๐๐๐ฃ๐๐๐ฅ๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐ข๐ช ๐๐๐ง๐๐๐ง๐ ๐ข๐๐ก๐๐๐๐ฉ ๐ ๐ ๐ก๐๐ฃ๐๐๐ฉ? Serial Sudut Pandang (Kenaikan Tuhan Yesus Injil Lukas 24:44-53 dengan ๐๐ช๐ด. 1:1-11)
Andaikata Injil Yohanes tidak ditulis, maka umat Kristen sangat bolehjadi tidak merayakan Jumat Agung. Jika Injil Lukas dan Kisah Para Rasul (Kis.) tidak ditulis, maka gereja mungkin tidak merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus dan Hari Pentakosta.
Dalam Alkitab kisah Kenaikan Kristus ada di bagian akhir Injil Lukas dan di bagian awal ๐๐ช๐ด. Menurut para ahli Perjanjian Baru (PB) kedua kitab sebenarnya satu kitab yang ditulis oleh orang yang sama.
Bacaan ekumenis diambil dari Injil Lukas 24:44-53 lanjut dengan ๐๐ช๐ด. 1:1-11
Secara kronologi cerita Injil Lukas ditulis lebih dahulu. Cerita dalam bacaan hari ini merupakan rangkaian terakhir dari Kebangkitan Kristus dan penampakan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. Kata Yesus: " ๐๐ฏ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ข๐ฏ-๐๐ถ, ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฌ๐ข ๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐ข๐ฎ๐ข-๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ, ๐บ๐ข๐ฌ๐ฏ๐ช ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ถ๐ด ๐ฅ๐ช๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ต๐ฆ๐ณ๐ต๐ถ๐ญ๐ช๐ด ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฌ๐ช๐ต๐ข๐ฃ ๐๐ข๐ถ๐ณ๐ข๐ต ๐๐ถ๐ด๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ช๐ต๐ข๐ฃ ๐ฏ๐ข๐ฃ๐ช-๐ฏ๐ข๐ฃ๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ช๐ต๐ข๐ฃ ๐๐ข๐ป๐ฎ๐ถ๐ณ. ๐๐ฅ๐ข ๐ต๐ฆ๐ณ๐ต๐ถ๐ญ๐ช๐ด ๐ฅ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฌ๐ช๐ข๐ฏ: ๐๐๐จ๐๐๐จ ๐๐๐ง๐ช๐จ ๐ข๐๐ฃ๐๐๐ง๐๐ฉ๐ ๐๐๐ฃ ๐๐๐ฃ๐๐ ๐๐ฉ ๐๐๐ง๐ ๐๐ฃ๐ฉ๐๐ง๐ ๐ค๐ง๐๐ฃ๐ ๐ข๐๐ฉ๐ ๐ฅ๐๐๐ ๐๐๐ง๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ ๐๐ฉ๐๐๐, ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ญ๐ข๐จ๐ช: ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข-๐๐บ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ฐ๐ฃ๐ข๐ต๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ถ๐ด ๐ฅ๐ช๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ด๐ฆ๐จ๐ข๐ญ๐ข ๐ฃ๐ข๐ฏ๐จ๐ด๐ข, ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ข ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด๐ข๐ญ๐ฆ๐ฎ. ๐๐๐ข๐ช๐ก๐๐ ๐จ๐๐ ๐จ๐-๐จ๐๐ ๐จ๐ ๐๐๐ง๐ ๐จ๐๐ข๐ช๐๐ฃ๐ฎ๐ ๐๐ฃ๐. ๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ช๐ณ๐ช๐ฎ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ข๐ฑ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ซ๐ข๐ฏ๐ซ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ข๐ฑ๐ข-๐๐ถ, ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฉ๐ข๐ณ๐ถ๐ด ๐ต๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ญ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฌ๐ฐ๐ต๐ข ๐ช๐ฏ๐ช ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ช๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ช ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ด๐ข๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ต๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ข๐ต ๐ต๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ช." (ay. 44-49).
Dalam ayat 50-53 dinarasikan Yesus kemudian membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di sana Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Kata ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ต (แผฮฝฮตฯฮญฯฮตฯฮฟ dibaca ๐ข๐ฏ๐ฆ๐ฑ๐ฉ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ต๐ฐ) di ayat 51 berbentuk pasif. Jadi, Yesus tidak naik sendiri, melainkan diangkat atau dinaikkan oleh Allah.
Satu ciri teologi Injil Lukas adalah ๐ธ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป, dari tempat rendah ke tempat lebih tinggi. Pada bagian akhir Injil Lukas kentara ketika Yesus mengajak murid-murid-Nya keluar dari Yerusalem ke Betania lalu terangkat ke surga. Surga di sini dari kata ฮฟแฝฯฮฑฮฝฯฮฝ (baca: ๐ฐ๐ถ๐ณ๐ข๐ฏ๐ฐ๐ฏ) yang juga berarti langit. Dalam dunia cerita Injil Lukas Betania lebih tinggi daripada Yerusalem (Luk. 19:29), sedang Yerusalem lebih tinggi daripada Nazaret (Luk. 2:42).
