Kamis, 23 Desember 2021

MARCOPOLO DAN ORANG MAJUS, SERIAL ARKEOLOGI BIBLIKAL

MARCO POLO DAN ORANG-ORANG MAJUS, SERIAL ARKEOLOGI BIBLIKAL
Ceritanya lagi baca-baca beberapa referensi tentang orang-orang Majus sebagai persiapan pelayanan seminar atas undangan sebuah gereja. Salah satu yang saya baca adalah buku catatan perjalanan Marco Polo (abad ke-13 M)………… dan sampailah pada bagian yang menarik (Chapter 13), di mana Marco Polo mencatat bahwa dia sampai di sebuah kota kecil yang bernama Saba, Savah atau Saveh, yang sekarang termasuk negara Iran. Di Saba, terdapat bangunan makam yang indah yang sampai saat itu dipelihara oleh penduduk setempat, walaupun mereka tidak tahu sejarahnya. Penduduk Saba hanya mengatakan bahwa bangunan itu adalah makam kuno tiga orang Majus. Marco Polo juga mencatat bahwa di dalam makam tersebut masih dapat ditemui adanya tiga jazad yang masih lengkap dengan rambut dan janggutnya.Ini menarik !!! Saba, Savah atau Saveh terletak di Jalur Sutra, jalur atau rute perdagangan yang menghubungkan Eropa, Konstantinopel dan Cina. Jalur Sutra darat yang dilalui oleh Marco Polo. Saba, Savah atau Saveh sekarang terletak kurang dari 200 km arah Barat Daya dari Teheran, Iran. Penduduk asli Iran kuno (Persia) dalam kehidupan sehari-hari sangat lekat dengan kepercayaan Zoroastrianisme, yang maju dalam hal penanggalan, perbintangan dan ramalan-ramalan, atau dalam konteks modern sering dikaitkan dengan ilmu astronomi. Hal ini yang membuat komunitas ini dijuluki sebagai orang-orang bijak. Hal ini sesuai pula dengan catatan Matius (Mat 2:1-12), tentang orang-orang Majus yang disebut sebagai orang-orang bijak dari Timur. Marco Polo memulai perjalanannya dari Venesia ke China (Jalur Sutra) pada tahun 1270-an. Berdasarkan catatan harian perjalanannya, dia masih menemukan jazad tiga orang Majus di dalam makamnya. Hal ini bertentangan dengan tradisi gereja kuno yang mencatat bahwa Helena, ibu Kaisar Konstantine, telah menemukan makam tiga orang Majus di suatu tempat, kemudian membawa relik-relik ketiganya ke Konstantinopel. Selanjutnya relik ketiga orang Majus tersebut dipindahkan lagi ke gereja Santo Eustorgio di Milan, Itali. Kemudian pada tahun 1164, ketiganya dibawa ke Katedral Cologne, di Jerman dan dimakamkan di dalam sebuah sarkofagus di katedral tersebut, sampai sekarang. Helena hidup pada abad 3-4 M, apabila catatan tradisi gereja tersebut benar, seharusnya Marco Polo sudah tidak dapat menemukan jazad ketiga orang Majus, yang di dalam catatan Marco Polo bahkan disebutkan masih lengkap dengan rambut dan jenggotnya. Sangat disayangkan, saat ini sudah tidak dapat ditemukan lagi reruntuhan makam tersebut. Penelitian arkeologis yang lebih mendalam sangat diperlukan untuk mengungkap kebenarannya. Namun, yang manapun versi yang benar, keduanya sudah menunjukkan bahwa cerita orang-orang Majus dari Timur yang mengunjungi Yesus dengan membawa persembahannya bukanlah sebuah dongeng belaka. Tuhan Yesus memberkati. STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, 2021, TITUS ROIDANTO

Sumber referensi:
Manuel Komroff (ed.), “The Travel of Marco Polo (The Venetian)”, Northon & Co., New York, London, 1930.
 Dalrymple, “In Xanadu: A Quest” Tanpa angka tahun.

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...