Jumat, 07 Maret 2025

SUDUT PANDANG LUKAS 4 : 1- 13, 𝗕𝗲𝗿𝗮𝗻𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶!Serial Paska


SUDUT PANDANG LUKAS 4 : 1- 13, 
𝗕𝗲𝗿𝗮𝗻𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶!Serial Paska
Petulis Injil Lukas begitu memberi perhatian kepada kaum marginal. Ia juga menetapkan baku mutu orang kaya Kristen. Tak hanya itu ia mengajarkan kepada pengikut Kristus secara serbacakup untuk tidak korupsi dengan melacurkan kuasa besar yang diberikan dengan alasan apa pun.

Hari ini adalah Minggu kesatu Pra-Paska. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Lukas 4:1-13 yang didahului dengan Ulangan 26:1-11, Mazmur 91:1-2, 9-16, dan Roma 10:8b-13.

Kisah 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘤𝘰𝘣𝘢𝘪 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘳𝘶𝘯 dimuat dalam ketiga Injil sinoptik. Meskipun sejajar, tetapi ada perbedaan tegas kisah itu.

▶ Versi Injil Markus: Singkat. Tidak disebut bahwa Yesus berpuasa. Teks hanya menyebut selama 40 Yesus dicobai oleh iblis. Kisah ditempatkan langsung sesudah pembaptisan Yesus. (Mrk. 1:12-13)
▶ Versi Injil Matius: Yesus dicobai oleh iblis sesudah berpuasa selama 40 hari. Pencobaan kedua dan ketiga berbeda urutan dengan Injil Lukas. Kisah ditempatkan langsung sesudah pembaptisan Yesus. (Mat. 4:1-11)
▶ Versi Injil Lukas: Yesus berpuasa selama 40 dan iblis mencobai-Nya dalam masa puasa Yesus. Pencobaan kedua dan ketiga berbeda urutan dengan Injil Matius. Kisah ini diselangi dengan silsilah Yesus (Luk. 4:1-13).
▶ Persamaan mereka adalah Yesus kembali ke Galilea sesudah episode di padang gurun.

Sama seperti di Injil Matius, dalam bacaan Injil Lukas Minggu ini (Luk. 4:1-13) terjadi debat seru antara Yesus dan iblis menyoal ayat-ayat Alkitab.

Sesudah Yesus dibaptis di Sungai Yordan, Yesus memula pekerjaan-Nya. Umur Yesus waktu itu sekitar 30 tahun. Ia dikenal sebagai anak Yusuf, lalu berentenglah silsilah Yesus (lih. Luk. 3:21-38). Lukas kemudian mengembalikan latar cerita ke Sungai Yordan.

𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘙𝘰𝘩 𝘒𝘶𝘥𝘶𝘴, 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘢𝘪 𝘠𝘰𝘳𝘥𝘢𝘯, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘙𝘰𝘩 𝘒𝘶𝘥𝘶𝘴 𝘬𝘦 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘳𝘶𝘯. (ay. 1) 𝘋𝘪 𝘴𝘪𝘵𝘶 𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘭𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘐𝘢 𝘥𝘪𝘤𝘰𝘣𝘢𝘪 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴. 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪-𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘐𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘐𝘢 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘳. (ay. 2)

Frase 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘙𝘰𝘩 𝘒𝘶𝘥𝘶𝘴 merujuk kisah sebelumnya saat Yesus dibaptis, Roh Kudus turun pada-Nya (lih. Luk. 3:22). Lukas hendak menyambung episode pembaptisan Yesus dengan pencobaan di padang gurun. Di alam pemikiran Yahudi padang gurun adalah tempat binatang-binatang buas dan roh jahat (lih. Im. 16:10; Yes. 13:21) sekaligus tempat manusia berkontemplasi dengan Allah (Hos. 2:14). Padang gurun seperti 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢𝘥𝘪𝘮𝘶𝘬𝘢.

Roh Kudus menjadi kekuatan yang mengarahkan jalan Yesus dan meneguhkan-Nya untuk bertahan di padang gurun. Secara literal ayat 1b-2b berbunyi 𝘐𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘮𝘣𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘙𝘰𝘩 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘳𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘭𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘐𝘢 𝘥𝘪𝘤𝘰𝘣𝘢𝘪 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴. Dalam Injil si jahat diberi dua nama yang berbeda: 𝘴𝘢𝘵𝘢𝘯𝘢𝘴 (Ibrani) dan 𝘥𝘪𝘢𝘣𝘰𝘭𝘰𝘴 (Grika). Dalam kisah ini digunakan istilah 𝘥𝘪𝘢𝘣𝘰𝘭𝘰𝘴, yang makna aslinya adalah penuduh, pemfitnah. Dalam pada itu satanas bermakna asli musuh, lawan, penentang. Bagi orang-orang pada zaman Yesus, iblis merupakan personifikasi kuasa jahat yang daya merusaknya amat nyata (Luk. 8:29-30; 9:22; 11:14; 13:16).

