Selasa, 28 September 2021

KRITIK, SWARA KENABIAN

KRITIK, SWARA KENABIAN

Psikiater Limas Sutanto pernah mengatakan bahwa melayangkan kritik (ke Pemerintah) sebagai wujud keluhuran.  Keluhuran kritik terletak pada motif altruistik yang menggerakkannya. Motif altruistik merupakan keinginan untuk memedulikan dan memerhatikan kesejahteraan rakyat.Dalam kehidupan sehari-hari kritik yang dijumpai jauh dari wujud keluhuran. Limas mengajukan tiga motif yang melawan keluhuran kritik.Pertama, motif yang berakar dalam nyeri jiwani yang belum terselesaikan. Misal, orang- orang yang haus kekuasaan, namun amat kecewa lantaran tidak dapat berkuasa.Kedua, motif yang berakar dalam keinginan kuat untuk merajai dan mengendalikan. Mereka yang memiliki keinginan seperti itu adalah orang-orang yang gelisah atau cemas ketika melihat berbagai hal lepas dari kuasa dan kendali mereka.Ketiga, motif yang berakar dalam keinginan yang berlebihan untuk mendapatkan pembenaran. Mereka yang pernah melakukan banyak kesalahan dapat merasa seolah-olah kesalahan-kesalahannya tidak terlalu parah lagi hanya karena mereka gencar melontarkan kritik-kritik yang diselubungi dengan membela rakyat dan mencerca Pemerintah. 
Ketiga motif yang menggerakkan kritik di atas menghasilkan kebisingan belaka dan tidak cukup kuat menggerakkan perubahan yang menyejahterakan rakyat. Keluhuran kritik haruslah bermotif altruistik. Ketika manusia menjadi makin altruistik, ia dapat melancarkan kritik-kritik yang luhur. Di dalam kekristenan kritik bermotif altruistik dikenal dengan suara kenabian. Gereja (baca: orang Kristen) harus terus-menerus menyampaikan suara kenabian. Suara kenabian dapat lewat khotbah-khotbah, tulisan, dan penyampaian langsung ketika hak-hak rakyat dikebiri oleh penguasa, ketika penguasa menjadikan rakyat seperti budak, ketika penguasa mencuri kekayaan negara yang merupakan hak rakyat, dan lain sejenisnya. Gereja yang tak menyampaikan suara kenabian bukanlah gereja. STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, 2021, TUS

Senin, 27 September 2021

ABSURDITAS, RUGI DUA KALI, SERIAL SUDUT PANDANG

Absurditas: Rugi Dua Kali!, serial sudut pandang
Mitologi Sisyphus menginspirasi Albert Camus. Ia menulisnya dalam esai berjudul Le Mythe de Sisyphe (1947). Di situ dia tampilkan filsafat absurditas. Suatu faham bahwa alam semesta tidak rasional. Segala pekerjaan berujung pada kesia-siaan. Menghadapi absurditas itu, Camus bereaksi. Melalui Sisyphus, ia anggap absurditas bukan sesuatu yang sia-sia. Bahkan pekerjaan berulang yang dilakukan yaitu mendorong batu ke puncak bukit dan batu itu menggelinding kembali ke bawah tidak dianggap terkutuk. Tidak ada yang sia-sia dalam pekerjaan apa pun. Betapa pun kadang tidak masuk akal!  Kita ikuti saja strategi Sisyphus. Apa strateginya? Ia menikmatinya! Ikhlas menerrimanya! Memang, yang dia sasar bukan hasilnya. Bukan outputnya. Sisyphus menikmati prosesnya! seperti para perempuan Nusa Tenggara Timur, penenun kain Timor, yang di saat menenun melakukan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang. Mereka menikmati dan mencintai pekerjaan itu. Mereka menemukan makna hidup dalam tenunannya. Mereka mengerjakannya dengan gembira! Sisyphus berhasil menemukan hal menyenangkan dalam pekerjaannya. Seperti permainan sepakbola. Sebenarnya, ini permainan yang membosankan. Yang dilakukan hanya mengejar, merebut, lalu menendangnya. Itu saja! Itu pun dalam lapangan terbatas. Apa indahnya? Tetapi, para pemain menikmatinya. Penonton juga! Ada keindahan invincible yang membuat semua bahagia. Sisyphus menikmati pekerjaannya. Dia menemukan keindahan dan kenikmatan. Ini membuatnya bahagia. Dewa Zeus yang menghukum Sisyphus salah perhitungan. Dia kalah lagi! Telak! Mitos Sisyphus memberikan pesan penting. Kadang kita mengalami persoalan dan masalah yang kita tidak bisa hindari. Seorang teman baik saya sudah berupaya hidup sehat. Tidur cukup, menggunakan masker dengan baik, menyantap makanan yang bergizi, tetapi tetap terpapar Covid-19. Penyakit ini memang anarkis. Menyerang siapa pun. Tidak peduli apa pun jabatan dan profesi anda. Datangnya pun tidak diduga. Meski disiplin hidup sudah diterapkan tetap saja virus ini bisa menyentuhnya. WHO sampai mengeluarkan pernyataan bahwa mencuci tangan , jaga jarak, penggunaan masker, dan bahkan vaksin sekali pun bukan jaminan akan terhindar dari virus ini. Bah! Bila teman baik saya menyesali 'musibah' ini, dia telah salah merespons! Hidupnya akan hanya diisi dengan keluh kesah, plus, sumpah serapah. Dia rugi dua kali! Emosi terganggu. Imunitas melemah. Penyakit lebih parah! Para ahli ilmu kedokteran sudah mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini sudah jadi sindemi. Penyakit ini telah merangsang bangkitnya penyakit-penyakit lain yang sudah ada dalam tubuh kita. Banyak korban Covid-19 yang penyakitnya makin kronis gara-gara penyakit-penyakit lain bangkit dan bersinergi. Moga hal ini dijauhkan dari diri kita! Janganlah! Kita harus lebih kuat. Oleh karena itu, jangan gelisah dan terus-menerus mengeluh. Kita harus belajar menerimanya, bahkan mencintai dan menikmati situasi yang ada. Susah memang! Tetapi kita harus tetap cool dalam segala keadaan. Bersabar dalam segala situasi! Lalu, berpikir apa aspek positif yang harus aku kerjakan. Now! Jangan uforia, jangan senang sesaat hanya karena sudah vaksin ke 2, atau bahkan booster vaksin 3, liat sudah banyak boom yang ke 3 di negara-negara laen. Bukan bearti pesimis juga, tapi waspada lebih baik. Golongan rentan sekarang berubah, golongan rentan adalah golongan yang blom vaksin ke 2 atau tidak mau vaksin. Karena mereka penerima risiko terbesar, ini golongan lemah. Ingatlah, teladan Yesus untuk selalu melindungi golongan lemah, makanya seharusnya standar syarat vaksin ke 2 untuk semua kegiatan menjadi syarat mutlak, kalau tidak kita sebetulnya tidak meneladan Kristus, karena kagak pro dengan golongan rentan. Janganlah pula kita malah membuka peluang menambah kapasitas yg membuka peluang berkerumun, walaupun dengan alasan sudah prokes. Jadi ingat peristiwa saat Yesus menghardik murid-muridNya. Perahu mereka diterjang badai. Para murid panik. Mereka ketakutan. Berteriak-teriak tidak keruan. Mengeluh seperti orang kesurupan. Kehilangan kontrol diri. Padahal kepanikan tidak menolong apa pun. Tetapi ekspresi mereka tanda bahwa iman mereka kualitas minyak oplosan. Sudah campuran. Tak murni lagi! Yesus yang lagi enak tidur langsung dibangunkan. Padahal mungkin lagi mimpi enak! Kanjeng Yesus pasti kaget. Dia langsung bangkit. Di hadapanNya murid-muridNya pucat pasi, ketakutan tidak karuan! Lalu, Yesus menghardik keras ke arah topan, sekaligus membentak murid-muridNya. Saat topan mereda, Yesus melihat murid-muridNya. Saya pastikan Yesus menggeleng dan menggaruk-garukan kepalaNya yang tidak gatal, Dia katakan:” Mengapa kamu takut? Mengapa kamu tidak percaya…?” Ada di dekatKu pun kamu ketakutan. Absurd! Tak masuk akal. Mentalitas looser! Pertanyaan Yesus untuk kita semua: mengapa kamu tidak percaya...? Pesan cerita ini sederhana. kita butuh kemampuan mengontrol persoalan dan masalah. Ini benar! Tetapi dalam banyak situasi, yang lebih butuhkan adalah mengontrol diri sendiri! Tetap tenang dan adem di dalam segala situasi, selalu waspada, jangan terpancing untuk kesenangan sesaat atau uforia. Ombak dan gelombang yang di dalam diri kita sering jauh lebih besar daripada yang terjadi di luar kita. Redakan ketakutan dan kegelisahan. Bila gagal mengontrol diri, kita rugi dua kali! Bahkan rugi 3 kali. STT BAPTIS INJILI, 2021, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, TITUS ROIDANTO

