Injil Markus ditulis dengan ringkas, padat, dan sarat drama. Tegang dari awal sampai akhir Injil. Kita seperti menyaksikan film ๐ต๐ฉ๐ณ๐ช๐ญ๐ญ๐ฆ๐ณ aksi spionase.
Bacaan ekumenis diambil dari Injil Markus 2:23 - 3:6
Bacaan Injil Minggu ini mencakup dua perikop yang diberi judul oleh LAI ๐๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐ต๐ช๐ฌ ๐จ๐ข๐ฏ๐ฅ๐ถ๐ฎ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต (Mrk. 2:23-28) dan ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต. Kedua perikop itu berkisah topik yang sama tentang melakukan pekerjaan pada hari Sabat. Dua cerita ini menjadi pemuncak dalam rangkaian lima perselisihan para pemimpin Yahudi di Galilea dengan Yesus. Perdebatan jauh lebih serius daripada sebelumnya. Setiap pelanggaran pada hari Sabat dinilai pelanggaran berat terhadap 10 Perintah Allah (Kel. 20:8-10 dan Ul. 5:12-15).
Pengulasan dapat dibagi ke dalam dua bagian:
๐ Memetik bulir gandum (2:23-28)
๐ Menyembuhkan orang sakit (3:1-6)
๐ ๐ฒ๐บ๐ฒ๐๐ถ๐ธ ๐ฏ๐๐น๐ถ๐ฟ ๐ด๐ฎ๐ป๐ฑ๐๐บ (2:23-28)
Kisah (ay. 23) dibuka dengan keterangan waktu ๐๐ข๐ฅ๐ข ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต. Penunjuk waktu ini penting untuk membedakan tiga konflik Yesus dengan kaum pemimpin Yahudi sebelumnya. Yesus dan murid-murid-Nya melewati ladang gandum dan sambil berjalan murid-murid memetik bulir gandum. Melihat kejadian itu orang Farisi menegur Yesus (ay. 24).
Menurut Hukum Taurat (Ul. 23:25) orang lapar boleh memetik bulir gandum di ladang orang dengan tangan, tidak boleh dengan alat atau sabit, dan harus langsung makan di tempat. Namun, orang Farisi berpendapat berbeda bahwa pada hari Sabat orang dilarang memetik sebulir pun karena itu melakukan pekerjaan. Pelanggaran dapat berakibat dihukum rajam (๐๐ช๐ด๐ฉ๐ฏ๐ข, Sanhedrin 7:4).
Pada ayat 25-26 Yesus beragumen bahwa orang Farisi ini tidak mengerti kisah Daud dan pasukannya yang sedang kelaparan. Daud mengambil roti sajian di Rumah Allah (atau Kemah Suci) yang sebenarnya hanya boleh dimakan oleh imam-imam. Di sini Markus keliru menyebut nama dengan menulis Imam Abyatar yang seharusnya Imam Ahimelekh (lih. 1Sam. 21:1-6). Kekeliruan Markus ini diperbaiki oleh Matius dan Lukas yang tidak menyebut nama imam (lih. Mat. 12:1-8; Luk. 6:1-5).
Selain keliru menyebut nama imam, Markus memodifikasi kisah Daud itu. Dalam kitab Samuel sang imam memberi roti sajian kepada Daud dengan syarat. Namun, Markus mengubahnya menjadi Daud masuk ke dalam Rumah Allah, makan roti sajian, dan sesudah itu memberikan kepada pasukannya. Tujuan memodifikasi kisah dari kitab Samuel ini jelas bahwa Markus hendak mengarahkan pembaca dari wibawa Daud ke wibawa Yesus.
Sesudah memberikan cuplikan kisah Daud itu, Yesus berkata kepada orang-orang Farisi itu, “๐๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต ๐ฅ๐ช๐ข๐ฅ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต (ay. 26). ๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ช๐ต๐ถ ๐๐ฏ๐ข๐ฌ ๐๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ถ๐ข๐ฏ ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ข๐ต๐ข๐ด ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต (ay. 27).”
Ucapan Yesus pada ayat 26 radikal! Lembaga hari Sabat harus tunduk pada kebutuhan manusiawi. Hukum Sabat merupakan kasih Allah bagi umat-Nya, bukan beban bagi umat, apalagi umat dijadikan tumbal bagi hari Sabat.
