PENGANTAR
Gereja di Syria meliputi beberapa tradisi Kristen kuno yang penting, termasuk Gereja Ortodoks Suriah dan Gereja Katolik Suriah, yang berasal dari Kekristenan awal dan menggunakan bahasa Aram dalam liturgi mereka. Gereja Ortodoks Suriah memiliki sejarah yang sangat panjang, bermula dari pengikut Yesus di Yerusalem dan berkembang di Antiokhia, serta dikenal dengan penggunaan liturgi bahasa Syria (Aram) yang disusun oleh Rasul Yakobus. Sedangkan Gereja Katolik Suriah mirip dalam praktik tetapi berbeda dalam afiliasi Katoliknya dan juga memakai ritus tradisional Antiokhia.Gereja Dura-Europos di Suriah modern dikenal sebagai gereja rumah Kristen tertua di dunia, bukti penting dari awal sejarah gereja di wilayah tersebut. Selain itu, masyarakat Kristen di Suriah saat ini menghadapi banyak tantangan dan penganiayaan terutama akibat perang dan konflik di wilayah tersebut, yang mengakibatkan kehancuran banyak gereja dan biara kuno.Lebih jauh, umat Kristen Ortodoks Suriah mempertahankan tradisi dan manuskrip Alkitab tertua yang dihiasi dengan kaligrafi khas mereka, menggunakan bahasa Aram yang sama dengan yang digunakan oleh Yesus dan para rasul dalam ibadah mereka hingga kini. Perpustakaan dan manuskrip penting dari gereja ini tersebar di berbagai perpustakaan besar dunia.Singkatnya, gereja-gereja di Suriah adalah bagian dari warisan Kekristenan yang sangat kuno dan kaya yang meliputi berbagai denominasi dengan liturgi yang berakar dari bahasa dan budaya Semit kuno, khususnya bahasa Aram, serta menjadi saksi sejarah panjang pola ibadah dan tantangan yang dihadapi komunitas Kristen di wilayah Levant ini.
PEMAHAMAN
هل نعبد إلها واحدا أم ثلاثة؟
نحن نعبد إلها واحدا مثلث الأقانيم.
ولكن ما معنى كلمة «أقنوم»؟
كلمة «أقنوم» (مفرد، والجمع «أقانيم») وهي كلمة باللغة السريانية، تعني صفة ذاتية.
وما معنى صفة ذاتية؟
هناك نوعان من الصفات:
١- صفات خارجية: أي تظهر في تعاملاتي مع الناس، فأقول: أنا محب، عادل، بخيل، كريم. هذه الصفات تظهر في تعاملاتي، لكن لا تؤثر على وجودي وكياني.
٢- صفات ذاتية (جوهرية): مثل أن أقول: أنا (جسد وروح ونفس).
الجسد: (الجزء المادي الذي يأكل ويشرب وينام)
Hal naʿbudu ilāhan wāḥidan am tsalātsah?
Naḥnu naʿbudu ilāhan wāḥidan mutsallatsa al-aqānīmi.
Walākin mā maʿnā kalimati "uqnūm"?
Kalimatu "uqnūm" (mufrad, wa al-jamʿu "aqānīm") wa hiya kalimatun bi-al-lughati as-suryāniyyah, taʿnī ṣifatan dhātiyyah.
Wa mā maʿnā ṣifatin dzātiyyah?
Hunāka nauʿāni mina aṣ-ṣifāti:
1- Ṣifātun khorijiyyah: ay taẓharu fī taʿāmulātī maʿa an-nāsi, fa-aqūlu: anā muḥibbun, ʿādilun, bakhīlun, karīmun. Hādzihi aṣ-ṣifātu taẓharu fī taʿāmulātī, lākin lā tuʾatstsiru ʿalā wujūdī wa kiyānī.
2- Ṣifātun dhātiyyah (jauhariyyah): mitsla an aqūla: anā (jasadun wa rūḥun wa nafsun).
Al-jasadu: (al-juzʾu al-māddiyy alladzī yaʾkulu wa yasyrobu wa yanāmu).
Artinya:
Apakah kita menyembah satu Allah atau tiga?
Kita menyembah satu Allah yang Esa dalam tiga pribadi (Trinitas).
Tetapi apa arti kata “Uqnum” (Hypostasis)?
Kata “Uqnum” (bentuk tunggal, jamaknya “Aqanim”) adalah kata dalam bahasa Suryani yang berarti sifat esensial (pribadi).
Apa arti sifat esensial itu?
Ada dua jenis sifat:
Sifat lahiriah: yaitu sifat yang tampak dalam interaksi saya dengan orang lain, seperti saya berkata: saya penyayang, adil, pelit, dermawan. Sifat-sifat ini terlihat dalam interaksi, tetapi tidak memengaruhi keberadaan dan hakikat saya.
Sifat esensial (hakiki): seperti ketika saya berkata: saya terdiri dari tubuh, roh, dan jiwa.
Tubuh: bagian materi yang makan, minum, dan tidur.
At-Tatslits wa at=Tauhid wa at-Tajassud, hal 6
====
Jadi yang dimaksud dengan ungkapan: Bapa, Putra dan Ruh Kudus bukanlah tiga sosok Tuhan yang berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain. Untuk menjelaskan hakekat dan relasi antara Bapa, Putra dan Ruh Kudus tersebut, para bapa gereja kemudian menggunakan ungkapan hypostasis yang diterjemahkan dalam bahasa aram: Qnoma dan bentuk arabnya Uqnum atau shifat Dzatiyyah.
Seperti dijelaskan diatas, Sifat Dzatiyyah/Hypostasis adalah sifat hakiki yang menunjukkan bahwa sesuatu itu adalah sesuatu. Seperti misalnya manusia, maka manusia memiliki sifat Dzatiyah berupa tubuh, jiwa dan roh.
Dalam hal ini Allah itu Esa dengan 3 Sifat Dzatiyyah/Hypostasis, yakni Bapa, FirmanNya dan Ruh/Hayatullah. Mustahil Allah adalah Allah jika Ia tidak bereksistensi dalam DiriNya sendiri dan memiliki Firman serta Hidup dalam wujudNya yang Esa tersebut. Jadi secara esensial, memang itulah realitas-realitas yang mutlak ada dalam Wujud Allah Yang Esa.
Jadi yang masih memahami Trinitas itu Tiga Tuhan berarti belum memahami sepenuhnya ajaran Trinitas Maha Kudus yang berakar langsung dari monoteisme yang diajarkan dalam Tanakh/PL.
Selamat hari Minggu (10082025)(TUS)