Rabu, 05 November 2025

SUDUT PANDANG LUKAS 23 : 33-43 , MINGGU KRISTUS RAJA

SUDUT PANDANG LUKAS 23 : 33-43 , MINGGU KRISTUS RAJA

PENGANTAR
Minggu Kristus Raja itu adalah Minggu terakhir suatu tahun liturgi, biasanya di akhir November atau di awal Desember, intinya ritual simbolis pengakuan Kristus sebagai raja semesta alam, tahun ini 2025 di 23 November. Dasarnya di Mazmur 93 dan Wahyu 19:16. Hari ini dirayakan di akhir Tahun Liturgi. Fokusnya ngakuin Yesus sebagai Raja abadi yang menguasai segala ciptaan—bukan raja duniawi, tapi spiritual yang bawa damai dan keadilan. Elemen perayaan utama: Ibadah khusus: Bacaan liturgi tema kerajaan Kristus. Kolose 1:12-20 sering dipakai, plus Injil Yohanes 18:33b-37 soal Pilatus tanya "Engkau raja apa?" (Yesus jawab: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini"). Prosesi dan simbol: Di banyak gereja, ada prosesi dengan salib besar atau patung Kristus Raja. Lagu-lagu di gereja barat, seperti "To Jesus Christ Our Sovereign King" atau "Hail Redeemer, King Divine" dinyanyikan. Warna liturgi: putih, simbol kemuliaan.Khotbah & refleksi: Pengkhotbah bahas ketaatan pada Kristus di tengah dunia modern—lawan materialisme, dorong hidup saleh dengan menjadikan teladan Kristus meraja, memimpin hidup.Tradisi global: Di gereja Filipina atau Amerika Latin, ada parade besar. Di Indonesia, gereja lokal adain ibadah solennitas dengan sakramen PK. Setelahnya, transisi ke Adven (musim baru), tapi ada juga yg ngadain sakramennya di Advent 1, sebagai awal baru tahun liturgi, Advent 1 adalah tahun baru liturgi. Ini hari Kristus Raja, buat introspeksi: "Siapa rajaku sebenarnya?" Seru buat komunitas iman, sering ada makan bersama post-ibadah, perjamuan kasih.
Ayat Terkait (dari Alkitab), Wahyu 19:16: "Ia memakai jubah berlumur darah, dan nama-Nya disebut: Firman Allah.... Pada jubah-Nya dan pahanya tertulis: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." Mazmur 93:1: "Tuhan memerintah, Ia memakai kebesaran; Tuhan memakai kebesaran dan bergelimang kemuliaan; Tuhan melingkarkan air sebagai jubah-Nya." Yohanes 18:37: "Yesus menjawab: 'Engkau mengatakan benar bahwa Aku adalah raja. Aku untuk itulah dilahirkan dan itulah ke dunia Aku datang, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran.'" Kolose 1:15-17: "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan... segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Ayat-ayat ini tekankan kerajaan Kristus yang universal & rohani. Seringkali bagi gereja katolik atau orthodoks itu mengkaitkan, Minggu Kristus Raja dg bukan November sebagai bulan orang Kudus (1 Nov hari arwah, 2 Nov hari orang Kudus). Sehingga, kaitannya Kristus Raja Semesta Alam, tidak hanya raja surgawi, raja dunia, tapi juga raja bawah bumi alias alam maut, Kristus merajai semua alam, Kristus merajai hidup dan juga merajai kematian, sehingga Minggu Kristus Raja dikaitkan dengan bahwa manusia yang sudah diselamatkan (menerima dan menjaga anugerah keselamatan) itu terhubung dengan Kristus shg tidak dapat dipisahkan, bahkan tidak dapat dipisahkan oleh alam maut atau kematian, tidak ada yang bisa mengganggu gugat Rahmat Allah, satu makhluk pun di dunia ini, Roma 8:30-39 (TB)  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


PEMAHAMAN
Kalender gerejawi atau tahun liturgi ada tiga banjaran: Tahun A, B, dan C. Tahun ini adalah Tahun C yang berakhir pada Minggu ini, 23 November 2025. Minggu depan adalah awal kalender gerejawi Tahun A yang dimula Minggu pertama Adven. Harap dicatat, jika saya menyebut Minggu itu berarti 𝘚đ˜ļđ˜¯đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ē atau nama hari, bukan satuan jumlah hari. Saya selalu menggunakan pekan untuk 𝘸đ˜Ļđ˜Ļđ˜Ŧ.Tahun A disebut juga Tahun Matius, Tahun B Tahun Markus, dan Tahun C Tahun Lukas. Dalam Tahun C ini bacaan ekumenis sejak Pentakosta menarasikan perjalanan Yesus dari Nazareth menuju Yerusalem. Injil Lukas mengusung teologi kenaikan, dari tempat rendah ke tempat lebih tinggi.
