Jumat, 28 Oktober 2022

Sudut pandang Injil Lukas tentang kekayaan, kisah š—­š—®š—øš—µš—²š˜‚š˜€ dan pemimpin kaya (Lukas 18:18-27 dan 19:1-10)

Sudut pandang Injil Lukas tentang kekayaan, kisah š—­š—®š—øš—µš—²š˜‚š˜€ dan pemimpin kaya (Lukas 18:18-27 dan 19:1-10)

PENGANTAR
"š˜žš˜©š˜¦š˜Æ š˜ š˜øš˜¢š˜“ š˜ŗš˜°š˜¶š˜Æš˜Ø š˜ š˜µš˜©š˜°š˜¶š˜Øš˜©š˜µ š˜µš˜©š˜¢š˜µ š˜®š˜°š˜Æš˜¦š˜ŗ š˜øš˜¢š˜“ š˜µš˜©š˜¦ š˜®š˜°š˜“š˜µ š˜Ŗš˜®š˜±š˜°š˜³š˜µš˜¢š˜Æš˜µ š˜µš˜©š˜Ŗš˜Æš˜Ø š˜Ŗš˜Æ š˜­š˜Ŗš˜§š˜¦; š˜Æš˜°š˜ø š˜µš˜©š˜¢š˜µ š˜ š˜¢š˜® š˜°š˜­š˜„ š˜ š˜¬š˜Æš˜°š˜ø š˜µš˜©š˜¢š˜µ š˜Ŗš˜µ š˜Ŗš˜“." Oscar Wilde

Fundamentalis Kristen selalu berkampanye dan mendaku diri paling alkitabiah. Segala ajaran mereka daku dari Alkitab yang mereka imani setiap kata di Alkitab berasal dari Allah yang tidak keliru.
Sebenarnya propaganda mereka itu omong kosong. Fundamentalisme pada dasarnya seleksi ayat, kata Prof. Gerrit Singgih (UKDW) demikian halnya Prof Yoas (STFT) bahkan alm Pendeta Eka Dharmaputera, dalam buku-buku bahkan jurnal yg mereka tulis. Mereka memilih ayat-ayat yang mendukung ideologi mereka dan sekaligus menutup mata pada ayat-ayat yang melawan ideologi mereka.
Kita lihat dengan mengajukan Injil Lukas 18:18-27 (atau paralelnya di Mat. 19:16-26) kepada kalangan fundamentalis. Dalam perikop Injil Lukas itu disebutkan ada seorang pemimpin sangat kaya bertanya kepada Yesus apa yang harus ia perbuat untuk mendapat hidup kekal. Ia mendaku sudah melakukan 10 Perintah Allah sejak muda. Jawab Yesus, “š˜”š˜¢š˜“š˜Ŗš˜© š˜¬š˜¶š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜“š˜¢š˜µš˜¶. š˜‘š˜¶š˜¢š˜­š˜­š˜¢š˜© š™Øš™šš™œš™–š™”š™– š™®š™–š™£š™œ š™ š™–š™Ŗš™¢š™žš™”š™žš™ š™ž š˜„š˜¢š˜Æ š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗ-š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗš˜¬š˜¢š˜Æš˜­š˜¢š˜© š˜Ŗš˜µš˜¶ š˜¬š˜¦š˜±š˜¢š˜„š˜¢ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø-š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜®š˜Ŗš˜“š˜¬š˜Ŗš˜Æ.” Ketika mendengar jawaban Yesus, orang itu menjadi amat sedih sebab ia sangat kaya.