Secara umum dalam dunia cerita Injil Lukas tempat atau wilayah pelayanan Yesus sebelum Ia menuju Yerusalem berada di posisi lebih rendah (Luk. 18:31; 19:28). Dari informasi dunia cerita ini dapat diperikan bahwa perjalanan hidup Yesus adalah perjalanan naik atau meninggi; dari Nazaret dan Galilea, naik ke Yerusalem, naik ke Betania di Bukit Zaitun, dan akhirnya terangkat ke surga.
Apabila kita menengok lebih ke belakang lagi Yesus lahir di palungan dan “hanya” dikunjungi oleh gembala-gembala. Ingat, kunjungan orang-orang Majus hanya ada di dalam cerita Injil Matius, tetapi tidak ada kunjungan gembala-gembala. Dalam Injil Lukas Yesus juga lahir di lingkungan keluarga miskin seperti terlihat jenis persembahan saat Maria ditahirkan di Yerusalem (Luk. 2:22-24). Hal itu makin nyata dari pelayanan Yesus yang berbelarasa kepada orang-orang marginal atau mereka yang disisihkan oleh masyarakat yang menganut sistem puritas. Penginjil Lukas tampaknya hendak menyampaikan bahwa orang-orang yang merendahkan diri seperti Yesus akan ditinggikan oleh Allah.
Dalam babak akhir Injil Lukas Yesus hendak menjawab keraguan murid-murid-Nya. Narator menyampaikan kepada pembaca bahwa Yesus memberkati murid-murid-Nya dan kemudian terangkat ke surga. Mereka sekarang percaya bahwa Yesus sungguh-sungguh sudah bangkit dan naik ke kediaman Bapa-Nya. Mereka juga mengerti bahwa Mesias harus menderita terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kemuliaan-Nya seperti nubuatan para nabi. Yesus yang memula pelayanan-Nya dari tempat yang paling rendah sampai akhirnya tiba di tempat tertinggi. Terus?
Jangan lupa dalam bacaan Yesus berkata, “๐๐๐ข๐ช๐ก๐๐ ๐จ๐๐ ๐จ๐-๐จ๐๐ ๐จ๐ ๐๐๐ง๐ ๐จ๐๐ข๐ช๐๐ฃ๐ฎ๐ ๐๐ฃ๐.”. Penginjil Lukas hendak menyampaikan kepada kita, sebagai pembaca masa kini, untuk menjadi saksi dari kisah teologisnya. Kesaksian yang mana? ๐ฆ๐ฒ๐บ๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ ๐ถ๐ป๐ถ! Menjadi saksi Kristus berarti menyaksikan semua karya pelayanan Kristus (dhi. kisah teologis Injil Lukas) dengan merefleksikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari. Orang Kristen bersaksi dengan berperangai laksana Kristus dalam berkarya, berbelarasa terhadap orang-orang marginal atau mereka yang disisihkan oleh masyarakat dengan segala alasannya seperti yang dikisahkan dalam Injil Lukas. Sebagai contoh, bagaimana menjadi orang kaya Kristen yang ideal? Di Injil Lukas ada kisah pertobatan Zakheus, yang tadinya memeras orang kemudian bertobat menjadi peduli kepada masyarakat miskin.
Jadi, kalau ada orang Kristen “bersaksi” bahwa ia menjadi kaya, terhindar dari kecelakaan maut, dan sejenisnya tentang kehidupan pribadinya yang didaku diberkati oleh Allah bukanlah bersaksi menurut Injil. Itu adalah cerita tentang dirinya sendiri yang doyong (๐ฃ๐ช๐ข๐ด๐ฆ๐ฅ) sehingga tidak dapat dijadikan ukuran untuk orang lain karena itu memang bukan maksud bersaksi menurut Injil.
Dalam pada itu di bagian awal ๐๐ช๐ด. istilah ๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ซ๐ข๐ข๐ฏ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ muncul dua kali (Kis. 1:3 dan 6) sehingga tampaknya menjadi tema dasar pada awal cerita. Kerajaan Allah dipandang dari matra ke-๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป-an. Tema Kerajaan Allah didukung dengan rincian lain, yaitu awan yang menyertai Yesus naik ke surga dan yang akan menyertai Yesus turun pada kedatangan-Nya kembali (Kis. 1:9-11). Tema Kerajaan Allah secara tersirat dikuak pada bagian akhir ๐๐ช๐ด. bahwa Israel mengharapkan pemulihan Kerajaan Allah secara penuh (Kis. 28:20).
Dengan begitu berita di dalam ๐๐ช๐ด. apabila dibuat pembabakan:
๐ท Awal: Kerajaan Allah.
๐ท Tengah: Karya dan ajaran para rasul.