Sabtu, 18 September 2021

KENYATAAN DOA, MENGERTI YANG AKU IMANI, SERIAL DIMENSI DOA

KENYATAAN DOA, MENGERTI YANG AKU IMANI, SERIAL DIMENSI DOA

Doa bukan merupakan jalan untuk lari dari kenyataan hidup, melainkan sebuah upaya penyelidikan kehendak Allah dan kehadiranNya didalam tanda-tanda zaman serta peristiwa-peristiwa hidup, untuk menemukan keputusan yang seiring sejalan dengan kehendakNya.  Doa adalah tenaga hidup yang mempengaruhi harapan terhadap diri kita sendiri dan terhadap sesama serta menembusi hari manusia (1 Korintus 13). Doa biasanya dihubungkan dengan meminta, itulah sebabnya ada istilah permintaan doa atau permohonan doa. Seolah dalam doa itu kita hanya meminta atau memohon, betul begitukah? Kita lihat bahwa doa mempunyai cakupan yang lebih luas daripada hanya meminta dan itu terlihat dalam alkitab, dalam alkitab doa bukan hanya meminta tapi berteriak, sorak sorai, berkeluh kesah, bersujud, berseru, bersyukur, memuji, memuja, meratap, mengadu, menyembah, mengagungkan, memanggil, dll. Banyak kita lihat umat memperlihatkan doa yang sangat emosional, apakah memang doa adalah percakapan yang emosional? Emosi memang bagian dari hidup, tapi kalau kita lihat, kita kaji, dan kita simak, doa juga merupakan penjabaran dari akal budi, “AKU BERDOA DENGAN ROHKU, TETAPI AKU AKAN BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU” (1 Korintus 14:15). Sebetulnya, kepada siapa kita berdoa? Doa-doa diarahkan kepada Allah. Umat Kristiani berdoa kepadaNya melalui perantaraan Yesus Kristus di dalam Roh Kudus. Jikalau kita berdoa kepada Yesus, harus diperhatikan bahwa doa itu dialamatkan kepada Allah Tritunggal, maksudnya, kita berdoa dalam dan Bersama Yesus di dalam kekuatan Roh Kudus Allah sendiri. Kenapa sich kita berdoa? Kebanyakan dari kita berdoa karena takut dan gentar pada Allah, ketika manusia berhadapan dengan hal yang tidak dapat dikuasai apalagi dipahami maka akan nada rasa takut dan gentar, misalkan  kematian, gempa bumi, gunung Meletus, topan, petir, dll. Di hadapan hal atau kuasa seperti itulah, manusia merasa kecil dan tak berdaya, sumbernya darimana? Kuasa apa yang menyebabkan? maka hal atau kuasa itu dianggap misteri atau MYSTERIUM TREMENDUM (misteri yang dahsyat menggentarkan atau tak terpecahkan), yang berikutnya, kebanyakan dari kita berdoa karena merasa tertarik dan terpesona kepada Allah, ketika manusia merasakan sesuatu yang baik, menyenangkan, membahagiakan, menentramkan, dan menakjubkan, dihadapan hal atau kuasa seperti itu manusia merasa aman, damai dan bahagia, seperti ketika berhadapan dengan rejeki, hasil panen, pergantian malam dan siang, kelahiran, kebahagiaan, yang bagi manusia juga misteri, sumbernya darimana? Kuasa apa yang menyebabkan? Maka misteri itu dianggap menggemarkan atau MYSTERIUM FASCINOSUM (misteri yang mengasyikan atau menggemarkan). Terhadap misteri Allah, yang menggentarkan sekaligus menggemarkan, manusia menjadi gentar tapi juga gemar, karena sikap gentar dan gemar itu dari kalbu hatinya atau nuraninya mulailah manusia memuja dan meminta, pujaan dan permintaan itu terucap keluar melalui bibir manusia dan menjadi kata-kata, itulah doa, jadi manusia berdoa karena merasa gentar dan gemar kepada Allah. Dalam doa, manusia memohon kepada Allah, namun cara Allah mengabulkan permintaan itu tidak selalu sesuai dengan apa yang dibayangkan manusia. Dalam kebebasanNya, Allah dapat saja mengabulkan doa dengan cara yang sama sekali berbeda dengan pemikiran manusia, itulah misteri Allah. Bahkan mungkin Allah mengabulkan doa dengan cara yang bertentangan dengan pemikiran manusia. Pada waktu kita meminta kesembuhan, mungkin yang Allah berikan adalah kekuatan untuk menghadapi kenyataan bahwa kita harus hidup dengan mengidap penyakit tersebut. Pada waktu kita meminta sesuatu pada Allah, mungkin Allah malah membuka kesempatan supaya kita menyumbangkan sesuatu. Dengan begitu, Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Walaupun bukan itu yang kita inginkan, tetapi itulah kebutuhan kita yang sesungguhnya. Maka kita seharusnya paham apa yang dituliskan dalam injil Matius 6 ayat 8, “BAPAMU MENGETAHUI APA YANG KAMU PERLUKAN SEBELUM KAMU MINTA KEPADANYA”. Terkadang, kita menyakini kalau terkabulnya doa tergantung dari factor orang yang berdoa, makanya terus ada yang menyatakan TEAM PENDOA, talenta saya adalah PENDOA, terus ada yang mendapuk dirinya sebagai PENDOA, yaitu terkabulnya doa dipahami karena kuat iman dan gigihnya doa seseorang, nah…kalau doanya tak terkabul, maka doanya makin emosional lagi, atau malah frustasi ngambek, kaya anak kecil minta tak dikasih terus merengek dan ngambek. Seharusnyalah doa itu rasional bersifat realitis, sadarilah tidak setiap doa dapat terkabul. Karena terkabulnya doa bukan tergantung dari yang berdoa, melainkan sepenuhnya tergantung dari kewenangan Allah, karena itu doa seharusnya tidak mendesak tapi tenang dan pasrah. Sering orang beranggapan kalau Allah maha kuasa, maka Allah pasti dapat mengabulkan setiap doa, seharusnya pemikiran yang benar, benar bahwa Allah maha kuasa, dan karena Allah maha kuasa maka Allah punya hak untuk dapat mengabulkan doa atau menolak doa. Orang kadang merasa Allah itu miliknya sehingga pasti mengabulkan doanya, apa itu tidak membuat Allah seperti pembantu kita malah? Allah dijadikan untuk kepentingan diri kita, seharusnyalah orang matang berpikir bahwa Allah tidak dapat dimiliki ataupun dipengaruhi oleh manusia, Allah itu berdaulat harus disadari penuh, sehingga Allah tidak berkewajiban mengabulkan setiap doa. Dalam doa pun kita sering terjebak kedalam sikap merasa diri lebih benar dan lebih rohani dibandingkan orang lain coba kita amati Lukas 18 :9 – 14, dan kaitkan dengan matius 23:3, belajarlah banyak tentang doa orang Farisi yang dikritisi Yesus. Jikalau, doa adalah mantra, maka pastilah ada rumusan doa, ada kunci kata-kata yang harus diucapkan, dan selalu diucapkan, apakah Doa Bapa Kami itu juga dapat diartikan sebagai sebuah mantra? Tidak, karena kita diberi kebebasan untuk memeluk anugerah Tuhan berupa doa dimana merupakan ungkapan hati dan juga akal budi kita di hadapan Tuhan, bebas ….. dan itu tak selalu dalam rumusan Doa Bapa Kami, tapi lewat rumusan Doa Bapa Kami, Yesus Tuhan ingin memberikan teladan tentang sebuah doa, yang pada latar belakangnya Yesus Tuhan ingin meneladankan sebuah contoh doa yang beda dengan doa yang dilakukan oleh orang Farisi, yang menjadi tradisi doa Farisi saat itu. Apakah dalam doa umat Kristiani juga ada semacam mantera? Ada orang yang mengira bahwa dalam doa umat Kristiania da kalimat tertentu