Kamis, 25 September 2025

Sudut Pandang Injil Keempat, Sketsa Tepat

Sudut Pandang Injil Keempat, Sketsa Tepat

ketiga Injil Sinoptik adalah ibarat potret Yesus, tetapi injil Yohanes adalah sketsa tentang Yesus. Apa beda potret dengan sketsa? Potret memperlihatkan wajah sesungguhnya, sedangkan sketsa membuat penonjolan, misalnya kumis yang lebih lebat, telinga yang Lebih lebar, atau bibir yang lebih tebal. Potret adalah gambaran realistik, sketsa adalah gambaran simboiik. Potret mudah dikenali, sketsa perlu diterka. Itulah sebabnya Kitab Injil Yohanes lebih susah, bahkan paling susah dari semua kitab Injil. Kitab Injil keempat ini memang unik dan serba paling. la paling sistematik. Injil ini terbagi atas tiga bagian. Pertama, keunikan Yesus di hadapan dunia (PS. 1-12). Kedua, keunikan Yesus di hadapan para rasui (PS. 13-17). Ketiga, keunikan Yesus dalam penderitaan dan kebangkit an (PS. 18-21).
Selanjutnya, Yohanes pun menulis dua pengantar yang tidak terbandingi. Pengantar pertama (1:1-18) berkonteks budaya Helenise di
sini dipakai jargon Logos (artinya: nalar, makna, perkataan, pertimbangan, prinsip pemersatu alam semesta). Yohanes langsung membuat klaim yang mengejutkan, yaitu bahwa Logos sebenarnya "adalah Allah" (1:1). Lalu menyusul klaim yang lebih mengejutkan, yaitu bahwa Logos "telah menjadi manusia” (1:14). Lalü klaim yang paling mengejutkan, yaitu bahwa "manusia yang diam di antara kita” itü adalah "Anak Tunggal Allah” yang "menyatakan" Allah padahal "tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah” (1 : 14, 18). Yohanes yang unik bersaksi tentang Yesus yang unik.
Pengantar kedua (1:19-51) berkonteks budaya Yahudi. Di sini dipakai jargon-jargon budaya Yahudi, yakni Anak Domba Allah, Guru, Mesias, Anak Allah. Raja orang Israel dan Anak Manusia.Sinoptik melaporkan tentang Yesus, sedangkan Yohanes menafsirkan Yesus. Sinoptik memberi narasi, sedangkan Yohanes memberi interpretasi. Sinoptik menderetkan sebanyak mungkin fakta, Yohanes selektif dan hemat fakta.Penginjil Sinoptik memakai prinsip jurnalistik ipsis verbis, yaitu melaporkan ucapan seseorang setepat mungkin, namun Yohanes mengubah gaya ucapan Yesus dan Yohanes Pembaptis lalü menyesuaikannya dengan gaya ucapannya sendiri. Willi Marxsen dalam bükü Pengantar Perjanjian Baru menyimpulkan, "gaya ucapan Yesus dan gaya ucapan Yohanes Pembaptis, serta juga gaya laporan si penginjil itu, sama; yang berarti bahwa si penginjil sendiri membentuk gaya ketiga unsur tersebut. "
Ada banyak keünikan lain datam Injil keempat ini. Dibandingkan Sinoptik, Yohanes hanya sedikit melaporkan mukjizat perbuatan Yesus, Dalam injil Yohanes sama sekali tidak ada laporan pengusiran setan, juga tidak ada laporan penyembuhan kuşta. Sinoptik melaporkan bahwa lokasi Yesus mengajar selalu di daerah, menurut Yohanes justru di ibukota. Menurut Injil sinoptik Yesus pergi ke Yerusalem hanya sekali, menurut Yohanes empat kali. Menurut Sinoptık Yesus tiidak pernah membaptis baptis tetapi menurut Yohanes, Yesus pernah membaptis. "Sesudah itü Yesus pergi dengan murid-muridnya ke tanah Yudea dan la diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis" (3:22), Akan tetapii cepat-cepat Yohanes menarik kembali laporan itu, " ..... Yesus sendiri tidak membaptis” (4:2).
Sinoptik mencatat banyak perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus, tetapi Yohanes menggantinya dengan wacana-wacana Yesus yang panjang dan filosofis, kadang-kadang dalam bentuk alegori, misalnya tentang gembala. Pengaruh paduan budaya Helenis dan Yahudi tampak dalam kegemaran Yohanes memakai simbol-simbol yang abstrak. Salah satu favoritnya adalah hidup sejati atau kehidupan sejati, Iangsung Yohanes menegaskan bahwa hidup sejati diberikan oleh Yesus. Yesus adalah pemberi air yang hidup dan pemberi roti kehidupan. Lalu apa artinya hidup kekal atau hidup sejati? Jawab Yohanes, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utuş" (17:3). Berbeda dengan Sinoptik, Yohanes membuat sketsa Yesus. Di tangan Yohanes sketsa ini menjadi unik. Butuh ketelitian dan ketajaman untuk memahaminya. Apa tujuan pelukis sketsa ini? Jawab pelukisnya "Supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (20:31).
Pelukis sketsa ini ternyata berhasil. Sketsanya tepat. Sampai hari ini gereja mengaku Yesus Kristus sesuai dengan sketsa-sketsanya yaitu bahwa Yesus adalah roti hidup (6:35), Yesus adalah terang dunia (8:12), Yesus adalah pintu ke domba-domba (10:7), Yesus adalah Gembala yang baik (10:11), Yesus adalah kebangkitan dan hidup (11:25), Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup (14:6), dan Yesus adalah pokok anggur yang benar (15:1). Ketujuh sketsa ünik ini adalah karya pena penginjil unik ini.
26092025 (TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...