Jumat, 08 Agustus 2025

Sudut Pandang LUKAS 12 : 32-40, 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗮𝘆𝗮 𝗞𝗿𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻 𝗜𝗱𝗲𝗮𝗹

Sudut Pandang LUKAS 12 : 32-40, 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗮𝘆𝗮 𝗞𝗿𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻 𝗜𝗱𝗲𝗮𝗹

Injil LUKAS sering disinyalir pada 2 audiens, atau ditujukan pada 2 golongan pembaca, satu orang miskin dan dua adalah orang kaya, bukan perkara boleh kaya atau tidak bukan perkara harus miskin atau tidak, tetapi penulis Injil LUKAS menyoroti sikap terhadap kekayaan, bahkan sikap terhadap kemiskinan, bertumpu pada ajaran Kristus atau keteladanan Yesus. Minggu lalu kita sudah membahas perumpamaan tentang 𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 atau OKB (Luk. 12:13-21). Menurut Injil Lukas OKB itu bukanlah model ideal orang kaya Kristen. OKB adalah 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘮𝘱𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 dan 𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 (ay. 21), 

Hari ini adalah Minggu kesembilan setelah Pentakosta. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Lukas 12:32-40 yang didahului dengan Kejadian 15:1-6, Mazmur 33:12-22, dan Ibrani 11:1-3, 8-16.

Bacaan Injil Lukas 12:32-40 Minggu ini merupakan dua bagian dari dua perikop yang oleh LAI diberi judul 𝘒𝘦𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘢𝘯 dan 𝘒𝘦𝘸𝘢𝘴𝘱𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯. 

Jemaat Kristen mula-mula banyak yang “termakan” oleh ajaran Rasul Paulus bahwa Yesus segera datang kembali pada saat mereka masih hidup (1Tes. 4:15). Waktu berlalu, tetapi Yesus tak kunjung datang. Dampaknya sebagian umat bermalas-malasan bekerja, sedang sebagian lagi beranggapan bahwa kedatangan Yesus kembali adalah janji palsu. Situasi makin pelik pada saat dan sesudah Bait Allah dihancurkan oleh tentara Romawi pimpinan Jenderal Titus (bukan aku .... Loh) pada 70 ZB. Umat Kristen benar-benar mengalami krisis iman.
Lukas (kita terima saja namanya Lukas) adalah orang Kristen generasi ketiga. Ia menghimpun ucapan-ucapan lepas Yesus, lalu mengolahnya secara kreatif berbentuk cerita dan disajikan kepada umat untuk direnungkan. Lukas sadar dan percaya bahwa waktu kedatangan Yesus tidak dapat diduga dan bukan segera. Di sini Lukas menulis bukan untuk memecahkan persoalan, melainkan mengingatkan bahwa Yesus pasti datang kembali dan sambil menanti umat wajib menjalankan misi dari Yesus.

𝗞𝗲𝗸𝗵𝗮𝘄𝗮𝘁𝗶𝗿𝗮𝗻 
“𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵, 𝘩𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭! 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘉𝘢𝘱𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘒𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶. (ay. 32) 𝘑𝘶𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘦𝘬𝘢𝘩! 𝘉𝘶𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘮𝘶 𝘱𝘶𝘯𝘥𝘪-𝘱𝘶𝘯𝘥𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘶𝘢, 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘶𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵. (ay. 33) 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢, 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢." (ay. 34)
OKB (Orang Kaya Bodoh di LUKAS 12:13-21) seperti alinea pembuka Sudut Pandang di atas bukanlah model ideal orang kaya Kristen atau orang kaya pengikut Kristus, karena:
▶️ Orang Kristen seharusnya percaya pada pemeliharaan Allah karena Allah adalah 𝘉𝘢𝘱𝘢𝘮𝘶 (ay. 30 dan 34). 
▶️ Orang percaya seharusnya tidak khawatir akan kebutuhan hidupnya: makanan dan pakaiannya ( Kayay. 22-30). 
▶️ Orang percaya seharusnya menjual semua hartanya dan memberikannya kepada orang miskin (ay. 33). 
▶️ Dengan cara-cara itu orang percaya mengumpulkan harta di surga; Ia menjadi orang yang kaya di hadapan Allah di surga ( ay. 33). 