yang perlu diucapkan pada tiap doa, yang berfungsi sebagai mantera, kalimat itu adalah “dalam nama Yesus” yang diambil dari Yohanes 14:13,14 dan Yohanes 16:23 “…… dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya …… jika kamu meminta ….. segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan kepadamu dalam namaKu”. Ada lagi rumusan yang sering keliru dianggap mantera adalah Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang merujuk pada meterai baptisan yang diambil dari Matius 28 :19. Tidaklah heran apabila ada salah pengertian seperti itu, karena setiap agama purba percaya bahwa perkatan atau kalimat tertentu dapat bersifas magis dan mengandung kuasa atau kekuatan, entah itu protektif, produktif ataupun destruktif. Apa yang disebut oleh orang Jawa kitab Primbon memuat berbagai macam mantera. Lalu apa sebetulnya berdoa dalam nama Yesus atau dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus? Bila dikaitkan dengan latar belakang ayat-ayat alkitab tsb di atas, Yesus Tuhan mengucapkan kalimat itu untuk menyiapkan para rasul menghadapi waktu di mana Yesus Tuhan tidak berada lagi di tengah para rasul secara fisik, dan itu merupakan penugasan yang harus diemban. Yesus Tuhan menginginkan para rasul meneruskan pola hidup yang selama ini ditempuh oleh Yesus Tuhan. Untuk itu Yesus Tuhan menyuruh para rasul berdoa, menyuruh para rasul memetereikan sebuah tanda, yang maknanya adalah menyelaraskan hidup para rasul atau hidup kita dengan hidup Yesus Tuhan, atau memetereikan hidup para rasul atau hidup kita dengan hidup serta kasih karya penyelamatan Allah dari waktu ke waktu, yang dahulu jaman bumi dicipta sampai Israel dalam nama Bapa, dalam jaman Yesus Tuhan hidup di bumi dalam nama Putra, serta dalam jaman para rasul, gereja, bapa-bapa gereja sampai kedatangan kedua kali Yesus Tuhan dalam nama Roh Kudus. Kita diminta memetereikan hidup kita selaras kasih dan karya penyelamatan Allah. Setiap kali kita berdoa, sebetulnya kita patut bertanya dalam batin kita, apakah Yesus bila ada di tempat kita akan berdoa seperti kita? Apakah doa kita sudah selaras dengan kehidupan yang diteladankan Yesus Tuhan? Apakah doa kita sudah selaras dengan kasih dan karya penyelamatan Allah (Bapa, Putra, Roh Kudus) yang sudah dinyatakan kepada kita? Contoh sederhana,  kalau kita berdoa minta kekayaan? Walaupun doa itu diucapkan dalam nama Yesus Tuhan atau dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, apakah doa itu selaras dengan gaya hidup Yesus? Apakah doa itu selaras dengan kasih dan karya penyelamatan Allah (Bapa, Putra, dan Roh Kudus) sepanjang masa? Sebab Yesus Tuhan tidak akan meminta kekayaan, sebab kasih dan karya penyelamatan Allah tidak berkaitan dengan kekayaan. Begitu pun ketika kita berdoa minta menang terhadap sesuatu dan lawan kalah, apakah Yesus Tuhan akan begitu? Apakah kasih dan karya penyelamatan Allah berkaitan dengan menang kalah? Berdoa dalam nama Yesus Tuhan sebenarnya adalah sebuah pengakuan bahwa kita sendiri sebetulnya tak lah berhak menyampaikan doa itu, melainkan Yesus Tuhanlah yang memungkinkan dan mendukung doa kita, kasih dan karya penyelamatan Allah (Bapa, Putra, dan Roh Kudus) sepanjang masa itulah yang memungkinkan kita berdoa, “ ……. Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Ibrani 8:6), Yesus Tuhanlah pengantara manusia dan Allah, kasih dan karya penyelamatan Allah sepanjang masa itulah pengantara manusia dan Allah. Tidak ada kalimat atau mantera yang dapat menjadikan doa kita lebih berkhasiat, dalam doa kita tidak ada mantera, dan memang tidak perlu ada. Inilah salah satu misteri hubungan manusia dengan Allah, di dalam menyatakan pertolonganNya, Allah tidak tergantung pada kata-kata yang kita ucapkan, Doa tidak tergantung pada perkataan kita, tapi pada Allah, Sang Maha, tergantung pada Allah yang berkehendak. Dalam doa, kita boleh datang sebagai manusia yang utuh, utuh antara kata dan rasa, supaya wajah kita bukan topeng, dalam doa kita boleh datang dengan wajah yang sesuai dengan hati kita, dalam doa kita tak perlu menyembunyikan perasaan kita. Kehidupan doa dapat timbul walaupun orang berada dalam keadaan kuwat dan stabil, kita patut berbicara kepada Allah meskipun kita tidak sedang membutuhkan sesuatu, hubungan yang sehat antara ayah dan anak tidak saja terjadi saat anak membutuhkan pertolongan tetapi setiap saat. Doa juga tidak perlu kita penuhi dengan kata-kata, doa sebaiknya luput dari bahaya inflasi kata, kata-kata berhamburan dengan murah dan mudah, baik nyaring maupun di dalam hati. Sebaiknya di dalam doa tak perlu mengobral kata, “Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi, oleh sebab itu biarlah perkataanmu sedikit” (Pengkhotbah 5 : 1). Kadang kita perlu belajar berdoa tanpa kata, yaitu berdiam diri di hadapan Tuhan, Yesaya 30 : 15 “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”. Ada juga yang memandang, tentang Lukas 22 : 42 dan Matius 6 : 9 – 13, serta Lukas 11 : 2 – 4, tentang “kehendakMulah yang Jadi”. Banyak yang terus yang menghubungkan hal tersebut dengan waktu, waktunya Tuhan yang menentukan. Sebetulnya, ketika ada di taman Getsemani, Yesus Tuhan sedang meneladankan bahwa sebagai manusia, liatlah teladan aku sebagai manusia, maka kamu, manusia kalau berdoa dalam kesulitan apapun, sebesar apapun kesulitan itu, dalam doa itu perlihatkanlah pengakuan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, akuilah ke Maha an Tuhan, MANUSIA PUNYA KEMAUAN TAPI TUHAN PUNYA KUASA, Manusia diberi anugerah untuk meminta atau memohon tetapi kewenangan akan jawab doa adalah kewenangan Tuhan. Tuhan mengerti akan kebutuhan kita, Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita tapi bukan keinginan kita (Yakobus 4 : 3, Matius 6: 8, Filipi 4:19). Karena salah satu misteri doa adalah memasukan perasaan Tuhan dalam doa, bukan mengeluarkan perasaan kita. Manusia berbeda dengan tumbuhan dan binatang, manusia bukanlah sirkus atau taman botani, manusia dapat menjawab dan bertanggung jawab pada Allah, itulah dimensi doa, doa juga merupakan jawaban dan pertanggungan jawab manusia pada Allah. Karena itulah manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (Kejadian 1:26, renungkan 2 Korintus 4 : 4 dan Kolose 1 : 15), artinya manusia mempunyai hubungan dengan Allah bahkan menjadi subjek di depan Allah, menjadi pribadi yang dapat anugerah bertatap muka dengan Allah, di situlah dimensi doa, menjadi jawab dan pertanggung jawaban manusia kepada Allah. Selamat memahami Doa, Tuhan memberkati, STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, TITUS ROIDANTO

