Jumat, 19 April 2024

SUDUT PANDANG YOHANES 10 : 11 - 18, 𝗚đ—Čđ—ș𝗯𝗼đ—č𝗼 đ˜†đ—źđ—»đ—Ž đ—Żđ—źđ—¶đ—ž

SUDUT PANDANG YOHANES 10 : 11 - 18, 𝗚đ—Čđ—ș𝗯𝗼đ—č𝗼 đ˜†đ—źđ—»đ—Ž đ—Żđ—źđ—¶đ—ž

Berbeda dari Injil sinoptik, Injil Yohanes berisi renungan-renungan yang dibuat narasi dengan menggunakan dialog dan diskusi panjang antara Yesus dan lawan bicara-Nya (murid-murid-Nya dan pihak-pihak lain) serta peristiwa-peristiwa yang disusun secara tematik. Penyusunan secara tematik inilah membuat kronologi di Injil Yohanes sangat berbeda dari Injil sinoptik. Misal, episode đ˜ đ˜Šđ˜Žđ˜¶đ˜Ž 𝘼𝘩𝘯đ˜șđ˜¶đ˜€đ˜Ș𝘬𝘱𝘯 𝘉𝘱đ˜Șđ˜” đ˜ˆđ˜­đ˜­đ˜ąđ˜© ditempatkan di awal Injil Yohanes (pasal 2!), sedang di Injil sinoptik di bagian akhir menjelang penyaliban. 

Secara sastrawi perbedaan antara Injil Yohanes dan Injil sinoptik dapat dilihat dari penggunaan bahasa dan gaya penulisan yang berbeda. Injil Yohanes ditulis dengan bahasa yang rumit, kiasan, dan simbolis sehingga lebih sukar dipahami dibandingkan dengan Injil sinoptik yang menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan naratif yang lebih mudah diikuti.

Hari ini adalah Minggu keempat masa raya Paska. Bacaan Injil Yohanes 10:11-18 

Bacaan Injil Minggu ini, Yohanes 10:11-18, adalah bagian dari perikop Yohanes 10:1-21 yang oleh LAI diberi judul 𝘎𝘩𝘼𝘣𝘱𝘭𝘱 đ˜ș𝘱𝘯𝘹 𝘣𝘱đ˜Ș𝘬. Namun, perikop ini sebenarnya mencakup dua topik:
🛑 Akulah Pintu (ay. 1-10, bacaan Injil Minggu IV Paska Tahun A)
🛑 Akulah Gembala yang baik (ay. 11-21, RCL menyarankan membaca sampai ayat 18 untuk bacaan Minggu ini)

Konteks terdekat adalah Yohanes 7:1 – 10:21 dalam rangka Hari Raya Pondok Daun (đ˜šđ˜¶đ˜Źđ˜Źđ˜°đ˜”). đ˜šđ˜¶đ˜Źđ˜Źđ˜°đ˜” merupakan perayaan pengucapan syukur bagi umat Yahudi atas hasilpanen yang dirayakan selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan September dan Oktober. Pada masa perayaan ini umat Yahudi berziarah ke Bait Allah di Yerusalem sambil membawa persembahan. Pesta ini dimaknai sebagai festival panen utama bangsa Israel (Kel. 23:16; Ul. 16:13-17), festival utama Bait Allah (Bil. 29:12-40), dan sebagai pengenangan pengembaraan nenek moyang bangsa Israel di gurun ketika keluar dari Mesir (Im. 23:33-44).

Pada mulanya Yesus tidak mau pergi ke Yerusalem karena waktunya belum tiba, tetapi akhirnya Yesus menyusul saudara-saudara-Nya ke Yerusalem (Yoh. 7:1-9). Kedatangan Yesus di Yerusalem menciptakan kebingungan; ada yang percaya Ia adalah Mesias, tetapi lebih banyak orang yang menolak-Nya.

