menurut Injil Yohanes Yesus disalib pada hari persiapan Paska atau sehari sebelum Paska Yahudi atau 14 Nisan (lih. Yoh. 13:1).

Ya harus diakui bahwa ada perbedaan hari penyaliban Yesus di Alkitab. Tidak perlu ditutup-tutupi dengan pseudo-science yang ujung-ujungnya hanya untuk memuaskan diri sendiri. Justru yang terpenting adalah pertanyaan mengapa berbeda?

Injil Yohanes

▶ Latar waktu episode Perjamuan Malam Terakhir adalah “sebelum hari Paska dimula” (Yoh. 13:1). 
▶ Ketika Yesus ditangkap, petulis Injil Yohanes membuat latar waktu “mereka hendak makan Paska” (Yoh.18:28).
▶ Ketika Yesus dihukum mati, petulis Yohanes menyajikan latar waktu “hari persiapan Paska” (Yoh. 19:14).

Jadi, Yesus mati pada hari penyembelihan domba kurban Paska (sehari sebelum Paska Yahudi). Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29). Petulis Injil Yohanes memertegas teologi Anak Domba Allah itu dengan mengatakan “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” (Yoh. 19:36). Ini sesuai dengan peraturan Paska tulang anak domba kurban tidak boleh dipatahkan (Kel. 12:46).

Injil sinoptik

Latar waktu Injil sinoptik: Yesus menghelat perjamuan Paska ketika Ia melakukan “Perjamuan Malam Terakhir” (Mrk. 14:14; Mat. 26:18; Luk. 22:15). Teologi yang mereka usung tidak sama dengan teologi Injil Yohanes. Mereka tidak mengusung teologi Yesus Anak Domba Allah. Markus, sebagai misal, mengusung teologi Yesus adalah Hamba Yahweh yang Menderita.

Perbedaan teologi itu justru berkat bagi umat Kristen. Ini adalah kekayaan iman.

==

Perbedaan kronologi cerita Injil memang menjadi masalah besar bagi kaum fundamentalis yang ingin membela ajaran ineransi: laporan petulis Injil tidak memiliki kesalahan dalam hal apa pun. Demi membela doktrin itu, tak jarang solusi yang ditawarkan menjadi aneh dan dibuat-buat demi memuaskan diri sendiri.

Jika kaum fundamentalis terdesak tidak dapat menjelaskan perbedaan latar waktu penyaliban Yesus di kitab-kitab Injil, mereka akan berujar: itu bukan perbedaan, itu saling melengkapi. Lah, kalau saling melengkapi berarti Yesus disalib dua kali dong! Yesus disalib, mati, dan bangkit (versi Injil Yohanes), lalu ditangkap lagi, disalib lagi, mati lagi, dan bangkit lagi (versi Injil sinoptik).

==

Hari raya liturgi gereja dimula dan berpusat pada misteri Paska. Pada mulanya tidak ada susunan sistematis dan terencana untuk merayakan peristiwa-peristiwa Kristus. Secara evolusi Gereja memberikan tanggapan atas peristiwa-peristiwa tersebut satu per satu. Bapak-bapak Gereja sejak abad II merapikan, membentuk, menyusun, dan merekayasa (to engineer) kisah teologinya dan memasukkannya ke dalam kalender kita sehingga menjadi bermakna, bertema, dan bercerita saling berurutan satu dengan lainnya. Hari raya liturgi merupakan drama sarat makna; suatu produk iman Gereja untuk memastori dan membina umat agar kita dapat lebih menghayati kisah Kristus menurut kesaksian Alkitab dalam bentuk perayaan.

Andaikata, sekali lagi andaikata, Yesus tidak mati pada hari Jumat tidak sekonyong-konyong membuat Jumat Agung kehilangan kredibiltas. Iman Kristen tidak bergantung pada ketepatan hari kematian Yesus, melainkan pada peristiwa iman kebangkitan Yesus. Kata Rasul Paulus: Jika Yesus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah iman kamu.
(21052025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...