Sabtu, 07 Juni 2025

SUDUT PANDANG TAFSIR DENGAN ARGUMENTASI LEMAH, SERIAL TAFSIR

SUDUT PANDANG TAFSIR DENGAN ARGUMENTASI LEMAH, SERIAL TAFSIR

Renungan di Warta Jemaat GKI Kebayoran Baru, 8 Juni 2025, adalah contoh buruk bagi pengajaran umat. Petulisnya membuat renungan dari Yohanes 14:8-17, 25-27.

Dalam Yohanes 14 Yesus menjanjikan Penolong yang lain (Roh Kudus) sesudah Yesus tidak bersama dengan murid-murid-Nya. Menurut petulis renungan itu Yesus menepati janji-Nya pada hari Pentakosta dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 2 (lih. alinea 3 lampiran). Ini argumentasinya lemah sekali.

Injil Yohanes dan Kisah Para Rasul adalah dua dunia cerita yang berbeda. Tidak dapat digabungkan. Janji dalam Injil Yohanes ya dicari dalam Injil Yohanes juga dong.

Janji tentang Penolong yang Yesus katakan dalam Injil Yohanes 14 dipenuhi Yesus dalam Yohanes 20:17, 21-23. Yesus bangkit, pergi kepada Bapa (ay. 17), kemudian memberi Roh Kudus kepada para murid (ay. 21-23), kata-Nya, “𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘙𝘰𝘩 𝘒𝘶𝘥𝘶𝘴. 𝘑𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯𝘪 𝘥𝘰𝘴𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘰𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯𝘪, 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘰𝘴𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘢, 𝘥𝘰𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘢.”

Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta dalam Kis. 2 adalah penggenapan janji Yesus dalam Kis. 1:8.

Dalam cerita teologis Kisah Para Rasul 2:1-21 dan Yohanes 14:8-17, 25-27 kita dapat melihat perbedaan sekaligus persamaan.

🛑 Dalam Kis. pencurahan Roh Kudus terjadi sesudah Yesus terangkat ke surga dan pencurahan itu tanpa kehadiran Yesus secara fisikal. Dalam Injil Yohanes pencurahan Roh Kudus terjadi sesudah Yesus naik ke surga dan pencurahan Roh Kudus dilakukan oleh Yesus sendiri secara fisikal.
🛑 Dalam Kis. pencurahan Roh Kudus membuat para murid dapat berbahasa asing dan orang asing pendengar mereka mengerti bahasa yang diucapkan oleh para murid. Dalam Injil Yohanes tidak ada hal itu.
🛑 Dalam Kis. penerima Roh Kudus mendapat kuasa menjadi saksi. Dalam Injil Yohanes penerima Roh Kudus mendapat kuasa mengampuni.

Persamaan:

▶ Pencurahan Roh Kudus adalah awal pengutusan atau penugasan pemberitaan Injil.
▶ Tidak ada cerita orang-orang kesurupan sesudah menerima Roh Kudus seperti yang terlihat di Gereja aliran tertentu.

Kutipan hari ini: "Kalau kamu sulit melawan sistem yang korup, bekerjalah lewat cara yang berbeda." Sersan Hank Voight, Chicago P.D.

Menyatukan dua kisah teologis yang berbeda

Keempat kitab Injil bercerita tentang Yesus. Meskipun tokoh ceritanya sama, setiap kitab Injil memiliki dunia cerita masing-masing. Ada empat dunia cerita yang berbeda. Keempat cerita itu tidak dapat digabungkan, karena kitab-kitab Injil bukan buku sejarah objektif, melainkan kisah teologis. Setiap petulis Injil mengusung teologi yang berbeda.

Anda pernah menonton tiga versi film Spider-Man? Meskipun film-film itu sama-sama bercerita tentang tokoh Peter Parker, tetapi dunia ceritanya berbeda setiap film. Marvel atau DC Comics menyebut berbeda universe.

Pacar Peter Parker versi Tobey Maguire adalah Mary Jane Watson. Pacar Peter Parker versi Andrew Garfield adalah Gwen Stacy.