POINT MAKNA DOA BAPA KAMI, SERIAL DIMENSI DOA

POINT MAKNA DOA BAPA KAMI, SERIAL DIMENSI DOA
Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita. Berikut ini akan kami jelaskan makna menyeluruh doa Bapa Kami yang akan kami ulas secara ringkas. Doa Bapa Kami, Bapa Kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. Berikut ini adalah penjelasan tentang point makna dari Doa Bapa Kami pd gereja baptis injili indonesia yang harus dipahami dengan baik, sebab ini menjadi salah satu cara beribadah agama Kristen yakni dengan memanjatkan doa untuk memuji dan memuliakan nama-Nya.
Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.

1. Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. Yesus memberi nasihat pada para murid supaya mereka tidak berdoa seperti orang munafik dan hanya dijadikan simbol Kristen yang selalu memperlihatkan saat sedang berdoa di hadapan banyak orang.

2. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut.  Yesus juga mengajarkan untuk tidak bertele-tele dalam berdoa seperti seseorang yang tidak mengenal Allah sehingga secara langsung bisa menyampaikan doa yang dibutuhkan pada Allah.

3. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut.  Kehidupan Kekal, Dalam bahasa Aramaic, Bapa memiliki arti panggilan anak pada ayahnya dan karena kasih-Nya pada kita sebagai umat.Maka Yesus mengijinkan kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa kita. sebab Yesus sudah mengangkat kita sebagai saudara dan saudari-Nya. Setiap kali kita mengucapkan Bapa, sudah seharusnya kita mengingat jika kita sudah diangkat Allah Bapa menjadi anak-Nya karena pertolongan dari Yesus Kristus.

4. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. Mengangkat Iman, Kata “kami” menjadi pengingat kita untuk memanggil Allah dengan sebutan Bapa karena Kristus. Saat mengucapkan kata ini berarti kita juga harus membayangkan Kristus yang sudah mengajarkan pada kita. Semua untuk memanggil Allah sebagai Bapa kami sebab Kristus tidak hanya mengangkat kita namun juga telah mengangkat semua saudara-Nya. 

5. Doa Bapa Kami ini adalah doa gereja yang diperuntukkan pada Allah Bapa yang sudah mengangkat kita semua sebagai anak-anak-Nya. Dengan ini, sudah seharusnya kita merenungkan bahwa makna Doa Bapa Kami, sangat besar yang sudah dibayar oleh Tuhan Yesus untuk mengangkat kita menjadi anggota dari keluarga Allah yakni dengan cara mati di kayu salib.

6. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut.. Mengasihi dan Merelakan, Ini bermakna jika kita semua memiliki seorang Bapa yang ada di surga yang selalu mengasihi kita sampai merelakan Anak-Nya wafat di salib bagi kita semua dan ini dilakukan agar semua dosa serta kesalahan kita terampuni dan kita bisa mengambil bagian dalam kehidupan Ilahi-Nya. Mengasihi dan merelakan, menjadi pedoman baku dalam kehidupan kita.

6. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut.. Dimuliakanlah Nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu, Kata-kata ini bermakna kerinduan kita semua yang sangat menginginkan semakin banyak orang untuk mengenal Allah dan ini juga mengartikan jika kita sebagai umat-Nya sudah dipakai Allah untuk menjadi alat-Nya dalam memuliakan nama Allah. Ini juga sebagai pengingat supaya kita tidak hanya selalu mengejar kemuliaan kita sendiri dalam segala hal di dunia, sebab semua yang ada pada diri kita sebenarnya adalah milik dari Allah sehingga kita harus memakainya dalam nama kemuliaan Tuhan.

7. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. . Jadilah Kehendak-Mu diatas Bumi Seperti di Dalam Surga, Kata ini bermakna penyerahan diri dengan seluruh kerendahan hati kita pada Tuhan dan juga masyarakat. Kita sebagai manusia, seringkali memaksa saat memohon pada Tuhan. Akan tetapi dengan kata yang terdapat dalam doa Bapa Kami ini, Yesus mengajarkan kita untuk selalu berserah pada Bapa. Sebab Bapa mengetahui semua yang kita butuhkan dan terbaik, tidak hanya untuk di dunia namun juga kehidupan kekal di surga.

8. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang 
sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. Berilah Kami Rejeki Pada Hari Ini, Kata dalam doa Bapa Kami ini memiliki arti jika Yesus sangat mengasihi dan peduli pada kita sehingga Yesus mengajarkan doa ini pada kita. Ini menjadi pengingat jika rejeki kita merupakan berkat yang kita peroleh dari Tuhan dan Tuhan sudah mengijinkan kita untuk memperoleh rejeki pada hari ini. Berilah Kami Rejeki Pada Hari Ini, serta mendapatkan kesehatan serta hidup sampai saat ini dan membuat kita bisa menikmati rejeki yang sudah Tuhan berikan untuk kita. Ini juga mengingatkan makna Doa Bapa Kami kita pada orang yang sedang berkekurangan, sebab rejeki yang kita peroleh hari ini tidak sepenuhnya milik kita, namun juga harus kita bagi pada orang yang berkekurangan.serta mendapatkan kesehatan serta hidup sampai saat ini dan membuat kita bisa menikmati rejeki yang sudah Tuhan berikan untuk kita.

9. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. . Dan Ampunilah Kesalahan Kami Seperti Kamipun Mengampuni yang Bersalah pada Kami. Kita bisa melihat jika tidak ada penekanan pada kata :ampunilah kami” namun lebih kepada diri kita yang mengampuni orang lain yang sudah bersalah kepada kita sehingga nantinya kita juga bisa diampuni oleh Bapa. Tuhan akan mengampuni semua kesalahan kita, jika sebelumnya kita juga sudah mengampuni sesama yang bersalah pada kita. Tentu saja, perkataan ini akan sangat sulit diucapkan khususnya saat kita sedang merasa sakit hati dengan sikap yang dibuat orang lain pada kita. 