Waktu 40 hari hendaknya tidak dipandang sebagai angka, melainkan bulat, waktu yang tercukupkan. Di Alkitab kerap kita temukan angka 40 yang bermakna simbolik waktu yang tercukupkan. Dengan demikian tak perlu bersusah payah menduga-duga apakah Yesus berpuasa selama 40 siang dan malam atau hanya siang.

Yesus dalam kondisi lapar dan iblis datang untuk mencobai, membujuk Yesus untuk berkorupsi secara serbacakup: ekonomi, politik, dan agama.

𝗕𝘂𝗷𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶 𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 (ay. 3-4)

𝘓𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘕𝘺𝘢, “𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘴𝘶𝘳𝘶𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘵𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘰𝘵𝘪.” (𝘢𝘺. 3) 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢, “𝘈𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴: 𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘳𝘰𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢.” (ay. 4)

Bukan orang Kristen saja, tetapi iblis pun tahu bahwa Yesus sejak dikandung dan sesudah dibaptis dinyatakan sebagai Anak Allah (Luk. 1:35; 3:22, 38). Ayat 3 di atas menegaskan pengetahuan iblis itu. Justru iblis tahu, maka ia menggoda Yesus melakukan tindakan korup untuk menggunakan kuasa-Nya guna mengenyangkan diri sendiri. Justru iblis tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka ia hendak memutarbalikkan maknanya menjadi anak manja.

Dalam bagian lain Injil Lukas Yesus membuat tanda-tanda ajaib yang di antaranya menggandakan roti untuk kepentingan atau kebutuhan orang banyak (Luk. 11:16, 29). Namun, Yesus menolak menggunakan kekuasaan-Nya untuk mengenyangkan diri sendiri dengan mengubah batu menjadi roti. Yesus menanggapi iblis dengan mengutip kitab Ulangan 8:3 𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘳𝘰𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢.

Kekuasaan yang diberikan kepada seseorang baik pejabat negara maupun pejabat gerejawi seperti pedang bermata dua. Kekuasaan itu dapat dengan mudah digunakan untuk mengenyangkan diri sendiri beserta kroni-kroni mereka atau untuk membuat rakyat atau umat sejahtera. Hanya mereka yang berkomitmen pada sumpah yang mau menggunakannya untuk kepentingan rakyat atau umat.

𝗕𝘂𝗷𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶 𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗼𝗹𝗶𝘁𝗶𝗸 (ay. 5-8)

𝘒𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘬𝘦 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘫𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘕𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢. (ay. 5) 𝘒𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘕𝘺𝘢, “𝘚𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘔𝘶, 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘳𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘬𝘦𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘪. (ay. 6) 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶, 𝘴𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘔𝘶.” (ay. 7) 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢, “𝘈𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴: 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩𝘮𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘋𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘬𝘵𝘪!” (ay. 8)

Dalam Injil Matius iblis membawa Yesus ke atas gunung (Mat. 4:8), sedang dalam Injil Lukas hanya disebut 𝘬𝘦 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪. Dalam titik pandang Lukas semua penguasa kerajaan dunia (Tiberius, Pilatus, Herodes, dll.) adalah penyembah iblis. Mereka sudah dikuasai oleh iblis sesuai pendakuannya. Dasar pendakuan iblis ini tampaknya merujuk kitab Ayub 1:2.

Apabila dalam pencobaan kesatu iblis menggunakan prasyarat 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, dalam pencobaan kedua prasyaratnya 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶. Yesus sudah ditetapkan untuk segala bangsa (Luk. 2:31-32), dengan mau menyembah iblis maka semua kerajaan dunia diserahkan kepada Yesus sehingga tujuan itu tercapai dengan kejap.

Yesus tak mau menjual status-Nya sebagai Anak Allah. Ia datang untuk menyelamatkan dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa seperti yang dinubuatkan oleh Simeon. Yesus menjawab iblis dengan mengutip kitab Ulangan 6:13  … 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘫𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘬𝘵𝘪!