Pembaca Injil Lukas dapat mengganti tokoh pemimpin sangat kaya itu dengan pemimpin gereja kaya atau orang kaya Kristen. Mereka mendaku, lewat tulisan dan khotbah mereka, segala ajaran mereka alkitabiah, didasari Alkitab. Jawab Yesus, “š˜”š˜¢š˜“š˜Ŗš˜© š˜¬š˜¶š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜“š˜¢š˜µš˜¶. š˜‘š˜¶š˜¢š˜­š˜­š˜¢š˜© š™Øš™šš™œš™–š™”š™– š™®š™–š™£š™œ š™ š™–š™Ŗš™¢š™žš™”š™žš™ š™ž š˜„š˜¢š˜Æ š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗ-š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗš˜¬š˜¢š˜Æš˜­š˜¢š˜© š˜Ŗš˜µš˜¶ š˜¬š˜¦š˜±š˜¢š˜„š˜¢ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø-š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜®š˜Ŗš˜“š˜¬š˜Ŗš˜Æ.” Apakah Tong dan Gilbert atau pemimpin gereja  yang kaya, pemimpin gereja dg mobil mewah berharga ratusan juta, pemimpin gereja yang di tangannya melingkar jam mewah berharga milyard, pemimpin gereja yang punya rumah mewah di kota lain, sudah menuruti perintah Yesus ini?
Seperti ditulis di atas fundamentalisme pada dasarnya seleksi ayat. Kalangan fundamentalis Kristen sangat boleh jadi (kalau bukan pasti) berkelit dengan menafsir perintah Yesus itu adalah kiasan atau metafor tentang hal mengikut Yesus, bukan perintah literal. 
Padahal ahli biblika yang paling “liberal” pun mengatakan itu perintah asli Yesus-Historis. Itu perintah literal Yesus, bukan metafor atau kiasan. Injil Lukas memuat banyak perintah asli Yesus-Historis dengan ciri radikal. Injil Lukas membuat standar sangat tinggi untuk mengikut Yesus. Injil Lukas memang “bukan kabar baik” bagi orang-orang yang status sosial mereka ditentukan oleh kekayaan.  Bacaan yang lain tentang sikap atas kekayaan diambil dari Lukas 19:1-10.
Orang Kristen pasti mengenal tokoh cerita khas Injil Lukas ini, Zakheus, yang menjadi bacaan Minggu ini. Cerita yang didapat sejak Sekolah Minggu ini sangat mudah dikisahkan ulang oleh orang Kristen. Zakheus orangnya pendek. Ia memanjat pohon untuk melihat Yesus. Bahkan mereka sangat hafal ucapan Yesus kepada Zakheus, “š˜š˜¢š˜Ŗ š˜”š˜¢š˜¬š˜©š˜¦š˜¶š˜“, š˜µš˜¶š˜³š˜¶š˜Æš˜­š˜¢š˜©! š˜ˆš˜¬š˜¶ š˜©š˜¦š˜Æš˜„š˜¢š˜¬ š˜®š˜¦š˜Æš˜¶š˜®š˜±š˜¢š˜Æš˜Ø š˜„š˜Ŗ š˜³š˜¶š˜®š˜¢š˜©š˜®š˜¶!”
Zakheus (Indonesia) atau Ζακχαῖος (Grika) atau זכי‎, zaki (Ibrani) berarti š˜ŗš˜¢š˜Æš˜Ø š˜®š˜¶š˜³š˜Æš˜Ŗ š˜„š˜¢š˜Æ š˜“š˜¢š˜­š˜¦š˜©. Dapat juga Zakheus kita sebut š˜šš˜Ŗ š˜‰š˜¦š˜³š˜“š˜Ŗš˜©. Ironisnya Zakheus ini kepala pemungut cukai. Para pemungut cukai adalah najis dan musuh orang-orang Yahudi karena mereka dianggap antek Pemerintah Roma. Pemungut cukai adalah orang berdosa (Luk. 5:30; 7:34) dan sederajat dengan “perampok, orang lalim, dan pezina” (Luk. 18:11). Zakheus malah bos pemungut cukai sehingga ia orang najis kuadrat.

PEMAHAMAN
Kalangan jemaat Lukas mencerap orang kaya sukar masuk ke surga karena mereka sulit melepas kekayaannya (Luk. 6:24; 8:14; 12:16-21; 16:19-31; 18:18-25). Sudah saya berikan satu contoh dalam pembukaan di atas tentang pemimpin sangat kaya yang sangat berat melucut kekayaannya (Luk. 18:18-27). 
