Sabtu, 12 Juli 2025

SUDUT PANDANG ANALISIS POLITIK PERUMPAMAAN ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI LUKAS 10:25-37:


SUDUT PANDANG ANALISIS POLITIK  PERUMPAMAAN ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI  LUKAS 10:25-37: 

I. KONTEKS SOSIO-POLITIK KRITIS 

1. Jalan Yerikho: Jalur Darah Kapitalisme Romawi

Lukas tidak menyebut secara langsung bahwa "jalan dari Yerusalem ke Yerikho" adalah jalur ekonomi berdarah. Tapi para pembaca abad pertama, terutama orang Yahudi, pasti tahu: jalan itu identik dengan kekerasan dan ketidakadilan. Sejarawan Yahudi, Josephus (BJ 2.8.4), mencatat bahwa Yerikho adalah pusat distribusi pajak dan logistik Romawi. Jalan ini jadi jalur perampokan karena dua hal: pertama, geografis (sempit, berbatu, tersembunyi); kedua, struktural — jalan ini adalah simbol ekonomi kolonial Romawi.

"Penyamun" di teks Yunani adalah lēstai — bukan sekadar pencopet. Istilah ini dipakai untuk pemberontak politik, pejuang kemerdekaan Yahudi (Yoh 18:40; Kis 21:38). Si korban adalah rakyat biasa, mungkin petani yang baru menyerahkan hasil panen sebagai pajak ke Yerusalem, lalu dijarah di jalan pulang. Ini bukan sekadar kejahatan. Ini adalah simptom dari sistem politik yang korup: Romawi menghisap pajak, elit agama mendiamkan, rakyat saling memangsa.

2. Orang Samaria: Korban Politik Kemurnian Ras

Orang Samaria bukan sekadar "asing." Mereka adalah simbol kebusukan dalam imajinasi nasionalisme Yahudi. Mereka adalah hasil kebijakan kolonial Asyur (2 Raj 17:24), darah campuran yang dianggap najis. Ezra dan Nehemia memperkuat garis rasial ini dengan menolak kolaborasi Samaria dalam pembangunan Bait (Ezra 4:1-3).

Namun konflik ini lebih dari soal teologi. Gunung Gerizim vs Yerusalem adalah soal ekonomi. Siapa yang kontrol tempat ziarah, dia kontrol aliran uang. Dengan memotong Samaria dari sistem ibadah, elit Yahudi memastikan aliran dana hanya ke Yerusalem. Maka orang Samaria bukan sekadar bidat — mereka adalah kelas buangan, kambing hitam sosial.

3. Imam & Lewi: Budak Sistem Bait Allah

Imam dan Lewi bukan penjahat — mereka adalah orang "saleh" yang terikat sistem. Bait Allah bukan sekadar rumah ibadah. Menurut Jeremias (dalam Jerusalem in the Time of Jesus), Bait adalah kompleks ekonomi: bank, pasar hewan kurban, dan tempat transaksi uang. Jika seorang Imam menyentuh mayat, ia najis tujuh hari (Bil 19:11), harus membayar untuk pemurnian, dan kehilangan hak pelayanan sementara — artinya: kehilangan pemasukan.

Pilihan mereka lewat adalah logis. Agama menjadi alibi ekonomi. "Total Depravity" (Kerusakan Total) tidak berarti semua orang sejahat mungkin, tapi bahwa tak ada aspek hidup yang bebas dari dosa — termasuk agama. Bahkan ibadah pun bisa jadi dalih untuk menolak kasih.

II. ANALISIS TEKS: BEDAH BAHASA YUNANI & POLITIK TEKS

1. Ayat 25: "Mencobai" (ἐκπειράζω, ekpeirazōn)

Sang ahli Taurat tidak sungguh mencari hidup kekal. Kata ekpeirazōn artinya "menguji untuk menjatuhkan". Ini adalah konfrontasi politik terselubung. Dalam dunia Romawi, hanya Kaisar yang memberi hidup kekal. Maka pertanyaan ini jebakan: jika Yesus bicara hidup kekal dari Allah, Ia bisa dituduh makar.

2. Ayat 33: "Tergerak oleh belas kasihan" (ἐσπλαγχνίσθη, esplagchnisthē)

Kata ini berasal dari splanchnon — organ dalam: usus, hati, rahim. Emosi yang bukan dari logika, tapi dari kedalaman eksistensi. Dalam teologi Calvinis, ini bisa dilihat sebagai kerja Anugerah Umum: kasih muncul bukan dari hukum Taurat, tapi dari gerak batin — Allah menyentuh isi perut orang najis.

3. Ayat 35: "Dua dinar" (δύο δηνάρια, dyo dēnaria)

Dua dinar adalah gaji dua hari kerja (Mat 20:2). Tapi angka ini juga mirip kontribusi minimum untuk perlengkapan Bait Allah (Mishnah, Shekalim 4:2). Maka ada sindiran tajam: uang yang seharusnya dipakai mempercantik Bait Allah, di tangan Samaria malah jadi alat pemulihan. Ia membayar lytron — tebusan bagi si korban.

