Sabtu, 13 September 2025

Sudut Pandang 𝗝𝗲𝗺𝗮𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗷𝗲𝗹𝗶𝘀 𝗝𝗲𝗺𝗮𝗮𝘁, perkara terjemahan KBBI

Sudut Pandang 𝗝𝗲𝗺𝗮𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗷𝗲𝗹𝗶𝘀 𝗝𝗲𝗺𝗮𝗮𝘁, perkara terjemahan KBBI

Banyak orang Kristen (Protestan) galat mencerap sehingga keliru menyebut Jemaat dan Majelis Jemaat (disingkat MJ). Kekeliruan ini terjadi karena memang kurang pengajaran eklesiologi dari pemimpin gereja mereka. Kurang pengajaran dapat juga terjadi karena pemimpin mereka juga tidak menguasai eklesiologi.

Jemaat dan Gereja adalah sinonim. Jemaat adalah himpunan atau persekutuan orang percaya kepada Kristus. Individu yang berhimpun itu disebut warga/anggota jemaat. Jemaat adalah satuan terkecil mandiri dalam satu sinode gereja. Jemaat dapat dianalogikan batalion dalam militer. Menyebut “Ia adalah jemaat GPIB” adalah keliru. Yang benar “Ia adalah warga/anggota GPIB”. Praktisnya 𝑤𝑜𝑛𝑔 GPIB. Lebih lengkap lagi warga GPIB, Jemaat “Karunia” Ciputat, misalnya. Dengan analogi militer “Saya adalah anggota GPIB, Batalion “Karunia”, Ciputat”.

Beberapa jemaat yang berdekatan secara geografis dikelompokkan dalam klasis-klasis atau brigade-brigade. Klasis-klasis itu dikelompokkan lagi ke dalam beberapa sinode wilayah dan kemudian berujung di satu sinode. Misal, Sinode GKI, Sinode GKJ, Sinode GKJW, Sinode GKI Papua, Sinode GMIST, Sinode GPIB, dlsb. Tentu tak semua gereja memiliki nama istilah pengelompokan yang sama. Misal, HKBP menggunakan resort untuk klasis dan distrik untuk sinode wilayah. Akan tetapi sistem organisasi pada dasarnya mirip. Mirip di sini bukan berarti 100% sama. Seperti halnya sistem organisasi TNI AD, AL, dan AU itu mirip, tetapi tidak 100% sama.

Batalion dipimpin oleh seorang komandan, sedang jemaat di gereja-gereja arus-utama dipimpin secara kolektif oleh MJ. MJ terdiri atas pejabat-pejabat gerejawi. Pejabat gerejawi itu siapa saja? Pendeta, penatua, diaken, dan beberapa gereja memasukkan juga guru Injil. Pendeta adalah jabatan gerejawi seumur hidup (kecuali dtanggalkan oleh karena satu dan lain hal), tetapi saat ia sudah emeritus tidak lagi masuk ke dalam anggota MJ. Penatua ada batas masanya. Ada yang setahun, dua tahun, tiga tahun bergantung pada peraturan Tata Gereja. Ada juga penatua yang berlaku seumur hidup, tetapi pada umumnya berbatas masa. Calon penatua dari warga jemaat dan diusulkan oleh warga jemaat yang tentu saja prosesnya berbeda-beda dari satu gereja dengan gereja lainnya. Demikian juga calon diaken. Di GKI tidak ada lagi jabatan diaken. Fungsi diaken diemban oleh penatua.

MJ adalah lembaga. Di gereja-gereja arus-utama pendeta dan penatua pada hakikatnya sama. Penatua bukan pembantu pendeta. Pendeta adalah penatua yang diberi dua hak khusus: melayankan sakramen dan menahbis. Ketua MJ belum tentu pendeta. MJ bisa memecat pendeta apabila melanggar Tata Gereja.

Orang sering berkata, “Oh dia sekarang sudah menjadi majelis.” Ini keliru. Yang benar ia menjadi penatua atau ia menjadi anggota majelis (dhi MJ). Analoginya: “Ia adalah anggota DPR, bukan ia adalah DPR.”

Di gereja-gereja kharismatik (dan sebagian evangelikal) pemimpin jemaat di tangan pendeta gembala jemaat, bukan MJ. MJ hanyalah perangkat pembantu pendeta. Di gereja kharismatik penatua adalah pembantu pendeta. Pendeta setiap saat bisa memecat anggota majelis. 

Penyusun KBBI jangan-jangan orang dari kharismatik? Di KBBI penatua adalah pembantu pendeta. Untung KBBI tidak menerjemahkan MAJELIS dengan MAhkluk JELmaan ibLIS bergurau ..... Xi ...... Xi

Semoga bermaslahat.

(05042022)(TUS)

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...