Banyak pejabat negara menjual kehormatan mereka kepada para cukong. Mereka menyembah para cukong dan kebijakan mereka berpihak kepada para cukong. Demikian juga para pejabat gerejawi. Mereka menyembah orang-orang kaya karena mereka memberi banyak uang dan kemewahan bagi para pendeta. Mereka melupakan komitmen untuk datang ke kandang-kandang domba yang berbau tak sedap.

𝗕𝘂𝗷𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗼𝗿𝘂𝗽𝘀𝗶 𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 (ay. 9-12)

Dua kali jawaban Yesus kepada iblis menggunakan pola 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴. Dalam pencobaan ketiga iblis mengikuti pola Yesus.

𝘒𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘬𝘦 𝘠𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘭𝘦𝘮 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘶𝘯𝘤𝘢𝘬 𝘉𝘢𝘪𝘵 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢-𝘕𝘺𝘢, “𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪-𝘔𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘦 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩, (ay. 9) 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴: 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘪 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶, 𝘐𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘢𝘵-𝘮𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘢𝘵-𝘕𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶, (ay. 10) 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘪-𝘔𝘶 𝘬𝘢𝘬𝘪-𝘔𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘢𝘵𝘶.“ (ay. 11)

Lukas menempatkan Yerusalem menjadi lokasi pencobaan ketiga agar setujuan dengan perjalanan pelayanan Yesus yang (akan) berakhir di Yerusalem. Tak terjelaskan secara khusus letak puncak Bait Allah menurut Lukas. Namun, pembaca dapat membayangkan titik ketinggian puncak bangunan itu cukup untuk membuat orang mati seketika jika jatuh atau dijatuhkan dari tempat itu.

Pada pencobaan ketiga ini iblis tak saja membuat prasyarat 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘌𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, tetapi juga mengikuti pola Yesus yang menyebut 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴. Di manakah ada tertulis ayat Alkitab yang dikutip oleh iblis itu? Iblis mengutip Mazmur 91:11-12. Iblis menggoda Yesus untuk menjatuhkan diri dan Allah akan menolong-Nya seperti 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴.

Dalam kehidupan Gereja cukup banyak pendeta yang menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mengelabuhi umat untuk melanggengkan kekuasaannya dan hidup mewah sebagai pemimpin jemaat. Jangan-jangan mereka sebenarnya adalah iblis yang berjubah pendeta?

Meskipun Yesus sendiri adalah Anak Allah, Ia tidak perlu menunjukkan arogansi keistimewaan-Nya. Di sini Yesus mengajar umat untuk terus belajar mencari makna hakiki suatu teks Kitab Suci. Tanpa terus belajar dan menjadi dewasa secara iman, umat hanya ditipu oleh iblis berjubah pendeta. Yesus menanggapi bujukan iblis:

“𝘈𝘥𝘢 𝘧𝘪𝘳𝘮𝘢𝘯: 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢𝘪 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩𝘮𝘶!” (ay. 12)

Di sini Yesus kembali mengutip kitab Ulangan 6:16. Dalam Perjanjian Lama (PL) 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 mengandung dua makna:
• Tidak taat kepada Allah untuk melihat batas kesabaran-Nya.
• Memaslahatkan kebaikan Allah untuk maksud dan demi kepentingan diri sendiri.

𝘚𝘦𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶, 𝘪𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘢𝘯-𝘕𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬. (ay. 13)

Iblis diandaikan akan kembali dengan segala kekuatannya. Hal itu akan terjadi dalam kisah pelayanan dan kesengsaraan Yesus. Iblis akan menguji dan menggerus kesetiaan murid-murid, merasuki Yudas (Luk. 22:3), dan menyerahkan Yesus ke tangan para pemimpin agama Yahudi. Sepanjang pelayanan Yesus, iblis akan tetap aktif merusak kehidupan orang. Yesus tampil membebaskan orang-orang yang yang dikuasai iblis dan menyembuhkan segala macam penyakit.

Dalam era reformasi sudah banyak orang Kristen ditangkap karena melakukan tindak pidana korupsi. Yang menyedihkan cukup banyak pejabat gerejawi yang turut menikmati uang korupsi mereka. Mereka dipuja dan disembah oleh banyak pendeta.

Kisah pencobaan di padang gurun mengajar umat berkarakter laksana Kristus. Meskipun dalam kondisi terjepit, murid Kristus tidak boleh menjual iman dan harga dirinya untuk melakukan korupsi. Tidak memerkaya diri sendiri dan kroni-kroninya dengan melacurkan diri. Berat? Memang berat.

 (09032025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...