Minggu ini adalah akhir perjalanan Yesus di Yerusalem dengan peristiwa penyaliban. Bacaan  diambil dari Lukas 23:33-43 
Secara ringkas bacaan mengisahkan Yesus digiring dan tiba di tempat yang bernama 𝘛đ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜°đ˜ŗđ˜ĸđ˜Ŧ. Di sana Yesus disalib bersama dengan dua penjahat di sebelah kanan dan kiri-Nya. Pemimpin-pemimpin (agama Yahudi) mengejek Yesus. Prajurit-prajurit Roma juga mengejek Yesus. Bahkan satu penjahat di sebelah Yesus menghujat Yesus, namun penjahat satunya membela Yesus.
Dalam proses penyaliban itu ada ucapan Yesus sebelum narasi pengejekan. Saya kutipkan dari Alkitab TB II, 1997, Lukas 23:34a: [Yesus berkata, “𝘠đ˜ĸ, 𝘉đ˜ĸ𝘱đ˜ĸ, đ˜ĸ𝘮𝘱đ˜ļđ˜¯đ˜Ē𝘭đ˜ĸ𝘩 𝘮đ˜Ļđ˜ŗđ˜Ļđ˜Ŧđ˜ĸ 𝘴đ˜Ļđ˜Ŗđ˜ĸđ˜Ŗ 𝘮đ˜Ļđ˜ŗđ˜Ļđ˜Ŧđ˜ĸ đ˜ĩđ˜Ēđ˜Ĩđ˜ĸđ˜Ŧ đ˜ĩđ˜ĸ𝘩đ˜ļ đ˜ĸ𝘱đ˜ĸ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘮đ˜Ļđ˜ŗđ˜Ļđ˜Ŧđ˜ĸ 𝘱đ˜Ļđ˜ŗđ˜Ŗđ˜ļđ˜ĸđ˜ĩ.”]
Tak banyak orang Kristen memiliki Alkitab Terjemahan Baru (TB) edisi kedua, 1997, karena memang dicetak 𝘭đ˜Ē𝘮đ˜Ēđ˜ĩđ˜Ļđ˜Ĩ đ˜Ļđ˜Ĩđ˜Ēđ˜ĩđ˜Ēđ˜°đ˜¯. Perbedaan dari TB 1974 (yang digunakan hampir semua orang Kristen) adalah tanda kurung siku di TB II. Kurung siku itu menandakan bahwa ayat itu dalam perdebatan karena dalam salinan yang lebih tua ayat itu tidak ada. Para pakar Perjanjian Baru (PB) menilai ayat itu ditambahkan oleh editor di salinan berikutnya yang justru bertentangan atau tidak cocok dengan narasi atau konteks penyaliban Yesus di Injil Lukas. Penyaliban Yesus adalah pembunuhan berencana, bukan perbuatan yang tidak disadari oleh para pelaku: imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin, dan rakyat (Luk. 23:13). Lukas dengan jelas memerikan upaya keras Pilatus (sampai tiga kali) untuk membebaskan Yesus, namun mereka tetap menuntut Yesus disalibkan. Rencana membunuh Yesus sudah ada sebelumnya dengan melibatkan Yudas Iskariot di bagian sebelumnya (Luk. 22:2-6). Herodes pun tidak mendapati kesalahan Yesus (Luk. 23:15). Jadi para pembunuh tahu dan sadar apa yang mereka lakukan.
