Senin, 18 Agustus 2025

SUDUT PANDANG LUKAS 12:49-56, DAMAI YANG GAK CARI AMAN, Taat kepada Pemerintah:Alkitabiah atau Simplistik dan Abusif?

SUDUT PANDANG LUKAS 12:49-56, DAMAI YANG GAK CARI AMAN, Taat kepada Pemerintah:
Alkitabiah atau Simplistik dan Abusif?

Kalau dikaitkan dg bacaan leksionari kita, Ini jelas prank, ngakunya damai tapi kok enggak cari aman? Damai macam apa itu? Damai kan identik dengan cari aman. Taglinenya itu kan aman dan damai, kayak doa dan harapan negeri kita yang merayakan Dirgahayu ke delapan puluh.
Menarik, bacaan leksionari kita di Minggu ini merentang dari kitab Yeremia (Yeremia 23:23-29) yg menyuarakan kenabian, dijembatani surat Ibrani (Ibrani ) yg mendasarkan atau mempercayakan diri pada iman di tengah penindasan dalam konteks penulisan, menggapai ke Injil Lukas (Lukas 12:49-56) dimana Yesus, menyatakan tidak membawa damai, lebih tepat mengkritisi damai palsu 
Oke, bacaan kita Lukas 12:49-56, intertekstualitasnya Yeremia 23:23-29. Injil Lukas itu tema utamanya damai, Shalom, Irene. 
Injil Lukas diawali dengan damai. Ingat dong, bala tentara surga memuji: "Kemuliaan bagi Allah di tempat-Nya Maha Tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Lukas 2:14. Damai sejahtera, Irene, Shalom. Pas dengan nubuat Yesaya tentang Yesus Raja Damai, Sar Shalom. Harapannya itu pemimpin damai, Raja Damai atau pangeran damai.
Dan Injil Lukas juga ditutup dengan damai, yaitu Yesus yang bangkit datang ke tengah murid-muridnya mengucapkan, "Damai sejahtera bagi kamu." Lukas 24:36. Lagi-lagi Irene, lagi-lagi Shalom.
Lah, kok persis di tengah Injil Lukas 12 Yesus malah bilang, "Kamu menyangka aku datang membawa damai? Bukan damai tapi pertentangan!" Lah, ini damai tapi enggak cari aman, malah cari gara-gara, ngajak berantem. Perikop ini juga seram karena ada main apinya dan perpecahan keluarga.
Jadi damai macam apa yang dikritik Yesus? Damai yang cari aman, damai yang semu, damai murahan dan receh. Yeremia 23 bicara tentang nabi-nabi palsu, pemimpin korup, termasuk pemimpin agama yang manipulatif yang ngomong soal damai, swara kenabian yg menentang damai palsu, damainya ala Baal atau molok.
Yesus juga mengkritik imperialisme Romawi, Pax Romana, perdamaian ala-ala kolonial. Pax itu artinya damai, tapi damai yang menindas. Bilangnya demi rakyat malah-malah bikin melarat, demi bangsa tapi saat ekonomi sulit pajak dinaikin fantastis, untuk negara .... Oke rakyat hanya punya hak pengelolaan, tanah milik negara, tanah nganggur dimiliki negara, ada tanaman ganja di tanah mu, itu milikmu, ada minyak bumi atau emas di tanah mu itu milik negara.
Juga soal perpecahan keluarga di ayat 53 ini bikin geger murid-murid Yesus karena keluarga dalam tradisi Yahudi itu, Mispaha, itu ring satu dalam keagamaan. Tapi sebenarnya Yesus bicara soal prioritas hidup karena visinya tetap keluarga, keluarga Allah. Lukas 18:28-30, yang merangkul keluarga sedarah maupun keluarga sadherek, berbeda tetapi saling memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Apa yang dikritisi Yesus? Yesus mengkritisi DAMAI YANG CARI AMAN, damai yang penuh kepalsuan karena tidak merujuk kebenaran KASIH, Damai munafik yg cari aman tapi jauh dari keadilan kasih. Mungkin Yesus mo bilang TIADA DAMAI TANPA KONFLIK, KALAU KITA MEMPERCAYAKAN DIRI PADA KETELADANAN KRISTUS.
Dirgahayu Republik Indonesia, semoga tak menjadi Pax Oligarki, tapi Pax Christi, Pax Spiritus Sancti, Pax Indonesiana, itu slogan teriakan kita di hari kemerdekaan ke 80.

MERDEKA!!!

(18082025)(TUS)


SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...