Predikat Anak Manusia (ay. 27) merujuk kitab Daniel 7:13. Sebutan ini mesti dipahami Penebus pada masa mendatang dari bangsa Israel. Markus menggunakan predikat Anak Manusia bagi Yesus lebih untuk merujuk cara yang digunakan oleh Penebus menyelamatkan umat-Nya dengan penderitaan dan kematian-Nya di tiang salib. Hal ini akan makin jelas pada Markus 8:31. Markus menggunakan tipologi Daud yang mengambil dan makan roti sajian di Kemah Suci untuk menyatakan kewibawaan Yesus lebih daripada Daud. Yesus berkuasa atas hari Sabat atau ๐๐ถ๐ข๐ฏ ๐ข๐ต๐ข๐ด ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต.
๐ ๐ฒ๐ป๐๐ฒ๐บ๐ฏ๐๐ต๐ธ๐ฎ๐ป ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ธ๐ถ๐ (3:1-6)
Masih pada hari Sabat kisah berlanjut di sinagoge. Di sana ada seorang yang tangannya mati sebelah. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat agar mereka dapat menuntut Dia (ay. 1-2). Kata ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ต diterjemahkan dari ๐ฌ๐ข๐ตe๐จ๐ฐ๐ณe๐ดo๐ด๐ช๐ฏ (TB II 2023). TB 1974 dan TB II 1997 menerjemahkan katฤgorฤsลsin lebih tepat menjadi ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ด๐ข๐ญ๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ. Tindakan penyembuhan pada hari Sabat dilarang menurut tradisi Yahudi, kecuali dalam keadaan bahaya maut (๐๐ช๐ด๐ฉ๐ฏ๐ข, Yoma 8:6; 1Mak. 2:41). Jika Yesus terbukti menyembuhkan orang yang tidak dalam bahaya maut, Ia dapat diajukan ke Mahkamah Agama.
Yesus terpelajar pastilah mengerti peraturan itu. Yesus bukannya takut, tetapi malah menantang mereka dengan menyuruh orang sakit itu berdiri di tengah (ay. 3). Tampaknya formasi duduk di sinagoge pada zaman itu berbeda dari gereja modern. Di tengah ada panggung untuk pengajar sinagoge. Di sini Yesus memberi panggung bagi si sakit.
Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “๐๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ข๐ฃ๐ข๐ต: ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ ๐ข๐ต๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ซ๐ข๐ฉ๐ข๐ต, ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข๐ต๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐บ๐ข๐ธ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ต๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ฏ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข?” (ay. 4) Dari pertanyaan menohok ini kita kiranya dapat mengetahui bahwa Yesus mengerti ๐๐ช๐ด๐ฉ๐ฏ๐ข. Orang-orang Farisi itu diam saja atas pertanyaan Yesus.
Yesus lalu berkata kepada si sakit, “๐๐ญ๐ถ๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ๐ฎ๐ถ!” Orang itu mengulurkannya dan pulihlah tangannya itu (ay. 5) Tidak ada ucapan ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ญ๐ข๐ฉ dari Yesus. Juga tidak ada gerakan Yesus menyentuh orang itu. Dengan kata lain tidak ada tindakan Yesus yang dapat dipersalahkan karena melanggar hukum hari Sabat. Tidak ada bukti bagi orang-orang Farisi untuk membawa Yesus ke hadapan Mahkamah Agama.
Tentu saja orang-orang Farisi tidak menyerah. Pada ayat penutup disebutkan bahwa mereka bersekongkol dengan para pendukung Herodes membuat rencana untuk membunuh Yesus (ay. 6). Pada zaman Yesus Galilea diperintah oleh Raja Herodes Antipas. Raja ini tidak disukai oleh orang-orang Yahudi saleh termasuk kaum Farisi. Mereka juga tidak menyukai Herodian (pendukung Herodes). Namun, orang-orang Farisi dan Herodian memiliki musuh bersama, yaitu Yesus. ๐๐ข๐ธ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ถ๐ด๐ถ๐ฉ ๐ด๐ข๐บ๐ข ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ธ๐ข๐ฏ ๐ด๐ข๐บ๐ข. Mereka bersekongkol. Persekongkolan mereka ini membulatkan kisah lima konflik Yesus dengan para pemimpin Yahudi pada awal cerita Injil sehingga menaikkan ketegangan yang terus dipertahankan sampai akhir Injil Markus (lih. Mrk. 16:8).
(02062024)(T)