Dalam perikop “Yesus disalibkan” ini pengarang Injil Lukas menulis tiga ejekan yang dilontarkan oleh musuh Yesus. Ketiga ejekan di ayat 35, 37, dan 39 itu mirip dan polanya sama: “Selamatkanlah dirimu jika Engkau adalah … ” atau “Jika Engkau adalah …, selamatkanlah dirimu!” Akan tetapi di ejekan ketiga Lukas sedikit menambah menjadi: “Jika Engkau adalah …, selamatkanlah dirimu 𝗱𝗮đ—ģ 𝗸𝗮đ—ēđ—ļ!”
Pengejek pertama adalah pemimpin-pemimpin yang merujuk para pemimpin agama Yahudi di Yerusalem (bdk. Kis. 4:5). Secara lengkap ejekan mereka: " đ˜–đ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘭đ˜ĸđ˜Ēđ˜¯ 𝘐đ˜ĸ 𝘴đ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯, đ˜Ŗđ˜Ēđ˜ĸđ˜ŗđ˜­đ˜ĸ𝘩 𝘴đ˜Ļđ˜Ŧđ˜ĸđ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘐đ˜ĸ 𝘮đ˜Ļđ˜¯đ˜ēđ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ĩđ˜Ēđ˜ŗđ˜Ē-𝘕đ˜ēđ˜ĸ 𝘴đ˜Ļđ˜¯đ˜Ĩđ˜Ēđ˜ŗđ˜Ē, đ˜Ģđ˜Ēđ˜Ŧđ˜ĸ 𝘐đ˜ĸ đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘩 𝘔đ˜Ļ𝘴đ˜Ēđ˜ĸ𝘴 (đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ŗđ˜Ē 𝘈𝘭𝘭đ˜ĸ𝘩), đ˜°đ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ĩđ˜Ē𝘱đ˜Ē𝘭đ˜Ē𝘩 𝘈𝘭𝘭đ˜ĸ𝘩." (Luk. 23:35). Ejekan pertama mengandung pengakuan iman atau kredo Jemaat Lukas. Yesus adalah Mesias dari Allah (áŊ Î§ĪÎšĪƒĪ„áŊ¸Ī‚ Ī„ÎŋáŋĻ Î˜ÎĩÎŋáŋĻ). Yesus adalah orang pilihan Allah.
Pengejek kedua adalah prajurit-prajurit Roma. Ejekan mereka: “𝘑đ˜Ēđ˜Ŧđ˜ĸ đ˜Œđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸđ˜ļ đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜ŗđ˜ĸđ˜Ģđ˜ĸ đ˜°đ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘠đ˜ĸ𝘩đ˜ļđ˜Ĩđ˜Ē, 𝘴đ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯đ˜­đ˜ĸ𝘩 đ˜Ĩđ˜Ēđ˜ŗđ˜Ē-𝘔đ˜ļ!” (Luk. 23:37). Dasar ejekan para prajurit itu adalah inskripsi di kepala salib "Inilah raja orang Yahudi" (ay. 38). 
Tampaknya pengarang Injil Lukas memandang inskripsi tersebut adalah ejekan, bukan literal, karena bagi Jemaat Lukas: 
• Yesus adalah raja dari Kerajaan Allah yang akan datang (Luk. 22:29-30). 
• Kenaikan Yesus ke Surga adalah pemuliaan dan penobatan Yesus sebagai raja dari Kerajaan Allah (Luk. 19:12).
• Di Akhir Zaman Yesus akan datang kembali (sudah) sebagai Raja (Luk. 23:42).
