Jumat, 09 Agustus 2024

SUDUT PANDANG HARUSKAH BANGSA KANAAN DIMUSNAHKAN?

SUDUT PANDANG HARUSKAH BANGSA KANAAN DIMUSNAHKAN?

Hal ini sangat menarik sehubungan banyaknya orang Kristen yang mendukung pemusnahan massal yang terjadi di Palestina saat ini. Menurut saya kejadian di dunia ini adalah perulangan kejadian di masa lampau. Semisal keluar-masuknya bangsa Israel dari tanah Kanaan atau Palestina, genosida yang membuat dunia umumnya bungkam karena tidak melihat Alkitab secara obyektif.

Kanaan, nama ini pertama kali muncul di Kejadian 9:18. Menurut saya agak aneh, menurut saya, penulis kitab dengan "sentimen" menulis nama Kanaan, di saat sedang membahas nama-nama ayah dan pamannya, atau 1 keturunan di atasnya. Semua sentimen tersebut ditulis dalam Kejadian pasal 9 tersebut. Why? Kenapa?

Jika dianalisa dengan teori JEDP, penulis Kejadian 9 adalah Jahwist yang telah saya bahas sebelumnya dalam tulisan maupun jurnal saya, adalah dari suku Keni yang dicangkok ke suku Yehuda. Sampai-sampai di Kejadian 24:3 secara kasar dikatakan "najis" jika mengambil suami atau istri dari orang Kanaan. Ditambah lagi cerita bahwa orang Kanaan mempersembahkan anak kepada dewa (padahal sama seperti yang Abraham lakukan ..... Nah ..... loh).

Tetapi suka atau tidak suka bangsa Israel adalah termasuk orang Kanaan. Seperti yang dikatakan oleh banyak arkeologis di banyak buku dan jurnal penelitian. Walaupun saya belum menemukan relasi antara orang Keni (keturunan Kain) dengan orang Kanaan, rujukan secara arkeologis. Tapi pasti ada suatu hal yang mempengaruhi bangsa Israel memandang orang Kanaan sebagai bagsa yang harus dimusnahkan.

Peristiwa yang terjadi saat ini dengan pemusnahan Palestina oleh Israel merupakan peristiwa berulang, padahal baik Palestina di masa sekarang atau Kanaan di masa lampau juga terdapat keturunan Israel, dan jelas sekali Israel Alkitab berbeda dengan negara Israel saat ini, demikian halnya Palestina atau Kanaan saat ini beda dengan yang ada di Alkitab, kepentingan politiklah yang menyama-samakan, Israel Alkitab adalah 12 suku (atau 13 suku) yang terpecah-pecah setelah pembuangan dan kalah perang, terakhir hanya 2 suku yang kembali ke tanah perjanjian yaitu suku Yehuda dan suku Benyamin, munculah istilah Yahudi. Itupun terserakakan sedemikian rupa dalam peristiwa sejarah, sedangkan negara Israel yang saat ini, adalah munculnya dari gerakan zionisme, Gerakan Zionisme itu gerakan politik dan nasionalis yang tujuan utamanya mendirikan dan mendukung negara Yahudi di tanah Israel. Mulai akhir abad 19 sebagai respon terhadap diskriminasi orang Yahudi. Perbedaan Israel Alkitab dan Israel modern itu: Israel Alkitab: Bangsa pilihan Allah, dibentuk lewat perjanjian dengan Tuhan, suku-suku yang beriman, sering dianiaya dan diperbudak (Misal: oleh Mesir kuno). Identitasnya lebih ke iman dan hubungan spiritual. Israel modern, Negara politik di wilayah Palestina sekarang, dengan batas wilayah yang jelas, jadi kekuatan militer dan politik, terkadang kontroversial dalam konflik dengan Palestina. Tidak dipandang sebagai kelanjutan langsung secara teologis oleh banyak ahli agama. Singkatnya, Israel Alkitab adalah bangsa spiritual dan perjanjian, sedangkan Israel modern atau negara Israel saat ini adalah entitas negara dan politik yang berbeda konteks. Perbedaan bangsa Palestina dan Kanaan Alkitab itu: Bangsa Kanaan: Penduduk asli Tanah Kanaan menurut Alkitab, keturunan Ham, disebut sering dianggap jahat dan menyembah berhala. Mereka hidup ribuan tahun lalu di wilayah yang disebut Tanah Perjanjian oleh bangsa Israel Alkitab. Bangsa Palestina: Penduduk wilayah yang kini disebut Palestina, hasil campuran berbagai kelompok termasuk keturunan Kanaan, berkembang lebih modern dan secara historis terkait dengan konflik wilayah dengan negara Israel, bukan konflik dg Israel Alkitab. Jadi, Kanaan lebih ke suku bangsa kuno yang disebut di Alkitab, sedangkan Palestina adalah identitas modern penduduk wilayah itu. Propaganda menyamakan antara negara Israel dengan Israel Alkitab, demikian halnya menyamakan Palestina dengan bangsa Kanaan adalah propaganda politik dari 2 negara yang bertikai, lihatlah ini sebagai kepentingan politik 2 pihak tidak terkait sejarah iman dalam Alkitab, apalagi betapa bodohnya kita, kalau ini dikaitkan dengan perang antar agama (Kristen vs Islam). Termakan kita dengan propaganda politik 2 pihak yang bertikai yang menunjukan betapa kita mudah dibodohi, lihatlah ini sebagai pertikaian 2 pihak yang berebut wilayah dan kekuasaan politik, netral kita melihatnya tanpa terkait sejarah iman dalam Alkitab, karena memang seperti itu kenyataannya.

Saya mengambil kesimpulan dari sentimentil penulis Alkitab khususnya Pentatukh, mengakibatkan justifikasi seluruh bangsa, mumet ... tah.

Kisah Nabi Yunus pastilah akan bertolak belakang dengan paham sebagian besar bangsa Israel khususnya Yahudi (suku Yehuda dan Benyamin), bahwa bangsa lain perlu mendapatkan keselamatan, perhatikan justifikasi Yunus, sampai dia tidak rela bangsa lain beroleh keselamatan.
(10082024)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...