Dengan predikat kepala pemungut cukai dan status sosial orang kaya sudah tidak ada harapan bagi Zakheus untuk diselamatkan dari keberdosaannya. Zakheus sangat menyadari hal itu. Ia bersusah payah memanjat pohon tujuannya š˜€š—²š—øš—®š—±š—®š—æ “untuk melihat Yesus itu kayak apa sih?” (Luk. 19:3). Tujuan Zakheus š—Æš˜‚š—øš—®š—» untuk mencari hidup kekal seperti pemimpin sangat kaya di atas. Tujuan Zakheus juga š—Æš˜‚š—øš—®š—» untuk mendapat pengampunan seperti perumpamaan tentang pemungut cukai yang datang ke Bait Allah dan memohon, “š˜ š˜¢ š˜ˆš˜­š˜­š˜¢š˜©, š˜¬š˜¢š˜“š˜Ŗš˜©š˜¢š˜Æš˜Ŗš˜­š˜¢š˜© š˜¢š˜¬š˜¶ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜£š˜¦š˜³š˜„š˜°š˜“š˜¢ š˜Ŗš˜Æš˜Ŗ” (Luk. 18:13). 
Tidak diduga oleh Zakheus ternyata Yesus melihat dirinya di atas pohon, meskipun banyak orang di sekeliling Yesus. Yesus bahkan mengenal namanya, walaupun mereka belum pernah bersua. Tak hanya itu Yesus bahkan “harus” menumpang di rumahnya (Luk. 19:5). Zakheus langsung menyambutnya dengan sukacita (Luk. 19:6), tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "š˜š˜¢ š˜®š˜¦š˜Æš˜¶š˜®š˜±š˜¢š˜Æš˜Ø š˜„š˜Ŗ š˜³š˜¶š˜®š˜¢š˜© š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜£š˜¦š˜³š˜„š˜°š˜“š˜¢." (Luk. 19:7).
Zakheus kemudian berkata kepada Yesus, "š˜›š˜¶š˜©š˜¢š˜Æ, š˜“š˜¦š˜µš˜¦š˜Æš˜Øš˜¢š˜© š˜„š˜¢š˜³š˜Ŗ š˜®š˜Ŗš˜­š˜Ŗš˜¬š˜¬š˜¶ š˜¢š˜¬š˜¢š˜Æ š˜¬š˜¶š˜£š˜¦š˜³š˜Ŗš˜¬š˜¢š˜Æ š˜¬š˜¦š˜±š˜¢š˜„š˜¢ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜®š˜Ŗš˜“š˜¬š˜Ŗš˜Æ š˜„š˜¢š˜Æ š˜“š˜¦š˜¬š˜Ŗš˜³š˜¢š˜Æš˜ŗš˜¢ š˜¢š˜„š˜¢ š˜“š˜¦š˜“š˜¶š˜¢š˜µš˜¶ š˜ŗš˜¢š˜Æš˜Ø š˜¬š˜¶š˜±š˜¦š˜³š˜¢š˜“ š˜„š˜¢š˜³š˜Ŗ š˜“š˜¦š˜“š˜¦š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜¢š˜¬š˜¢š˜Æ š˜¬š˜¶š˜¬š˜¦š˜®š˜£š˜¢š˜­š˜Ŗš˜¬š˜¢š˜Æ š˜¦š˜®š˜±š˜¢š˜µ š˜¬š˜¢š˜­š˜Ŗ š˜­š˜Ŗš˜±š˜¢š˜µ."(Luk. 19:8). Apakah Zakheus mau membagi setengah dari hartanya kepada orang miskin karena ingin mendapat hidup kekal? Sama sekali tidak. Bukan itu saja, Zakheus berjanji š—®š—»š—±š—®š—¶š—øš—®š˜š—® ia pernah memeras orang, ia akan mengembalikannya empat kali lipat. Tidak ada teks tanya-jawab mengenai hidup kekal yang mendahuluinya. Tampaknya Zakheus memberikan setengah harta miliknya karena ia begitu senang dan sukacita melihat Yesus menumpang di rumahnya. Tidak ada maksud lain.
Bayangkanlah tiba-tiba mobil rombongan Presiden  berhenti di depan rumah kita. Presiden turun dari mobil, berjalan menuju rumah anda, menyapa nama kita. Lalu Presiden bilang bahwa ia mau duduk sebentar di rumah kita. Apa respon anda? Tidak berpikir lama kita pastilah mengeluarkan suguhan terbaik dan terenak bagi Presiden tanpa pernah kita berpikir Presiden akan membalas kita.