10. Doa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita.Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut. Dan Janganlah Masukkan Kami ke dalam Pencobaan, Tetapi Bebaskanlah Kami dari yang Jahat. Makna dari perkataan ini adalah kita harus menyadari jika kita hanyalah manusia lemah yang sangat mudah jatuh ke dalam dosa dan juga kesalahan. Kita sebagai manusia belum sepenuhnya bebas dari segala cobaan dan juga godaan seperti masalah keluarga dan pekerjaan, masalah kehidupan, menghadapi sakit sebuah penyakit, ketakutan akan masa depan dan sebagainya. Ini juga sebagai pengingat jika kita tidak boleh terlalu sombong dan yakin jika kita tidak akan jatuh ke dalam dosa kembali. Sebab ada kalanya saat seseorang sedikit saja menyinggung perasaan kita, maka kita akan langsung kehilangan rasa kesabaran. Maka lebih baik kita selalu berjaga-jaga dan terus meminta kekuatan pada Tuhan dan bergantung pada-Nya.

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari doa Bapa Kami yang terbilang singkat dan sederhana, sebenarnya renungan singkat kristen ini memiliki arti yang sangat mendalam. Dengan lebih meresapkan doa Bapa Kami ini, kita juga bisa menilai apakah doa yang sudah kita ucapkan selama ini sudah cukup baik. Ini merupakan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita semua sehingga tidak seharusnya hanya dihafal dan diucapkan saja. Namun juga diserap makna yang terkandung di dalam doa tersebut sehingga kita bisa melaksanakan cara berdoa yang benar. STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, TITUS ROIDANTO, 2017

Sabtu, 11 September 2021

💫SABDA NYUNAR💫BERSAKSI

💫SABDA NYUNAR💫, Doyong Kepenyintasan dalam Kesaksian
Adegan “kesaksian” 1: Seorang laki-laki Kristen bersaksi di hadapan jemaat. Ia seorang pekerja keras dan rajin ke gereja. Berkat kerja kerasnya bertahun-tahun ia menjadi pengusaha kaya. Dengan kekayaannya ia mudah mencari teman. Saban libur akhir pekan ia habiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Ia tidak lagi ke gereja. Tak seberapa lama usahanya ambruk. Ia bertobat dan kembali lagi rajin ke gereja. Tak butuh waktu lama ia kembali mengibarkan bendera usahanya dengan gemilang. Ia menyampaikan kepada jemaat, apabila kita mau bertobat, maka Tuhan akan memberi segala kebutuhan kita dengan berlimpah. Ada amiiiin? Amiiiin!

Adegan “kesaksian” 2: Seorang perempuan Kristen bersaksi di hadapan jemaat. Ia mengaku belum lama berpindah ke agama Kristen. Sebelumnya ia bersaksi hidupnya berantakan, jatuh miskin, dan sakit keras. Ia rindu dijamah oleh Tuhan. Suatu malam ia merasa dijamah oleh Yesus dan penyakitnya tersembuhkan. Singkat cerita ia dibaptis dan menjadi Kristen. Sejak itu hidupnya berubah 180 derajat, berkelimpahan. Ia laris diundang oleh jemaat Kristen untuk bersaksi. Ia menyampaikan kepada jemaat agar terus rindu dijamah dan merasakan Tuhan, maka hidup orang Kristen berkelimpahan. Ada amiiin? Amiiiin!

Apa yang dapat kita pelajari dari dua contoh “kesaksian” di atas? 

Dua cuplikan “kesaksian” di atas adalah contoh doyong kepenyintasan atau dalam bahasa Jawa disebut survivorship bias. Doyong kepenyintasan ialah kesalahan logika yang disebabkan pemusatan perhatian pada orang atau benda yang berhasil atau selamat melewati suatu proses dengan mengabaikan mereka yang tidak berhasil atau tidak selamat sehingga mengarahkan kesimpulan yang salah. Dalam kenyataan ada banyak orang Kristen sejak kecil hidup saleh dan penuh cinta kasih seperti yang diajarkan Kristus. Mereka tidak pernah lalai beribadah Minggu, mengikuti persekutuan wilayah di luar Minggu, dan berbuat kebajikan bagi sesama. Namun mereka tetap hidup dalam kemiskinan. Dalam pandemi ini banyak orang Kristen, juga pendeta, meninggal dunia akibat Covid19. Apakah mereka orang-orang tak beriman? Contoh lain doyong kepenyintasan, seorang murid dari satu sekolah meraih medali emas olimpiade matematika. Masyarakat kemudian mencerap sekolah itu bagus kualitasnya tanpa melihat nilai keseluruhan murid-murid di sekolah itu.

Doyong kepenyintasan dipopulerkan oleh Abraham Wald, seorang ahli statistik Universitas Columbia. Pada Perang Dunia II AU AS meminta penguatan bagian-bagian pesawat yang ditembaki musuh. Wald membantah permintaan AU AS itu. Justru bagian-bagian terkena peluru musuh tidak perlu diperkuat, kata Wald, karena dalam kondisi tersebut pesawat dapat kembali dengan selamat. Yang diperkuat adalah bagian yang tidak tertembak. AU AS mengabaikan fakta pesawat-pesawat yang jatuh ditembak.

Kesaksian dari kata dasar saksi. Saksi di dalam Alkitab dipungut dari istilah yuridis. Saksi (martus) merupakan istilah pengadilan di Athena, Grika Kuno, yang masih digunakan dalam pengadilan modern. Orang yang disumpah menjadi saksi akan bersaksi (martureo) dengan menuturkan apa yang dilihat, didengar, atau dialaminya sendiri. Dengan demikian saksi haruslah objektif. Kesaksian (marturion) objektif di pengadilan dapat meringankan atau memberatkan terdakwa. Objektivitas kesaksian akan terusik,apabila terdakwa adalah rekan, saudara, atau orang miskin atau lemah sehingga saksi bersimpati sehingga menggoyahkan objektivitas. Sungguh sulit untuk menjadi seorang saksi. Apa pun kesaksiannya akan ada pihak yang dimaslahatkan dan dalam waktu yang bersamaan ada pihak yang dilancutkan.

Apabila saksi di pengadilan dibutuhkan keterangan objektifnya, menjadi saksi Kristus tidak cukup dengan berbicara tentang kebenaran Kristus. Seperti kata Yesus dalam Injil Lukas 24:48: “Kamu adalah saksi dari semuanya ini.” Semuanya ini apa? Semuanya ini adalah keseluruhan narasi Injil Lukas. Menjadi saksi Kristus berarti menyaksikan seluruh karya Kristus dengan merefleksikannya dalam perilaku dan gaya hidup. Orang Kristen bersaksi bukan dengan menceritakan kisah hidupnya yang dijamah Yesus dan diberkati oleh Allah, kemudian memaksa para pendengar untuk mengikuti kisah hidup orang itu. Itu namanya survivorship bias.

Gereja adalah saksi Kristus dan untuk memberikan kesaksian itu gereja mendorong warganya untuk melayani. Melayani seperti apa? Melayani seperti Kristus melayani di dalam narasi Injil. 🙏🙏🙏Selamat Bersaksi🙌🙌🙌Tuhan memberkati

Jumat, 10 September 2021

💫SABDA NYUNAR💫“It's not about how much we have lost, it's about how much we have left.” Tony Stark (IRONMAN).