Di sini Lukas juga menghilangkan kesan penyaliban Yesus berdarah-darah. Tampaknya Lukas hendak berbaik-baik dengan Pemerintah Roma untuk pertumbuhan dan pekembangan jemaatnya. Tampak sekali Lukas menonjolkan Pilatus membela Yesus. Lukas 23:22: Kata Pilatus 𝘂đ—ģ𝘁𝘂𝗸 𝗸𝗲𝘁đ—ļ𝗴𝗮 𝗸𝗮𝗹đ—ļđ—ģ𝘆𝗮 kepada mereka: "𝘒đ˜Ļđ˜Ģđ˜ĸ𝘩đ˜ĸđ˜ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜ĸ𝘱đ˜ĸ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘴đ˜Ļđ˜Ŗđ˜Ļđ˜¯đ˜ĸđ˜ŗđ˜¯đ˜ēđ˜ĸ đ˜ĩđ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜Ĩđ˜Ē𝘭đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ļđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜°đ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ēđ˜¯đ˜Ē? 𝘛đ˜Ēđ˜Ĩđ˜ĸđ˜Ŧ đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ 𝘴đ˜ļđ˜ĸđ˜ĩđ˜ļ đ˜Ŧđ˜Ļ𝘴đ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘩đ˜ĸđ˜¯ 𝘱đ˜ļđ˜¯ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ŧđ˜ļđ˜Ĩđ˜ĸ𝘱đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ē 𝘱đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ-𝘕đ˜ēđ˜ĸ, đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘴đ˜Ļđ˜ĩđ˜Ē𝘮𝘱đ˜ĸ𝘭 đ˜Ĩđ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜ĸđ˜¯ 𝘩đ˜ļđ˜Ŧđ˜ļ𝘮đ˜ĸđ˜¯ 𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ē. 𝘑đ˜ĸđ˜Ĩđ˜Ē đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ļ đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ 𝘮đ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜Šđ˜ĸđ˜Ģđ˜ĸđ˜ŗ 𝘋đ˜Ēđ˜ĸ, 𝘭đ˜ĸ𝘭đ˜ļ 𝘮đ˜Ļ𝘭đ˜Ļ𝘱đ˜ĸ𝘴đ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯-𝘕đ˜ēđ˜ĸ." Bahkan kalau kita membaca bagian akhir Injil Lukas jilid kedua (Kisah Para Rasul), dikatakan bahwa Rasul Paulus mengakhiri penginjilan di Roma dengan cemerlang. Pengejek ketiga adalah penjahat di sebelah Yesus. Ejekannya: "𝘉đ˜ļđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯đ˜Ŧđ˜ĸ𝘩 đ˜Œđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸđ˜ļ đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜’đ˜ŗđ˜Ē𝘴đ˜ĩđ˜ļ𝘴 (𝘔đ˜Ļ𝘴đ˜Ēđ˜ĸ𝘴 đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ŗđ˜Ē 𝘈𝘭𝘭đ˜ĸ𝘩)? 𝘚đ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯đ˜­đ˜ĸ𝘩 đ˜Ĩđ˜Ēđ˜ŗđ˜Ē-𝘔đ˜ļ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŧđ˜ĸ𝘮đ˜Ē!" (Luk. 23:39).
Pengarang Injil Lukas menggunakan istilah ÎēÎąÎēÎŋáŋĻĪÎŗÎŋΚ (penjahat), bukan ÎģáŋƒĪƒĪ„ÎŦĪ‚ (penyamun) seperti yang digunakan pengarang Injil Markus (Mrk. 15:27). Tampaknya Lukas menghindari kata penyamun seperti ucapan Yesus dalam narasi sebelumnya, “𝘚đ˜ĸđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸ𝘮đ˜ļ 𝘈đ˜Ŧđ˜ļ đ˜Ēđ˜¯đ˜Ē 𝘱đ˜Ļđ˜¯đ˜ēđ˜ĸ𝘮đ˜ļđ˜¯ (ÎģΡͅĪƒĪ„Îą́Ī‚), 𝘮đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸ đ˜Ŧđ˜ĸ𝘮đ˜ļ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ĩđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘭đ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸ𝘱 đ˜Ĩđ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜ĸđ˜¯ 𝘱đ˜Ļđ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ 𝘱đ˜Ļđ˜¯đ˜ĩđ˜ļđ˜¯đ˜¨?” (Luk. 22:52). Lukas tak mau menyejajarkan Yesus dengan penyamun-penyamun.
Tampaknya Lukas hendak mengatakan bahwa penyaliban Yesus di antara penjahat menggenapi nubuat Nabi Yesaya: “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung 𝗱đ—ļ 𝗮đ—ģ𝘁𝗮đ—ŋ𝗮 đ—Ŋ𝗲đ—ēđ—¯đ—˛đ—ŋđ—ŧđ—ģ𝘁𝗮𝗸-đ—Ŋ𝗲đ—ēđ—¯đ—˛đ—ŋđ—ŧđ—ģ𝘁𝗮𝗸, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.” (Yes. 53:12). Yesus termasuk golongan pemberontak, meskipun Pemerintah Roma menyejajarkan Yesus dengan penjahat, bukan penyamun. Ejekan penjahat itu menambah cakupan pengakuan iman Jemaat Lukas. Kristus bukan saja lebih besar daripada para pemimpin Yahudi (pengejek pertama), tetapi Ia juga mampu menyelamatkan penjahat yang sekarat. Cakupannya teologis dan politis.