Demikian juga halnya Zakheus. Tanpa dinyana oleh Zakheus, Yesus menanggapi Zakheus dan mengganjarnya, "š˜š˜¢š˜³š˜Ŗ š˜Ŗš˜Æš˜Ŗ š˜µš˜¦š˜­š˜¢š˜© š˜µš˜¦š˜³š˜«š˜¢š˜„š˜Ŗ š˜¬š˜¦š˜“š˜¦š˜­š˜¢š˜®š˜¢š˜µš˜¢š˜Æ š˜¬š˜¦š˜±š˜¢š˜„š˜¢ š˜“š˜¦š˜Ŗš˜“š˜Ŗ š˜³š˜¶š˜®š˜¢š˜© š˜Ŗš˜Æš˜Ŗ, š˜¬š˜¢š˜³š˜¦š˜Æš˜¢ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜Ŗš˜Æš˜Ŗ š˜±š˜¶š˜Æ š˜¢š˜Æš˜¢š˜¬ š˜ˆš˜£š˜³š˜¢š˜©š˜¢š˜®. š˜šš˜¦š˜£š˜¢š˜£ š˜ˆš˜Æš˜¢š˜¬ š˜”š˜¢š˜Æš˜¶š˜“š˜Ŗš˜¢ š˜„š˜¢š˜µš˜¢š˜Æš˜Ø š˜¶š˜Æš˜µš˜¶š˜¬ š˜®š˜¦š˜Æš˜¤š˜¢š˜³š˜Ŗ š˜„š˜¢š˜Æ š˜®š˜¦š˜Æš˜ŗš˜¦š˜­š˜¢š˜®š˜¢š˜µš˜¬š˜¢š˜Æ š˜ŗš˜¢š˜Æš˜Ø š˜©š˜Ŗš˜­š˜¢š˜Æš˜Ø." (Luk. 19:9-10). Bukan hanya Zakheus yang mendapat ganjaran, melainkan juga seisi rumahnya yang sudah barang tentu termasuk semua pekerja rumahnya. Padahal yang dibagi-bagikan kepada orang miskin “hanya” setengah milik Zakheus, bukan semuanya, dan sekali lagi Zakheus sama sekali tidak berpikir akan mendapat ganjaran. Betapa berbahayanya seseorang jika tidak tahu bahkan tidak mau tahu, konsekuensi dari segala perbuatannya. Oleh karena itu sangat diperlukan kesediaan untuk memberi diri diubah dan dimurnikan oleh Cinta menjadi pribadi 
yang lebih baik. Sehingga pada akhirnya Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan segala ucapan dan perbuatan kita agar berdampak
baik dan menjadi saluran berkat bagi sesama dan segala ciptaan. Cinta Tuhan merestorasi kehidupan, itulah yang terjadi pada 
Zakheus yang menerima cinta Tuhan. sebagaimana arti nama Zakheus yang berasal dari bahasa Ibrani יַכַז - ZAKAI, artinya, murni/ tahir. Perjumpaannya dengan Cinta Yesus merestorasi Zakheus yang sebelumnya dikotori oleh orientasinya yang hanya mementingkan diri sendiri dengan ketamakan dan keserakahan. 
Kemudian direstorasi atau dikembalikan, diperbaiki, diubah dan dipulihkan kepada kondisi yang “murni” baik. Sehingga menjadi 
berorientasi pada kepedulian akan sesama.