💫SABDA NYUNAR💫“It's not about how much we have lost, it's about how much we have left.” Tony Stark (IRONMAN). 
Bacaan Alkitab  Injil Markus 8:27-38. Bacaan Injil Markus pada Minggu ini mengisahkan Yesus dan murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada para murid, “Kata orang, siapakah Aku ini?” Jawab mereka, “Ada yang bilang: Yohanes pembaptis, Elia, dan satu dari para nabi.” Yesus kemudian bertanya lagi, “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias.” Mendengar itu Yesus kemudian mengajarkan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, dibunuh, dan bangkit pada hari ketiga. Mendengar itu Petrus langsung tidak menerima perlakuan yang akan menimpa Yesus. Namun Yesus menghardik Petrus yang hanya memikirkan diri sendiri, tetapi tidak memikirkan hal yang jauh lebih besar. Yesus kemudian memanggil para murid dan orang-orang, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku. Siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memeroleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.“Di sini Yesus hendak mengajarkan kepada para murid kata-kata saja tidaklah cukup. Petrus langsung menanggapi Yesus tidak hanya dengan kata-kata. Ia siap membela Yesus. Namun Yesus mengecam sikap naif Petrus. Perbuatannya tidaklah berdampak apa-apa selain kehilangan nyawa secara sia-sia. Di sini juga Yesus mengajarkan dengan membenturkan antara kehilangan nyawa sia-sia dan kehilangan nyawa karena Injil. Injil di sini dalam arti luas mewartakan kabar sukacita bahwa Allah hadir di tengah-tengah masyarakat pinggiran yang tidak dipedulikan oleh penguasa. Mewartakan kabar sukacita berarti berwawasan pada kesejahteraan banyak orang, memberdayakan kaum lemah dan pinggiran, serta melewati batas golongan atau kelompok sendiri. Ada satu lagi perintah Yesus yaitu menyangkal diri. Menyangkal dalam Tesamoko (hlm. 614) bersinonim dengan membukankan, memungkiri, menafikan, menegasikan, mengingkari, meniada, menidakkan, menikai, menjungkirbalikkan. Metafor atau perumpamaan gablang seperti dalam film mision impossible sbb:  Ethan Hunt mengambil sebuah peranti elektronik yang tergantung di sebuah toko swalayan mini, kemudian membayar di kasir. Di rumah peranti dinyalakan dan tertampillah gambar berikut suara. Pesan suara dan gambar adalah perintah untuk Hunt menjalankan suatu misi. Seperti biasa sebelum menutup pesan, si pemberi perintah menyatakan apabila Hunt dkk. tertangkap dalam tugas negara tersebut, Kementerian Luar Negeri AS akan menyangkal apa yang dikerjakan oleh mereka adalah misi dari negara. Ethan Hunt tahu dan sadar pada risiko menjadi agen Impossible Mission Force (IMF) akan disangkal. Adegan itu selalu mengisi di awal film spionase Mission: Impossible (lihat cara penulisannya). Kementerian Luar Negeri AS membukankan, memungkiri, menafikan operasi Ethan Hunt dkk., jika ketahuan. Kalau berhasil pun tidak akan ada publikasi pujian kepada Hunt dkk. Demikian pula menyangkal diri yang dimaksud dalam teks Injil Markus di atas berarti segala kebajikan yang sudah kita perbuat tidak boleh diakui sebagai perbuatan kita, melainkan perbuatan Kristus. Kita membukankan, memungkiri, menafikan perbuatan kebajikan itu dilakukan oleh kita. Kita tidak berhak mendaku itu perbuatan kita untuk mendapat pujian, karena pujian hanya untuk Kristus. Berat? Memang berat. Apalagi perintah itu dilanjutkan dengan memikul salib sendiri. Alih-alih mendapat pujian, malah dibebani memikul salib. Itulah risiko menjadi agen IMF yang harus siap disangkal oleh pemerintahnya. Hal itu pula risiko menjadi pengikut Yesus yang siap menyangkal diri. Dalam bulan-bulan terakhir ini sekelompok orang yang kebelet berkuasa memula tebar pesona. Pada satu sisi lain sekelompok orang yang merasa jagoannya tersingkirkan oleh partainya membuat tandingan dengan membuat deklarasi secara sporadis. Masyarakat saling bercuriga. Situasi ini tentu mudah disulut menjadi kerumunan yang pada gilirannya adu-otot. Mereka langsung melupakan saat ini virus corona masih mengintai siapa saja tidak peduli agama dan partai orang-orang itu. Akan banyak orang kehilangan nyawa dengan sia-sia. “Apa gunanya seorang memeroleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.“ kritik Yesus. Masalah ekumenis saat ini adalah Covid19 yang ancamannya begitu nyata. Bukan saja menelan jutaan nyawa di seluruh dunia, tetapi juga meluluhlantakkan nyaris semua sendi kehidupan. Ancaman Covid19 memang ada dan selalu akan ada, tetapi sekaligus bukanlah masalah. Yang menjadi masalah adalah cara bersikap terhadap ancaman Covid19. Dalam World Economic Forum on ASEAN di Hanoi tiga tahun lalu Presiden Jokowi mengatakan bahwa dunia sedang berperang melawan Thanos yang hendak menghabisi setengah populasi dunia. Sekarang Thanos sudah bermetamorfosis menjadi Covid19. Pidato Jokowi tiga tahun lalu masih paut dengan situasi saat ini. Perang melawan Covid19 adalah infinity war, perang tanpa batas. Presiden Jokowi kemarin menyampaikan bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat dan vaksinasi sejauh ini merupakan cara terbaik dalam melindungi diri dari penyebaran Covid19. Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama tidak lengah dalam menghadapi pandemi ini. Menghentikan pandemi memang sangat berat, tetapi menghadapi orang-orang atau kelompok yang memanfaatkan pandemi untuk memecahbelah bangsa jauh lebih berat. Untuk itu, kata Jokowi, dengan kreativitas, energi, kolaborasi, dan kerjasama antarumat manusia kita sanggup menghentikan pandemi. Ikut menghentikan pandemi itu berat, karena itu berarti memikul salib. Namun sebagai orang waras, yang tidak sekadar kata-kata, menghentikan pandemi sama dengan menghadirkan Injil, kabar sukacita, yang menghadirkan kemaslahatan bagi seluruh umat secara umum dan secara khusus bagi masyarakat yang terdampak langsung pandemi. 🙏🙏🙏🙏Selamat menyangkal diri 🙌🙌🙌Tuhan memberkati