Dalam đ˜šđ˜¶đ˜Źđ˜Źđ˜°đ˜” itu pada malam hari Bait Allah dan sekitarnya diterangi oleh cahaya obor atau suluh. Empat kaki dian diletakkan di pusat lapangan Bait Allah yang menjadi simbol terang Yerusalem, terang umat Yahudi. Di sini Yesus memandang bukan obor itu yang menerangi, melainkan, “đ˜ˆđ˜Źđ˜¶đ˜­đ˜ąđ˜© 𝘛𝘩𝘳𝘱𝘯𝘹 đ˜‹đ˜¶đ˜Żđ˜Ș𝘱. 𝘚đ˜Șđ˜ąđ˜±đ˜ą đ˜ș𝘱𝘯𝘹 𝘼𝘩𝘯𝘹đ˜Șđ˜Źđ˜¶đ˜” đ˜ˆđ˜Źđ˜¶, đ˜Ș𝘱 đ˜”đ˜Șđ˜„đ˜ąđ˜Ź 𝘱𝘬𝘱𝘯 đ˜Łđ˜Šđ˜łđ˜«đ˜ąđ˜­đ˜ąđ˜Ż đ˜„đ˜ąđ˜­đ˜ąđ˜ź đ˜Źđ˜Šđ˜šđ˜Šđ˜­đ˜ąđ˜±đ˜ąđ˜Ż … ” (Yoh. 8:12).

Sudah barangtentu pengajaran dan pelayanan Yesus di Yerusalem dalam suasana Sukkot ini memancing kegusaran para pemimpin/pemuka agama Yahudi dan banyak orang Yahudi. Apalagi  sebelum masuk ke pasal 10, Yesus mengecam orang-orang Farisi sebagai orang buta (lih. Yoh. 9:41). Masuk ke pasal 10 (ay. 1-10) Yesus makin nge-gas dengan mengatakan bahwa orang-orang Farisi itu adalah pencuri dan perampok alias guru-guru palsu yang memecah-belah umat karena mereka memasuki kandang tidak melalui pintu. Untuk itu Yesus menyatakan, “… đ˜ˆđ˜Źđ˜¶đ˜­đ˜ąđ˜© đ˜±đ˜Șđ˜Żđ˜”đ˜¶ 𝘣𝘱𝘹đ˜Ș đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą-đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą đ˜Șđ˜”đ˜¶ … “

Dalam bacaan Minggu ini Yesus kembali hendak mengontraskan diri-Nya sebagai Gembala yang baik dengan orang-orang Farisi yang dikiaskan sebagai orang upahan (ay. 11-13). Kata 𝘣𝘱đ˜Ș𝘬 di sini diterjemahkan dari Îșαλ᜞ς (𝘬𝘱𝘭𝘰𝘮) yang dapat bermakna yang ideal, penuh dedikasi, yang layak diteladani. Kata 𝘬𝘱𝘭𝘰𝘮 hendak mengontraskan dengan karakter orang upahan (𝘼đ˜Șđ˜Žđ˜”đ˜©đ˜°̄đ˜”đ˜°đ˜Ž).

Pengiasan gembala banyak digunakan di Perjanjian Lama (PL) untuk Allah (misal, Mzm. 23) dan pemimpin Israel (misal, 2Sam. 5:2). Pengiasan itu diterapkan juga untuk tokoh mesianik. Rujukan utamanya adalah Yehezkiel 34 yang mengontraskan para pemimpin Israel sebagai gembala-gembala yang buruk, lalai, dan serakah (ay. 2-10) dengan Allah dan Mesias sebagai gembala yang baik. Yesus pun menyatakan diri sebagai Gembala yang baik (ay. 11-16, 23). Kekhasan Gembala yang baik di Perjanjian Baru ialah Ia mau memberikan nyawa-Nya untuk melindungi domba-domba-Nya (Yoh. 10:11, 15, 17-18). Bukan siap diambil nyawa-Nya, melainkan siap menyerahkan nyawa-Nya. Inilah gatra baru yang tidak ada di PL. 

Gatra baru Gembala yang baik ini dikontraskan dengan orang upahan sehingga bertambah tajam. Saya sering mendengar pengkhotbah-pengkhotbah laris, kaya, dan memiliki ribuan pengikut berkata bahwa mereka sangat tidak menyarankan para pengikut untuk berpindah keanggotaan gereja. Ada juga yang mengatakan bahwa ia didorong-dorong untuk membuat gereja, tetapi menolak. Ia mengaku sudah puas memiliki kanal YouTube yang diikuti oleh ribuan orang. Ucapan mereka terdengar manis, tetapi sesungguhnya mereka tidak mau dibebani penggembalaan. Seperti yang Yesus katakan bahwa mereka adalah orang-orang upahan (ay. 12-13). Apabila bahaya datang, mereka lari terbirit-birit meninggalkan kawanan domba.