Ayah Peter Parker versi Tobey Maguire adalah orangtua biasa. Ayah Peter Parker versi Andrew Garfield adalah ilmuwan.

Jaring Spider-Man versi Tobey Maguire secara alami diproduksi oleh tubuh Peter Parker yang dikeluarkan lewat pergelangan tangan. Jaring Spider-Man versi Andrew Garfield adalah buatan, bukan alami produksi tubuh Peter Parker.

Bagaimana jika kisah Peter Parker itu disatukan? Kisahnya bisa dilihat dalam Spider-Man: No Way Home versi Tom Holland. Dalam film ini ada adegan Peter Parker (Tobey Maguire), Peter Parker (Andrew Garfiled), dan Peter Parker (Tom Holland) berjumpa. Mereka datang dari universe masing-masing. Mereka memiliki persoalan masing-masing. Ternyata ada tiga tokoh Peter Parker yang berbeda.

Seperti itulah ketika orang Kristen memandang kitab-kitab Injil adalah buku sejarah objektif. Jika kisah-kisah disatukan akan seperti Spider-Man: No Way Home.

Contoh: Kisah Natal versi Injil Matius dan versi Lukas yang jelas-jelas berbeda dipaksa disatukan.

Narator: Alkisah Yusuf bin Eli dan Yusuf bin Yakub bertemu di Nazaret, Galilea. [Yusuf bin Eli adalah tokoh dari Injil Lukas. Yusuf bin Yakub adalah tokoh dari Injil Matius.]

Yusuf bin Eli: Bapak orang baru di kampung ini ya?
Yusuf bin Yakub: Iya, saya baru pindah dari Mesir.

YBE: Wow, jauh amat! Sebelumnya Bapak tinggal di mana? 
YBY: Betlehem, Yudea.

YBE: Lho, dari Mesir, kenapa Bapak nggak balik ke Betlehem? Kok pindah ke Nazaret sini?
YBY: Ssstttt, saya nggak bisa ceritain. Takut ada banyak intel di sini. 

YBE: Kenapa, Pak? Betlehem itu kampung nenek moyang saya lho. Saya sendiri sempat pulang ke sana waktu ada sensus. Terus istri saya terpaksa melahirkan di sana.
YBY: Nggak apa-apa. Jadi, Bapak penduduk Nazaret, tetapi anak Bapak kelahiran Betlehem?

YBE: Iya. Emangnya kenapa? 
YBY: Nggak apa-apa. Saya cuma trauma aja tinggal di Betlehem. Anak saya juga dilahirkan di sana.

YBE: Lho, kok bisa sama?
YBY: Anak Bapak dikasi nama siapa?

YBE: Yesus. Istri saya maunya nama itu. Saya nurut aja.
YBY: Lho, anak saya juga bernama Yesus, tapi saya yang ngasi, bukan istri saya.

YBE: Aneh ya. Bisa samaan lagi. Istri Bapak namanya siapa?
YBY: Maria.

YBE: OMG! Itu nama istri saya!
YBY: Hah? Kok sama? Omong-omong, nama Bapak sendiri siapa?

YBE: Yusuf.
YBY: OMG! Itu nama saya juga!

YBE: Duh! Kok kita kayak satu keluarga yang sama sih?
YBY: Ayahnya Bapak namanya siapa?

YBE: Eli.
YBY: Oh, syukurlah berbeda. Nama ayah saya Yakub.

YBE: Ok, sip. Jadi, kebetulan aja ya nama kita sama, nama istri kita sama, dan nama anak kita sama.
YBY: Iya, anak kita juga kebetulan sama-sama lahir di Betlehem dan sekarang kita sama-sama penduduk Nazaret.

YBE: Serupa tapi tak sama!
YBY: Mirip sekaligus beda!

YBE: Selamat datang di Nazaret, Pak Yusuf bin Yakub!
YBY: Terima kasih, Pak Yusuf bin Eli!

(07062025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...