Sabtu, 09 Juli 2022

Ismael, salah kaprah tentang perbedaan, serial sudut pandang

Ismael, salah kaprah tentang perbedaan, serial sudut pandang

Tidak sedikit orang Kristen memandang berat sebelah terhadap Ismael ketimbang anak Abraham lainnya, Ishak. Apalagi predikat keledai liar yang melekat pada Ismael (Kej, 16:12) yang dicerap negatif oleh mereka. 

Narasi Abraham terdapat di Kitab Kejadian pasal 12 – 25 dengan sekitar 12%-nya bercerita mengenai Hagar dan Ismael. Setidaknya ada empat pesan indah mengenai Ismael.

Pesan pertama, malaikat TUHAN kepada Hagar.
“Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung  karena banyaknya.” Selanjutnya………”Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.” (Kej. 16:10-11)

Pesan kedua, Allah kepada Abraham.
“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan duabelas raja dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar."”(Kej. 17:20)

Pesan ketiga, Allah kepada Abraham.
“Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa,  karena ia pun anakmu." (Kej. 21:13)

Pesan keempat, malaikat Allah kepada Hagar.
"Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,  sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa   yang besar." (Kej. 21:17-18)

Alkitab tidak memerikan (describe) suatu yang buruk tentang Ismael, juga tidak memandang Ismael sebagai buangan atau kutukan seperti yang diduga oleh tidak sedikit orang Kristen di Indonesia. Sebaliknya Ismael bahkan dinyatakan sebagai seorang yang mendapat janji berkat dari Allah dan keturunannya menjadi bangsa besar.

Lalu mengapa muncul istilah keledai liar pada Kejadian 16:12? Istilah keledai liar muncul sebagai akibat dari narasi yang mendahului ayat 12. Kejadian 16:6 “Lalu Sarai menindas Hagar sehingga ia lari meninggalkannya.” Istilah Ibrani menindas biasanya dipergunakan berhubungan dengan penjajahan dan kerja-paksa (Bdk. Keluaran 1:11-12). Pukulan dengan tongkat dan tamparan adalah siksa untuk seorang hamba (Kel. 21:20-21). Sara, istri Abraham, melupakan perikemanusiaan sama sekali. Dari latar belakang ini “keledai liar” dapat ditafsirkan sebagai orang yang berjiwa merdeka. Jiwa merdeka dapat dibandingkan dengan teks Kitab Ayub 39:8. Ismael akan lahir sebagai orang yang berjiwa merdeka dari penindasan.

Ini seharusnya membuat kita bisa lebih mengerti dan mengenal sahabat kita Islam, karena pemahaman akan hubungan antara manusia dan Tuhannya adalah hubungan antara Tuan dan hambanya (Ismael anak seorang hamba), sehingga pengajaran dan pemahaman keimanan nya bisa lebih kita mengerti seperti tentang zakat, sedekah, infaq, azab, Allah yg akan selalu adil, Allah yg menghakimi, harus ada prestasi hamba dihadapan tuannya, pemahaman tak ada tuan selain tuannya atau tauhid Krn kalo ada tuan selain tuannya bearti berkhianat, keselamatan adalah hal yg harus diusahakan atau diperjuangkan, dlsb. Itu seharusnya kita bisa melihat sudut pandang yg Laen, yg Positif dari pemahaman atau pengajaran iman sahabat Islam. Di sisi yang laen Bani Ishak memahami dirinya adalah anak dari istri utama maka memahami dirinya sebagai AHLI WARIS dalam memahami hubungan antara manusia dan Tuhannya, hubungan antara Tuhan dan manusia dimengerti selayaknya hubungan Bapa dan anaknnya, maka pemahaman dasar pengajaran dan pemahaman umat kristiani adalah sebagai anak/ahli waris, maka jangan heran kalo umat kristiani memahami keselamatan sebagai anugerah, keselamatan adalah pemberian dari Bapa pada anaknya, keselamatan adalah warisan dari Bapa ke anak nya, shg sebagai anak tentunya punya tanggung jawab thp warisan bapaknya, anak dapat melihat bgmn bapa nya mempunyai fungsi dan tugas yg berbeda-beda, anak dapat melihat bgmn bapa akan selalu mengusahakan keselamatan anaknya dg berbagai cara yg berbeda (dan maklum adanya dalam sisi atau sudut pandang seorang hamba akan sulit dipahami, bagi sudut pandang seorang hamba, warisan bisa diperoleh dg prestasinya), seorang Bapa akan selalu terbuka pintu ampunan/maaf bagi anaknya, dlsb. Demikian memahami hal-hal ini, tentunya membuat kita bisa saling memahami satu dg yg Laen, bukan malah memperuncing pembedaan (Galatia 4:24, 26 (TB)
24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar --
26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.)

Dalam kisah Abraham tidak ada petunjuk permusuhan antara Ishak dan Ismael. Bahkan ketika Abraham meninggal, Ishak dan Ismael bersama-sama menguburkan ayah mereka (Kejadian 25:9). Abraham tidak saja memiliki dua anak Ishak dan Ismael, tetapi juga ada enam anaknya yang lain dari Ketura yaitu: Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak, dan Suah (Kej. 25:2). Namun hanya Ismael dan Ishak yang ditulis di Alkitab mengenai keturunan mereka dengan penekanan kata “inilah”. “Inilah keturunan Ismael, …” (Kej. 25:12-18) dan “Inilah riwayat keturunan Ishak, …” (Kej. 25:19-34). Dengan bahasa masa kini Ismael adalah sesuatu banget!

Hari ini saudara-saudara kita umat Muslim bersukaria merayakan Idul Adha alias Hari Raya Kurban. Kita sudah sepatutnya turut bersukaria bersama-sama dengan umat Muslim. Kita ikut bersukaria untuk merayakan berkat-berkat Allah yang dilimpahkan kepada Ismael sama seperti kita juga telah menerima berkat–berkat Allah.

09 Juli 2022, Selamat Idul Adha, Sahabatku (T)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...