Gatra baru Gembala yang baik juga dipertajam dengan hubungan salingtindak antara gembala dan domba-dombanya. Mereka saling mengenal. Dalam topik sebelumnya dikatakan bahwa gembala dan domba saling mengenal (ay. 3-4). Ayat 14-15 menegaskan lagi keakraban itu dengan membandingkan hubungan Yesus dengan Bapa-Nya.

Pada ayat 16 tiba-tiba Yesus mengatakan bahwa Ia masih memiliki đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą-đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą 𝘭𝘱đ˜Ș𝘯 đ˜ș𝘱𝘯𝘹 đ˜Łđ˜¶đ˜Źđ˜ąđ˜Ż đ˜„đ˜ąđ˜łđ˜Ș đ˜Źđ˜ąđ˜Żđ˜„đ˜ąđ˜Żđ˜š đ˜Ș𝘯đ˜Ș. Itu berarti ada dua macam asal domba: dari kandang ini dan bukan dari kandang ini. Para ahli bersepakat bahwa đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą đ˜„đ˜ąđ˜łđ˜Ș đ˜Źđ˜ąđ˜Żđ˜„đ˜ąđ˜Żđ˜š đ˜Ș𝘯đ˜Ș merujuk umat Kristen dari kalangan Yahudi. Namun, siapakah đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą-đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą 𝘭𝘱đ˜Ș𝘯 đ˜ș𝘱𝘯𝘹 đ˜Łđ˜¶đ˜Źđ˜ąđ˜Ż đ˜„đ˜ąđ˜łđ˜Ș đ˜Źđ˜ąđ˜Żđ˜„đ˜ąđ˜Żđ˜š đ˜Ș𝘯đ˜Ș? Sebagian ahli menyebut bahwa mereka adalah umat Kristen dari kalangan bukan-Yahudi. Tafsir ini diperkuat dengan teks di Yohanes 12:20-22 ketika orang-orang Helenis hendak berjumpa dengan Yesus. Sebagian ahli lagi menafsir mereka adalah orang-orang Kristen di luar Jemaat atau Komunitas Yohanes dan diharapkan agar domba-domba itu mendengarkan suara Yesus. Penafsiran ini didukung oleh 𝘋𝘰𝘱 đ˜ đ˜Šđ˜Žđ˜¶đ˜Ž di Yohanes 17. Saya mengambil pendapat pertama dengan tambahan rujukan misi Yesus ke Samaria (Yoh. 4) dan perkataan Imam Besar Kayafas (Yoh. 11:52).

Untuk mengambil kembali đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą-đ˜„đ˜°đ˜źđ˜Łđ˜ą 𝘭𝘱đ˜Ș𝘯 đ˜ș𝘱𝘯𝘹 đ˜Łđ˜¶đ˜Źđ˜ąđ˜Ż đ˜„đ˜ąđ˜łđ˜Ș đ˜Źđ˜ąđ˜Żđ˜„đ˜ąđ˜Żđ˜š đ˜Ș𝘯đ˜Ș Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Yesus akan mati bukan karena diambil nyawa-Nya, bukan karena dikalahkan oleh lawan-Nya, melainkan Ia sendiri yang berkuasa menyerahkan nyawa-Nya untuk mendapatkan kembali domba-domba itu. Yesus berkuasa mengambil (domba-domba) dan menyerahkan nyawa-Nya (ay. 17-18).

Pada ayat 17-18 di atas Injil Yohanes kembali menampilkan penolakan terhadap salib sebagai simbol kehinaan dan penderitaan. Penulis Injil harus menanggapi tuduhan bahwa kematian Yesus menunjukkan ketidakmampuan dan membuktikan pendakuan kemesiasan-Nya adalah palsu. Pengarang Injil Yohanes mengajukan kristologi radikal kesatuan fungsional Bapa dan Anak. Kematian-Nya dalam genggaman kuasa-Nya sendiri sekaligus dalam ketaatan-Nya kepada Bapa.

(21042024)(T)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...