III. TAFSIR CALVINIS POLITIK RADIKAL 

1. Imam & Lewi: Pahlawan Total Depravity

Gereja modern suka mengejek mereka sebagai pengecut. Tapi kebenarannya: mereka adalah potret kita semua. Dosa bukan soal niat jahat, tapi preferensi terhadap kenyamanan dan kalkulasi pribadi. Total Depravity bukan tentang seberapa jahat, tapi seberapa menyeluruh dosa merusak logika kasih. Mereka menimbang biaya — dan lulus dari ujian keimanan.

2. Orang Samaria: Alat Common Grace Allah

Orang Samaria bukan orang baik. Dalam Injil, Samaria digambarkan sebagai wilayah penolak Kristus (Luk 9:52-53). Tapi justru orang seperti ini yang Allah pakai. Ini gema Yesaya 10: Allah pakai bangsa jahat sebagai tongkat murka-Nya. Samaria jadi "palu godam Allah" untuk menghancurkan agama gincu yang dibangun Imam dan Lewi.

3. Kristus Sang Samaria Sejati

Calvin, dalam Institutes 2.5.19, menyebut bahwa semua Perjanjian Lama dan perumpamaan menunjuk pada Kristus. Maka mari lihat alegorinya:

Elemen Perumpamaan Realitas Kristus Ayat Pendukung

Korban setengah mati Umat manusia mati dosa Ef 2:1
Anggur & minyak Darah pengampunan & Roh Kudus 1 Yoh 1:7; Kis 10:38
Penginapan Gereja yang cacat 1 Kor 3:16
Dua dinar Bayaran tebusan salib Kol 2:14
Janji kembali Kedatangan Kristus kedua Why 22:20

Yesus lebih "terkutuk" dari Samaria (Gal 3:13). Ia tidak hanya menolong korban, Ia menjadi korban: dipukuli, dilucuti, ditelantarkan di jalan religiusitas palsu.


IV. “KASIH BAGI SESAMA” SEBAGAI BOM TEOLOGIS

1. Membongkar Agama Palsu: Melanggar Ritual Demi Kasih

Teks Injil (Lukas 10:31–32 TB):

> “Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.”  

Imam dan Lewi menjaga ritual murni—tetapi membiarkan luka nyata yang menganga. Mereka memilih sistem ketimbang kasih. Ini bukan moral biasa—ini agama yang sakit.

Sebaliknya, Samaria menyentuh darah dan luka (yang seharusnya membuat najis menurut Imamat), mengganti ritual dengan tindakan, dan ekonomi bait yang mati ditantang: uang agama menjadi dana penyembuhan—tindakan kasih yang meledakkan sistem.

2. Psikologi Kasih Lahir Baru

Ajaran Reformed: kasih sejati hanya muncul dari hati yang diubah oleh Roh Kudus (Yehezkiel 36:26).
Kasih Samaria bukan perhitungan—ia visceral, lahir dari organ dalam (esplagchnisthē), bukan dari otak ritual.

Jika gereja kita hanya hitung untung-rugi: kalimat Yesus itu mempertunjukkan: “Kamu mau jadi sesama bagi siapa?” (Luk 10:36–37) — bukan “Siapakah sesamamu?”. Ini panggilan untuk gereja menjadi Samaria yang berani dalam relasi kasih.

3. Pertanyaan Final: Senjata Revolusi

Yesus mengganti paradigma: bukan seberapa banyak kau tahu hukum, tetapi seberapa kau rela menajiskan diri demi menyelamatkan orang lain. Ini panggilan misi radikal bagi gereja: berani keluar dari komunitas nyaman dan mendekati luka dunia.


V. PERSPEKTIF UNIK: MEMBONGKAR LIMA FILM AGAMA

1. Orang Samaria sebagai mantan perampok?
Hanya dia yang tahu jalur perampokan—ia tahu replican Romawi dan jebakan perampok. Allah memakai trauma dan pengalaman dunia bawah untuk mendukung orang lain—Allah pakai sejarah kelam untuk pelbagai kasih.

2. Penginapan (pandocheion) = Bait Allah sindiran
Kata Yunani berarti tempat menerima siapa saja—ini kontras keras dengan Bait yang eksklusif. Yesus kritik sistem ritual yang menutup diri dari penjajah dan ‘najis’.

3. Dua dinar = penebusan seluruh ciptaan
Dua = simbol pasangan, penyempurnaan (Kej 1:31), “dua menjadi satu”. Dua dinar sebagai simbol penebusan — bayaran bagi pemulihan kosmis (Kol 1:20).

VI. KESIMPULAN 

Perumpamaan ini bukan kisah moral banal, tapi bom teologis:

> Tanpa anugerah Irresistible Grace, kita semua imam & Lewi yang berlalu; dengan Kristus, Roh, dan kasih yang ekstrim seperti Samaria sejati, Gereja dipanggil untuk menjadi palu godam ilahi menghancurkan agama gincu—agama yang tampak saleh tapi acuh pada korban.

Kristus adalah Samaria Sejati: Ia datang dari luar sistem, Ia menyentuh darah, membayar dua dinar – darah–Roh, Ia menjadi alat pemulihan dan penghancur sistem dosa.

Pertanyaan Yesus mengejutkan: "Kamu mau jadi sesama bagi siapa?" — ini tidak sekadar panggilan kasih, tetapi pemberontakan spiritual terhadap agama aman dan perhitungan duniawi kita.

(12072025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...