Berikut tulisan dan analisa singkat soal Votum dan Salam dalam liturgi Gereja :
1. Votum adalah pernyataan awal yang diucapkan pemimpin ibadah untuk menegaskan bahwa peribadahan ini dilandasi oleh Tuhan, biasanya berbunyi:
_"Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi."_
Ini bukan doa, tapi proklamasi pengakuan bahwa Tuhan sumber segala pertolongan (Kolose 3:17). Jemaat menjawab dengan "Amin" sebagai bentuk persetujuan dan pengakuan iman.
2. Salam adalah ungkapan kasih karunia dan damai sejahtera Allah yang disampaikan pemimpin liturgi kepada jemaat, yang dijawab dengan, "Dan menyertai saudara juga."
Salam ini menandakan persekutuan dalam Yesus Kristus dan membawa kesadaran akan kehadiran-Nya di tengah jemaat (Roma 1:7, 2 Korintus 13:14).
Jadi, Votum memulai ibadah dengan mengingatkan akan Tuhan yang menciptakan dan menolong, sedangkan Salam menguatkan persekutuan dan damai sejahtera di antara jemaat dan pemimpin.
Votum
- Fungsinya sebagai pengingat bahwa ibadah dimulai atas dasar kuasa dan pertolongan Tuhan semata, bukan kekuatan manusia (Mazmur 121:2: "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi").
- Terkait pengakuan iman dan ketergantungan total kepada Tuhan (Yeremia 17:7 "Diberkatilah orang yang percaya kepada TUHAN...").
- Jemaat menjawab "Amin" sebagai penegasan iman dan kesiapan mengikuti ibadah.
Salam
- Salam membawa keselamatan, anugerah, dan damai sejahtera Kristus kepada jemaat (Efesus 1:2 "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita...").
- Ini menandai persatuan semua orang percaya dalam Kristus sebagai satu tubuh (Efesus 4:3 "Berusahalah memelihara kesatuan Roh...").
- Juga mengingatkan kasih dan kehadiran Trinitas dalam ibadah (2 Korintus 13:14).
Jadi, Votum dan Salam bukan sekedar formalitas, tapi fondasi rohani yang meyakinkan jemaat bahwa ibadah adalah perjumpaan nyata dengan Tuhan yang hidup dan menguatkan secara pribadi dan bersama.
Berikut teks Votum dan Salam* yang populer beserta analisisnya:
Votum (Pemimpin):
_Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi, yang memelihara kasih setia-Nya sampai selama-lamanya._
(Jemaat menjawab: _Amin_)
— Ini menegaskan sumber segala pertolongan adalah Tuhan pencipta (Mazmur 121:2). Kielen ini memulai ibadah dengan penuh kesadaran ketergantungan kepada Allah yang setia (Yeremia 31:3).
Salam (Pemimpin):
_Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian._
(Jemaat menjawab: _Dan menyertai kamu juga_)
— Salam ini membawa damai Roh Kudus dan kasih anugerah Allah yang menyatukan umat (2 Korintus 13:14, Efesus 1:2), menan
dari persatuan dan sukacita dalam ibadah.
Kedua bagian ini membangun landasan spiritual bahwa ibadah bukan hanya ritual, tapi pertemuan dengan Tuhan yang hidup dan hadir secara nyata di tengah umat.
(26082025)(TUS)
Tulisan terkait :
1.http://titusroidanto.blogspot.com/2025/08/sudut-pandang-teologi-budaya-yahudi.html
2. https://titusroidanto.blogspot.com/2025/09/sudut-pandang-mengawali-ibadah.html