Ternyata penjahat kedua mengecam penjahat pertama yang mengejek Yesus. Ia menilai hukuman kepada mereka berdua memang sudah adil atas perbuatan salah mereka dan ia membela Yesus yang tak bersalah (Luk. 23:41). Ia kemudian memohon kepada Yesus, “𝘠đ˜Ļ𝘴đ˜ļ𝘴, đ˜Ēđ˜¯đ˜¨đ˜ĸđ˜ĩ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ļ, đ˜ĸ𝘱đ˜ĸđ˜Ŗđ˜Ē𝘭đ˜ĸ đ˜Œđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸđ˜ļ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ĩđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘴đ˜Ļđ˜Ŗđ˜ĸ𝘨đ˜ĸđ˜Ē 𝘙đ˜ĸđ˜Ģđ˜ĸ." (Luk. 23:42). 
Dalam perikop penyaliban ini Yesus tampak pasif. Baru sesudah permohonan penjahat kedua itu Yesus berbicara, “𝘈đ˜Ŧđ˜ļ đ˜Ŗđ˜Ļđ˜ŗđ˜Ŧđ˜ĸđ˜ĩđ˜ĸ đ˜Ŧđ˜Ļ𝘱đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ𝘮đ˜ļ, 𝘴đ˜Ļ𝘴đ˜ļđ˜¯đ˜¨đ˜¨đ˜ļđ˜Šđ˜¯đ˜ēđ˜ĸ 𝘩đ˜ĸđ˜ŗđ˜Ē đ˜Ēđ˜¯đ˜Ē đ˜Ģđ˜ļ𝘨đ˜ĸ đ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜ĸđ˜ļ đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŗđ˜Ļđ˜ŗđ˜´đ˜ĸ𝘮đ˜ĸ-𝘴đ˜ĸ𝘮đ˜ĸ đ˜Ĩđ˜Ļđ˜¯đ˜¨đ˜ĸđ˜¯ 𝘈đ˜Ŧđ˜ļ đ˜Ĩđ˜Ē đ˜Ĩđ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘮 𝘍đ˜Ēđ˜ŗđ˜Ĩđ˜ĸđ˜ļ𝘴.” (ay. 43)
Apakah Firdaus ini surga? Kata Firdaus (Î ÎąĪÎąÎ´ÎĩÎ¯Īƒáŋŗ) hanya sekali digunakan di Injil Lukas. Kalau kita merujuk keterangan waktu “hari ini” dalam jawaban Yesus, maka Firdaus tidak merujuk surga. Keterangan waktu “hari ini” adalah waktu kematian dan penguburan Yesus. 
Dari penelusuran teks Injil Lukas sangat boleh jadi Firdaus merujuk tempat orang yang sudah mati dan yang dianggap layak untuk dibangkitkan pada Akhir Zaman ketika Yesus datang kembali (Luk. 20:35). Yesus adalah Yang Pertama dibangkitkan. Tafsiran ini diperkuat dengan ayat dalam Injil Lukas jilid kedua atau Kisah Para Rasul Kisah 26:22-23 “𝘈𝘱đ˜ĸ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ŧđ˜ļđ˜Ŗđ˜Ļđ˜ŗđ˜Ēđ˜ĩđ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ēđ˜ĩđ˜ļ đ˜ĩđ˜Ēđ˜Ĩđ˜ĸđ˜Ŧ 𝘭đ˜ĸđ˜Ēđ˜¯ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ŗđ˜Ē đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜ĩđ˜Ļ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜Ĩđ˜Ēđ˜Ŗđ˜Ļđ˜ŗđ˜Ēđ˜ĩđ˜ĸ𝘩đ˜ļđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ 𝘴đ˜Ļđ˜Ŗđ˜Ļ𝘭đ˜ļđ˜Žđ˜¯đ˜ēđ˜ĸ 𝘰𝘭đ˜Ļ𝘩 𝘱đ˜ĸđ˜ŗđ˜ĸ đ˜¯đ˜ĸđ˜Ŗđ˜Ē đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ģđ˜ļ𝘨đ˜ĸ 𝘰𝘭đ˜Ļ𝘩 𝘔đ˜ļ𝘴đ˜ĸ, đ˜ēđ˜ĸđ˜Ēđ˜ĩđ˜ļ đ˜Ŗđ˜ĸ𝘩𝘸đ˜ĸ 𝘔đ˜Ļ𝘴đ˜Ēđ˜ĸ𝘴 𝘩đ˜ĸđ˜ŗđ˜ļ𝘴 𝘮đ˜Ļđ˜¯đ˜Ĩđ˜Ļđ˜ŗđ˜Ēđ˜ĩđ˜ĸ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŗđ˜ĸ𝘩𝘸đ˜ĸ 𝘋đ˜Ēđ˜ĸ𝘭đ˜ĸ𝘩 đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘱đ˜Ļđ˜ŗđ˜ĩđ˜ĸ𝘮đ˜ĸ đ˜ēđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨đ˜Ŧđ˜Ēđ˜ĩ đ˜Ĩđ˜ĸđ˜ŗđ˜Ē đ˜ĸđ˜¯đ˜ĩđ˜ĸđ˜ŗđ˜ĸ đ˜°đ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ 𝘮đ˜ĸđ˜ĩđ˜Ē, đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŗđ˜ĸ𝘩𝘸đ˜ĸ 𝘐đ˜ĸ đ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ 𝘮đ˜Ļđ˜Žđ˜Ŗđ˜Ļđ˜ŗđ˜Ēđ˜ĩđ˜ĸđ˜Ŧđ˜ĸđ˜¯ đ˜ĩđ˜Ļđ˜ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨ đ˜Ŧđ˜Ļ𝘱đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ đ˜Ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨đ˜´đ˜ĸ đ˜Ēđ˜¯đ˜Ē đ˜Ĩđ˜ĸđ˜¯ đ˜Ŧđ˜Ļ𝘱đ˜ĸđ˜Ĩđ˜ĸ đ˜Ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨đ˜´đ˜ĸ-đ˜Ŗđ˜ĸđ˜¯đ˜¨đ˜´đ˜ĸ 𝘭đ˜ĸđ˜Ēđ˜¯.”
Pelajaran apa yang kita dapatkan dari Sudut Pandang ini? Terserah anda. Satu hal yang kuat untuk saya adalah  Episode penyaliban Sang Kristus yang memilukan rupanya justru menghadirkan sesuatu yang luar biasa: sebuah konfesi atau pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah raja! Satu hal yang luar biasa adalah bahwa pengakuan itu justru keluar dari mulut seorang penjahat yang dihukum mati bersama Yesus, akibat kejahatannya. Tapi, dia bukan sembarang penjahat! Dia adalah penjahat yang takut akan Allah, yang menyadari kesalahannya, dan yang kemudian mengakui Kristus sebagai Raja, inti dari pengampunan adalah pertobatan, memang manusia rapuh, tapi ada peluang selalu kembali ke Allah yaitu pertobatan, tidak melekat pada hidup lama berubah ke hidup baru. Dari mulut seorang penjahat kita justru mendapatkan kesaksian bahwa Yesus, Sang Kristus, adalah Raja yang membawa keselamatan! Melalui konfesi Kristologis itu, setiap orang percaya ditolong untuk mengenal Yesus Kristus sebagai gambaran Allah dan kuasaNya, mengakui Dia sebagai kepala gereja sepanjang zaman, dan mengalami keselamatan dengan penebusan dari dosa yang dikerjakan-Nya dalam karya salib. Dengan kata lain, Yesus Kristus menyatakan pribadi Allah yang memimpin, menyatukan, dan menyelamatkan umat Allah. Mengakhiri tahun liturgi kali ini, umat Allah diajar untuk tetap mengandalkan Allah sebagai pemimpin kehidupan. Di dalam Yesus Kristus, Raja yang membawa keselamatan, Allah senantiasa melindungi dan memberi kekuatan bagi umat-Nya untuk melanjutkan ziarah di jalan kehidupan. Kristus-lah Sang Raja! Dialah yang melindungi, menguatkan, dan menyelamatkan kita!
(06112025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...