𝘔𝘦𝘯𝘫𝘶𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘪𝘴𝘬𝘪𝘯 tampaknya tuntutan radikal dari Yesus-historis, bukan sekadar Yesus-iman (bdk. Luk. 18:22).

𝗞𝗲𝘄𝗮𝘀𝗽𝗮𝗱𝗮𝗮𝗻
"𝘏𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘨𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘪𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢. (ay. 35) 𝘏𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪-𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘸𝘪𝘯𝘢𝘯, 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶, 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢. (ay. 36) 𝘉𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢-𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘪 𝘵𝘶𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘨𝘢-𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨. 𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶: 𝘐𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘳𝘴𝘪𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. (ay. 37) 𝘈𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘯𝘪𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯, 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. (ay. 38) 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯, 𝘬𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪: 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘱𝘶𝘬𝘶𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘶𝘳𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘰𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳. (ay. 39) 𝘏𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘶𝘨𝘢." (ay. 40)

Dalam perikop 𝘒𝘦𝘸𝘢𝘴𝘱𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 di atas ada tiga satuan ucapan Yesus.
▶️ Kesatu, ucapan tentang tuan yang pulang dari perkawinan (ay. 35-38).
▶️ Kedua, ucapan tentang Anak Manusia yang akan datang seperti pencuri (ay. 39-40).
▶️ Ketiga, ucapan tentang hukuman yang akan diberikan kepada para hamba ketika tuannya kembali (ay. 42-48).

Tema ketiga satuan ucapan Yesus itu merujuk kedatangan Yesus kembali pada akhir zaman (𝘱𝘢𝘳𝘰𝘶𝘴𝘪𝘢). Penginjil Lukas menanggapi krisis itu dengan jawaban tegas: Yesus pasti datang kembali. Untuk itu 𝘏𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘨𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘵. Maksud metafora ini memerikan sikap siap bekerja atau siap pergi berperang (2Sam. 20:8) atau siap ber-Paska (Kel. 12:1). Dalam Perjanjian Baru berikat pinggang merujuk orang yang siap melayani. Berbeda dari keyakinan Rasul Paulus yang Yesus akan segera kembali, Lukas berkeyakinan bahwa kedatangan Yesus masih lama, karena Yesus memberi perintah kepada Gereja untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).

Kalau benar masih lama, kita bisa santai-santai 𝘥𝘰𝘯𝘨? Bukan begitu juga, karena 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘶𝘳𝘪 (ay. 39-40). Keyakinan bahwa Yesus akan datang kembali seperti pencuri tampaknya menyebar cukup luas di lingkungan jemaat awal, karena ada bukti tertulis di beberapa kitab yang berbeda (1Tes. 5:2; 2Ptr. 3:10; Why. 3:3).

Dalam konteks perikop Lukas 12:22-34 ayat 32-34 merupakan contoh dari orang yang percaya akan pemeliharaan Allah. Berbagi harta dengan orang miskin (ay. 32-34) adalah ungkapan iman akan pemeliharaan Bapa dalam hidup masa kini (ay. 22-31). Dalam pautannya dengan ayat 35-40, maka ayat 32-34 merupakan contoh dari orang yang percaya akan kedatangan Yesus kembali pada akhir zaman.

Berbagi harta dengan orang miskin merupakan cara hidup yang seharusnya dalam rangka 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘨𝘢-𝘫𝘢𝘨𝘢 selama menantikan kedatangan Yesus kembali (ay. 35-38) atau dalam rangka menghadapi kedatangan Anak Manusia yang tidak disangka-sangka (ay. 39-40). Juga, dalam menghadapi penghakiman di akhir zaman: itulah cara hidup yang 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘪 𝘵𝘶𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 (ay. 47-48).

Di sini semakin terang kita melihat Injil Lukas tidak menentang atau tidak melarang orang Kristen menjadi orang kaya. Hidup kaya ideal yang diamanatkan oleh Injil Lukas adalah berbagi.

Tulisan Terkait :
http://titusroidanto.blogspot.com/2025/08/sudut-pandang-lukas-12-32-40.html

(10082025)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...