Kamis, 09 September 2021

MISDINAR DAN TUGAS-TUGASNYA, SERIAL SUDUT PANDANG


MISDINAR DAN TUGAS-TUGASNYA
Dalam rangka perkuliahan lintas iman, maka akan dibahas tentang apa itu misdinar dan tugas-tugasnya, agar kita bisa lebih mengerti liturgi atau tata ibadah yg dijalankan di saudara-saudara kita umat khatolik. Misdinar atau disebut juga Putra-Putri Altar adalah anak-anak yang bertugas untuk melayani Romo didalam perayaan Ekaristi. Putra Altar atau Misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Pada awal mulanya seorang Putra Altar adalah sebuah tingkatan pastoran sebelum menjadi imam. Umumnya, misdinar itu laki-laki. Akan tetapi, Putra Altar akan disebut "Misdinar" bila keputusan gereja untuk memperbolehkan perempuan sebagai Putera Altar. Bila tidak boleh maka dalam gereja tersebut akan dipanggil "Putri Altar" yang bertugas dalam bacaan-bacaan.Anak- anak yang bertugas sebagai Misdinar adalah mereka yang sudah dibaptis dan mendapatkan Komuni. Usia untuk menjadi Misdinar tidak ada ketentuan pasti yaitu mulai yang sudah mendapatkan Komuni Pertama atau Kelas Lima Sekolah Dasar sampai yang sudah SMP.  Mereka yang bertugas menjadi misdinar boleh anak laki-laki ataupun perempuan. Tugas yang mereka laksanakan yaitu melayani Romo dalam sebuah Ekaristi gereja. Misdinar dalam ekaristi gereja boleh dua orang atau lebih. Biasanya jika Ekaristi gereja besar misdinar yang bertugas banyak. Putra Altar atau Misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, menuangkan air putih dan anggur serta membawa air cuci tangan Imam, dan menjadi panutan umat. Per periodenya (setiap gereja berbeda-beda), akan masuk para Misdinar baru, tentu saja melalui seleksi dan latihan/training dari senior angkatan sebelumnya (beberapa gereja memiliki pengurus misdinar yang membimbing para calon misdinar). Misdinar juga bertujuan selain membantu dalam perayaan ekaristi juga untuk memperkuat iman pribadi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), Retret, Out Bond, dan tidak lupa Wisata Rohani. Tentu saja organisasi Misdinar tidak kalah maju dan juga berperan penting bagi anak dalam pengembangan iman Katolik.Prahsyarat untuk menjadi misdinar:
1. Beragama Katolik
2. Sudah menerima Komuni Pertama (di beberapa paroki min. kelas 1 SMP)
3. Maximum usia 21 tahun (di beberapa paroki max. kelas 12 SMA)
4. Tidak ada unsur paksaan
5. Rajin dan setia dalam bertugas
6. Mengetahui prosedur Perayaan Ekaristi
7. Mengetahui peralatan Ekaristi (antara lain lilin, sibori, korporal, kaliks/piala, turibulum/pendupaan, vandel,ampul dan lain-lain) yang akan diajarkan saat pelatihan Misdinar baru.
8. usia lanjut dapat juga bertugas sebagai pelatih atau pembimbing misdinar
9. belum menikah
Lalu bagaimana cara dan tugas sebagai Misdinar?  beberapa tugas utama seorang Misdinar!
Ritus Pembuka
Ritus pembuka diawali dengan lagu pembukaan, Romo dan Misdinar memasuki altar gereja. Midsinar berdiri dibarisan paling depan maju ke depan dan diikuti Romo di barisan paling belakang.
1. Tanda Salib dan Salam - Misdinar berdiri didepan altar
2. Seruan Tobat - Misdinar berlutut dan posisi masih di depan altar.
3. Madah Kemuliaan - Misdinar berdiri dan ketika Umat menyanyikan lagu Kemuliaan lonceng dan gong di bunyikan.
4. Doa Pembuka - Misdinar berdiri didepan altar.
Liturgi Sabda
1. Bacaan I dan II - Bacaan sabda Tuhan dibacakan oleh petugas lektor gereja. Misdinar Berdiri di depan kanan dan kiri pembaca lektor sambil membawa lilin.
2. Bait Pengantar Injil - Imam membacakan injil kitab suci. Misdinar Berdiri di depan kanan dan kiri pembaca  Romo sambil membawa lilin.
3. Homili - Homili atau khotbah gereja disampaikan oleh Romo, Misdinar duduk.
4. Syahadat Nikea dan Konstantinopel - Misdinar berdiri.
5. Doa Umat - Misdinar berdiri.

Liturgi Ekaristi
1. PERSIAPAN PERSEMBAHAN - Misdinar mempersiapakan Hosti, Air, dan Anggur.
2. DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN - Misdinar berdiri didepan altar

3. DOA SYUKUR AGUNG - Memulai doa syukur agung Misdinar membunyikan gong.
4. KUDUS - Misdinar berdiri
5. AKLAMASI ANAMNESIS - Misdinar berlutut.
(Ketika Konsekrasi Roti dan Anggur diangkat oleh Romo, misdinar membunyikan gong sebanyak tiga kali. Dan ketika Romo berlutut lonceng dibunyikan) 
6. BAPA KAMI - Misdinar berdiri.
7. ANAK DOMBA ALLAH - Misdinar berlutut.
8. PERSIAPAN KOMUNI - Misdinar berlutut. 
9. KOMUNI - Misdinar berdiri menerima hosti, dan sesudah itu mengambil lilin dan berdiri disamping kanan dan kiri Romo.                    
10. SAAT HENING - Misdinar memberi air Romo dan membantu membereskan peralatan yang sudah digunakan  
11. DOA SESUDAH KOMUNI - Misdinar berdiri.

Ritus Penutup 
1. BERKAT DAN PENGUTUSAN - Misdinar Berdiri di depan Altar.
2. PERARAKAN KELUAR - Romo dan Misdinar Berdiri di depan Altar lalu Keluar meninggalkan gereja.
Pada Ritus Bizantium, para putra altar bertugas membantu para pendeta yang jabatannya lebih tinggi selama peribadatan. Mereka biasa bertugas membawakan salib, lilin, ataupun kipas liturgi selama prosesi peribadatan, mereka pun bertugas menjaga pedupaan, memastikan arang pada pedupaan tetap menyala, mereka pun bertugas memberikan pedupaan kepada imam ketika hendak digunakan, menyiapkan air panas (zeon) ketika hendak dituangkan ke dalam cawan pada saat pelaksanaan Liturgi Ilahi, menyiapkan antidoron untuk umat yang telah menerima komuni suci, dan tugas lainnya yang tidak menyebabkan terganggunya imam saat pelaksanaan liturgi. Seorang putra altar umumnya hanya akan mengenakan seragam stikhar saat berlangsungnya liturgi. Dalam setiap ekaristi Misdinar perlu ada untuk membantu tugas Romo. Misdinar adalah suatu tugas yang harus dilaksanaka dengan sepenuh hati. STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, TITUS ROIDANTO, 2021

MISDINAR DAN TUGAS-TUGASNYA

MISDINAR DAN TUGAS-TUGASNYA
TITUS ROIDANTO MTh
Dalam rangka perkuliahan lintas iman, maka akan dibahas tentang apa itu misdinar dan tugas-tugasnya, agar kita bisa lebih mengerti liturgi atau tata ibadah yg dijalankan di saudara-saudara kita umat khatolik. Misdinar atau disebut juga Putra-Putri Altar adalah anak-anak yang bertugas untuk melayani Romo didalam perayaan Ekaristi. Putra Altar atau Misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Pada awal mulanya seorang Putra Altar adalah sebuah tingkatan pastoran sebelum menjadi imam. Umumnya, misdinar itu laki-laki. Akan tetapi, Putra Altar akan disebut "Misdinar" bila keputusan gereja untuk memperbolehkan perempuan sebagai Putera Altar. Bila tidak boleh maka dalam gereja tersebut akan dipanggil "Putri Altar" yang bertugas dalam bacaan-bacaan.Anak- anak yang bertugas sebagai Misdinar adalah mereka yang sudah dibaptis dan mendapatkan Komuni. Usia untuk menjadi Misdinar tidak ada ketentuan pasti yaitu mulai yang sudah mendapatkan Komuni Pertama atau Kelas Lima Sekolah Dasar sampai yang sudah SMP.  Mereka yang bertugas menjadi misdinar boleh anak laki-laki ataupun perempuan. Tugas yang mereka laksanakan yaitu melayani Romo dalam sebuah Ekaristi gereja. Misdinar dalam ekaristi gereja boleh dua orang atau lebih. Biasanya jika Ekaristi gereja besar misdinar yang bertugas banyak. Putra Altar atau Misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, menuangkan air putih dan anggur serta membawa air cuci tangan Imam, dan menjadi panutan umat. Per periodenya (setiap gereja berbeda-beda), akan masuk para Misdinar baru, tentu saja melalui seleksi dan latihan/training dari senior angkatan sebelumnya (beberapa gereja memiliki pengurus misdinar yang membimbing para calon misdinar). Misdinar juga bertujuan selain membantu dalam perayaan ekaristi juga untuk memperkuat iman pribadi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), Retret, Out Bond, dan tidak lupa Wisata Rohani. Tentu saja organisasi Misdinar tidak kalah maju dan juga berperan penting bagi anak dalam pengembangan iman Katolik.Prahsyarat untuk menjadi misdinar:
1. Beragama Katolik
2. Sudah menerima Komuni Pertama (di beberapa paroki min. kelas 1 SMP)
3. Maximum usia 21 tahun (di beberapa paroki max. kelas 12 SMA)
4. Tidak ada unsur paksaan
5. Rajin dan setia dalam bertugas
6. Mengetahui prosedur Perayaan Ekaristi
7. Mengetahui peralatan Ekaristi (antara lain lilin, sibori, korporal, kaliks/piala, turibulum/pendupaan, vandel,ampul dan lain-lain) yang akan diajarkan saat pelatihan Misdinar baru.
8. usia lanjut dapat juga bertugas sebagai pelatih atau pembimbing misdinar
9. belum menikah
Lalu bagaimana cara dan tugas sebagai Misdinar?  beberapa tugas utama seorang Misdinar!
Ritus Pembuka
Ritus pembuka diawali dengan lagu pembukaan, Romo dan Misdinar memasuki altar gereja. Midsinar berdiri dibarisan paling depan maju ke depan dan diikuti Romo di barisan paling belakang.
1. Tanda Salib dan Salam - Misdinar berdiri didepan altar
2. Seruan Tobat - Misdinar berlutut dan posisi masih di depan altar.
3. Madah Kemuliaan - Misdinar berdiri dan ketika Umat menyanyikan lagu Kemuliaan lonceng dan gong di bunyikan.
4. Doa Pembuka - Misdinar berdiri didepan altar.
Liturgi Sabda
1. Bacaan I dan II - Bacaan sabda Tuhan dibacakan oleh petugas lektor gereja. Misdinar Berdiri di depan kanan dan kiri pembaca lektor sambil membawa lilin.
2. Bait Pengantar Injil - Imam membacakan injil kitab suci. Misdinar Berdiri di depan kanan dan kiri pembaca  Romo sambil membawa lilin.
3. Homili - Homili atau khotbah gereja disampaikan oleh Romo, Misdinar duduk.
4. Syahadat Nikea dan Konstantinopel - Misdinar berdiri.
5. Doa Umat - Misdinar berdiri.