Bacaan Injil Lukas ini tampaknya hendak mengatakan bahwa orang kaya ideal menurut petulis Injil Lukas adalah yang berinisiatif menolong orang miskin, korban pemerasan, korban bencana, tanpa pernah berpikir atau mengharapkan pamrih atau imbal balik apapun bahkan sekedar kata WOOOOWWW KEREN dari sesama, bahkan tersirat bahwa petulis Injil LUKAS bahwa orang menjalani jalan teladan Kristus, berteriak WWWWWOOOOOOWWW KEREN atau terkesima atau  melongo atas kekayaan orang lain bahkan sumbangan atau persembahan orang kaya Kristen karena konsep ajaran keteladanan Kristus tidak seperti itu, itupun jadi beda dengan menyumbang karya bergereja. Repot nya lagi, sering orang kaya kristen menjadi madu yang dikerumuni sesama kristennya hanya karena ingin madunya. Bukan seperti pemimpin sangat kaya yang merasa sudah menjalankan 10 Perintah Allah, bukan seperti pemimpin gereja kaya yang mendaku paling alkitabiah karena kata Yesus, “š˜”š˜¢š˜“š˜Ŗš˜© š˜¬š˜¶š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜“š˜¢š˜µš˜¶. š˜‘š˜¶š˜¢š˜­š˜­š˜¢š˜© š™Øš™šš™œš™–š™”š™– š™®š™–š™£š™œ š™ š™–š™Ŗš™¢š™žš™”š™žš™ š™ž š˜„š˜¢š˜Æ š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗ-š˜£š˜¢š˜Øš˜Ŗš˜¬š˜¢š˜Æš˜­š˜¢š˜© š˜Ŗš˜µš˜¶ š˜¬š˜¦š˜±š˜¢š˜„š˜¢ š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø-š˜°š˜³š˜¢š˜Æš˜Ø š˜®š˜Ŗš˜“š˜¬š˜Ŗš˜Æ.” Injil LUKAS bukan kabar baik untuk orang Kristen Kaya yang tidak mau berbagi dengan orang miskin ... Wk .... WkšŸ™šŸ™šŸ™. Dari kisah ini kita belajar bahwa sesungguhnya kita diciptakan “sungguh amat baik” artinya setiap manusia memiliki potensi kebaikan itu, hanya saja kehidupan dan kebiasaan terkadang mengotori diri kita sehingga kemurnian dari kebaikan itu tertutupi. Sama seperti Zakheus yang berorientasi pada diri sendiri, kita pun juga sering demikian. Kita hanya mementingkan diri sendiri, berambisi memuaskan keserakahan kita dengan berbagai cara, menumpuk kekayaan sebanyak mungkin tanpa peduli ada yang kita rugikan dan eksploitasi. Kini kita diajak untuk menerima Cinta Tuhan agar kita pun juga bisa dimurnikan, diubah, direstorasi menjadi lebih baik.Yang perlu menjadi permulaan dari segala perubahan itu adalah bagaimana kita menerima dan menyambut cinta Yesus dengan sepenuh hati. Seperti Zakheus yang menerima dan menjamu Kristus, memperlakukannya dengan begitu istimewa. Terkadang kita justru menjadi pribadi yang menyepelekan Kristus dan Cintanya, menganggap biasa dan lumrah. Sehingga kita tidak merasakan setiap perjumpaan kita dengan Kristus itu istimewa dan serius, akhirnya penerimaan kita kepada Cinta-Nya pun menjadi terkesan hanya sekedar rutinitas dan biasa saja. Sebagai contoh dalam ibadah apakah kita sungguh menyambut-Nya sejak awal prosesi Alkitab masuk ke ruang ibadah, sebagai tanda kehadiran-Nya? Apakah kita memiliki antusias Zakheus dalam menyambut Kristus? Jika dalam hal ibadah saja kita tidak memiliki antusias, penyambutan dan penerimaan seperti Zakheus; maka tentu sulit bagi kita untuk merasakan Cinta-Nya dalam keseharian kita, yang kemudian tentu kita juga menjadi sulit berupaya membaharui hidup kita untuk semakin baik dan semakin dimurnikan. “We are dangerous when we are not conscious of our responsibility for how we behave, think, and feel”. Betapa berbahayanya seseorang jika tidak tahu bahkan tidak mau tahu, konsekuensi dari segala perbuatannya. Oleh karena itu sangat diperlukan kesediaan untuk memberi diri diubah dan dimurnikan oleh Cinta menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga pada akhirnya Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan segala ucapan dan perbuatan kita agar berdampak baik dan menjadi saluran berkat bagi sesama dan segala ciptaan.

Cepogo, 29.10.2022 (TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...