Betuuuul ....... gak salah Lukas 15 ampe 16, tentang 4 perumpaan Yesus, adalah sudut pandang petulis Injil Lukas untuk mengajarkan sikap hidup sosial, dari kritik tajam pada farisi, zaduki dan pemuka agama yang gak mau bersentuhan dg pendosa, bisa dilihat pada perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang, serta sikap hidup pemungut cukai si pendosa, akan kemauan dan kecerdikannya, pada perumpamaan anak yang hilang dan bendahara yang tak jujur. Yuuuuk ..... menarik untuk lihat perkara kecerdikan, Yes, ..... ya .... ya, intinya Yesus ngajarin kita buat *jadi cerdik dan kreatif* kayak manajer itu, jangan pasrah aja waktu masalah menghantam. Cari solusi bahkan yang “gila” sekalipun, atur strategi, manfaatin relasi, dan ambil kendali hidupmu, jangan pasrah menyerah. Kalau kita jadi manajer itu, kira-kira kita mau coba strategi apa dulu nih?
Mari ngomong cara gen z .... wk ..... wk.
Kalau kita ngadepin masalah, masalah apa pun, keuangan atau lainnya, Yesus kasih tips gimana kita harus muter otak dan menemukan cara gila mengatasi situasi sulit itu. Ini Sabsing, Sabda Singkat, buruan save di pikiran, supaya enggak hilang di hati. Bacaan kita Lukas 16 ayat 1 sampai 13: Perumpamaan Bendahara yang Tak Jujur. Ceritanya gini, seorang manajer dituduh nyolong duit bosnya, terus mau dipecat. Sebelum cabut, dia muter otak: menemukan cara gila tapi efektif. Dia ngatur utang-utang orang kepada bosnya, biar mereka utang budi ke dia kalau dia nganggur. Ujungnya malah dia enggak jadi dipecat karena berhasil membereskan utang-piutang orang ke bosnya, dan nama baik bosnya jadi kinclong sebagai bos yang murah hati. Kalau sampai pecat ini manajer, kan orang bilang, "Loh, manajer sebagus ini kok dipecat?" Dalam konteks sistem tidak adil di bawah kolonialisme Romawi masa itu, kelakuan manajer ini sebagai bentuk everyday form of resistance (bentuk perlawanan sehari-hari), dalam bukunya Scott Weapons of The Weak. Bukan karena moralnya parah-parah amat, tapi karena enggak banyak pilihan. Masa itu, manajer kayak gini tuh tergantung hidupnya dengan tuannya. Mirip banget, relate banget dengan budak-budak korporat masa kini yang harus job hugging (orang yang nempel sama kerjaannya, gak mau kehilangan kerjaannya). Jadi, si manajer harus bertahan, job hugging dan siap-siap kalau harus job hopping (lepas kerjaannya, cari kerjaan lain). Naaah, dengan prinsip... dari receh ke jenius, Yesus bilang, "Lah, manajer tertuduh salah aja, tahu loh ngatasin masalah, masak kamu yang ngandelin Tuhan pasrah aja?" Intinya... Yesus ngomong gini ke kita: "Kamu tuh di posisi yang sama kayak si manajer. Sadar bakalan ada bencana gede. Belajar dong dari dia, ambil tindakan tegas atasi situasi kamu sekarang." Dalam psikologi lewat manajer cerdik, eee, licik ini, Yesus ngajarin kita, first principle thinking (pertama yang ada di pikiran). Masalah diidentifikasi, lalu beraksi, cari koneksi and problem solving, negosiasi, ketemulah solusi akhir. Dalam istilah Lukas di ayat delapan, phonimos, cerdik. Jadilah manajer cerdik atas apa pun kondisi kita. Life hack hari ini: you are captain of your soul, master of your faith, do not hesitate. God will navigate.
*Kamu adalah kapten jiwamu, penguasa imanmu, jangan ragu, Tuhan akan menuntun.*
Kalau kita pegang itu, rasa takut pasti bisa dikalahin, deh! Masalah bisa dihadapin.
Cao ....... bye (T20092025US)