Liturgi Ekaristi
1. PERSIAPAN PERSEMBAHAN - Misdinar mempersiapakan Hosti, Air, dan Anggur.
2. DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN - Misdinar berdiri didepan altar

3. DOA SYUKUR AGUNG - Memulai doa syukur agung Misdinar membunyikan gong.
4. KUDUS - Misdinar berdiri
5. AKLAMASI ANAMNESIS - Misdinar berlutut.
(Ketika Konsekrasi Roti dan Anggur diangkat oleh Romo, misdinar membunyikan gong sebanyak tiga kali. Dan ketika Romo berlutut lonceng dibunyikan) 
6. BAPA KAMI - Misdinar berdiri.
7. ANAK DOMBA ALLAH - Misdinar berlutut.
8. PERSIAPAN KOMUNI - Misdinar berlutut. 
9. KOMUNI - Misdinar berdiri menerima hosti, dan sesudah itu mengambil lilin dan berdiri disamping kanan dan kiri Romo.                    
10. SAAT HENING - Misdinar memberi air Romo dan membantu membereskan peralatan yang sudah digunakan  
11. DOA SESUDAH KOMUNI - Misdinar berdiri.

Ritus Penutup 
1. BERKAT DAN PENGUTUSAN - Misdinar Berdiri di depan Altar.
2. PERARAKAN KELUAR - Romo dan Misdinar Berdiri di depan Altar lalu Keluar meninggalkan gereja.
Pada Ritus Bizantium, para putra altar bertugas membantu para pendeta yang jabatannya lebih tinggi selama peribadatan. Mereka biasa bertugas membawakan salib, lilin, ataupun kipas liturgi selama prosesi peribadatan, mereka pun bertugas menjaga pedupaan, memastikan arang pada pedupaan tetap menyala, mereka pun bertugas memberikan pedupaan kepada imam ketika hendak digunakan, menyiapkan air panas (zeon) ketika hendak dituangkan ke dalam cawan pada saat pelaksanaan Liturgi Ilahi, menyiapkan antidoron untuk umat yang telah menerima komuni suci, dan tugas lainnya yang tidak menyebabkan terganggunya imam saat pelaksanaan liturgi. Seorang putra altar umumnya hanya akan mengenakan seragam stikhar saat berlangsungnya liturgi. Dalam setiap ekaristi Misdinar perlu ada untuk membantu tugas Romo. Misdinar adalah suatu tugas yang harus dilaksanaka dengan sepenuh hati. STT BAPTIS INJILI, CEPOGO, BOYOLALI, JATENG, TITUS ROIDANTO, 2021

Jumat, 03 September 2021

MERENUNGI POST PANDEMIC CHRUCH

MERENUNGI POST PANDEMIC CHRUCH
Pada zaman dahulu, nggak ada kemungkinan lain untuk mengikuti ibadah Minggu selain pada Minggu pagi, ketika matahari baru terbit. Lalu, seiring berkembangnya aktivitas masyarakat di kota dan di desa, memaksa gereja untuk memberi alternatif jam ibadah: pagi dan agak siang. Zaman terus berubah, industrialisasi kian berkembang di banyak tempat. Orang nggak selalu bisa beribadah di hari Minggu pagi atau siang. Sebab, ada banyak dari mereka yang masih harus bekerja hingga siang menjelang sore. Mungkin karena itulah beberapa gereja juga mengadakan ibadah sore. Hal ini bertahan hingga sebelum pandemi. Lalu terjadilah pandemi. Ibadah gereja didorong untuk masuk ke ruang digital. Ibadah menjadi sajian visual yang bisa dinikmati kapan dan di mana saja. Bisa di-pause, bisa di-rewind, bisa di-skip, bisa di-like, bisa di-dislike, bisa di-share, bisa di-bookmark untuk ditonton kapan² lagi, Dan yang sangat menggelikan, ibadah bisa pula disela dengan joget Mas Thukul atau Koko Jacky Chan, "Shopee COD ... Shopee COD ..." 🎵🎶 Jadi, kini kita menatap gereja pasca-pandemi. Komunitas yang kemelekatannya dengan gedung semakin lemah. Gedung yang mulai kehilangan daya magnetnya sebagai mercusuar iman. Komunitas yang bukan hanya 'melayankan' ibadah, tapi juga 'memproduksi'-nya. Ibadah yang bisa ditonton kapan saja, di mana saja, dengan pakaian apa saja, dengan posisi nonton seperti apa saja, entah dengan ketiak yang sudah beraroma reksona atau pun bau terasi. Ibadah yang sudah kehilangan kalimat sakti dari liturgos, "Kini saatnya kita mengumpulkan persembahan ..." Hahaha...wk...wk....wk. Ibadah yang mulai menghitung bukan hanya berapa kursi terisi tapi juga berapa viewcount dan subscribers hari ini. Ibadah yang kalo pendetanya ngomong ngawur di tengah khotbah bisa diputar ulang dan diviralkan sebagai alat bukti. Oops.🤭🤭🤭 Oohlalaaaa, post-pandemic church. Engkau bagaikan kedatangan hujan pertama di musim penghujan. Terus diantisipasi, tapi tetap saja menghentak, mengagetkan. Membuat tercenung, "Hey para pendeta dan jemaat, sudah seberapa pasca-pandemikah diri dan pelayananmu???" Selamat Merenung🙏🙏🙏Tuhan memberkati🙌🙌🙌

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT

SUDUT PANDANG LILIN ADVENT PENGANTAR Seiring berjalan kesepakatan ekuminis di Lima, membawa beberapa kesepakatan antara denomina...