๐ท Akhir: Kerajaan Allah.
Dalam narasi awal (Kis. 1:1-3) dikatakan bahwa Yesus selama 40 hari berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka (11 murid) tentang Kerajaan Allah. Pembaca yang sudah berprapaham kalender gerejawi jarak Hari Kebangkitan (Paska) ke Hari Kenaikan adalah 40 hari langsung memahami teks itu dengan Yesus-Paska berada di bumi selama 40 hari.
Angka 40 harus dipahami simbolik sebagai waktu tercukupkan. Yesus memersiapkan diri secara tercukupkan dengan menyendiri di gurun selama 40 hari. Umat Israel dididik oleh Allah selama 40 tahun di padang gurun. Demikian juga Yesus menyiapkan murid-murid-Nya dengan waktu tercukupkan sebelum Ia naik ke surga. Sebenarnya Lukas juga hendak mengatakan bahwa 40 hari itu simbolik dengan menulis di ๐๐ช๐ด. 13:31 bahwa Yesus yang bangkit menampakkan diri selama beberapa hari. Lukas tidak lagi menyebut 40 hari.
Ada empat pokok pikiran berupa ramalan dalam bacaan ๐๐ช๐ด. 1:1-11:
๐ท Para murid yang kemudian disebut rasul-rasul akan dibaptis dengan Roh Kudus.
๐ท Kerajaan Allah akan dipulihkan, tetapi tentang waktunya hanya Allah yang menentukan.
๐ท Para saksi akan bersaksi di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ๐๐ท๐๐ป๐ด ๐ฏ๐๐บ๐ถ.
๐ท Yesus yang diangkat ke surga akan datang dengan cara yang sama.
Keempat ramalan itu saling berpautan. Yang pertama tergenapi pada Hari Pentakosta (Kis. 2:3-4). Yang ketiga tergenapi bersaksi sampai ke ujung bumi, yaitu Roma. Rasul Paulus bersaksi sampai ke Roma dan narasi ๐๐ช๐ด. berakhir. Yang kedua dan keempat akan terjadi apabila Yesus datang kembali.
Pembaca modern tentu saja menolak Roma adalah ujung bumi. Akan tetapi dari sisi dunia cerita penulis ๐๐ช๐ด. menyebut ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด๐ข๐ญ๐ฆ๐ฎ ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ฌ๐ฆ ๐ถ๐ซ๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ถ๐ฎ๐ช di awal kisah mengakhiri ceritanya dengan keberhasilan Rasul Paulus mencapai ujung bumi. Dengan demikian Roma adalah ujung bumi. Apabila kita melihat kerangka cerita ๐๐ช๐ด., linimasa pengabaran Injil:
๐ท Berawal dari Yerusalem (Kis.1:1-8:3).
๐ท Berlanjut ke Galilea dan Samaria (Kis. 8:4-11:18).
๐ท Berakhir di Roma (Kis. 11:19-28:31), ujung bumi.
Hari Kenaikan Yesus Kristus hendaklah tidak dijadikan seremonial belaka. Dalam ๐๐ช๐ด. 1:11 disebutkan sesudah Yesus terangkat ke surga, tiba-tiba berdirilah dua orang berpakaian putih menegur para murid, “๐๐ข๐ช, ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ-๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ข๐ญ๐ช๐ญ๐ฆ๐ข, ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐ฌ๐ฆ ๐ญ๐ข๐ฏ๐จ๐ช๐ต?” Hari Kenaikan Yesus Kristus hendaklah dijadikan pengingat bahwa kita, gereja, untuk segera memula berkarya nyata, bukan ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฐ๐ฏ๐จ saja.
Narasi kenaikan Yesus hanya ada di Injil Lukas. Injil Markus hanya menyebutkannya saja, tanpa narasi sebaik Lukas — malah lebih bersifat dogmatis ketimbang naratif. Injil Matius dan Injil Yohanes sama sekali tidak menceriterakan Yesus yang naik ke sorga.
Tapi ada satu hal yang dituturkan oleh semua Injil pada penghujung kehidupan Yesus di dunia. Satu hal itu adalah ditegaskannya PERUTUSAN untuk mewartakan pengampunan Allah bagi setiap orang yang mau berbalik (bertobat) dari kehidupan yang sarat dengan ego dan ambisi pribadi.
Itulah semestinya yang jadi "core business" gereja. Mengajak mereka yang berbeban berat untuk merasakan rengkuhan kasih Allah. Hal² lain yang dilakukan atau ditampilkan gereja, itu mah "isu pinggiran". Gedung yang megah, ruang ibadah yang nyaman, ibadah yang seru kekinian, pengkhotbah yang karismatis, manajemen yang modern, organisasi yang rapi, kegiatan yang bejibun, dll, itu urusan sekunder bahkan tersier. Bagi gereja Tuhan Yesus Kristus, YANG PRIMER adalah bergegas merengkuh mereka yang berdosa, terluka, dan telantar, layaknya sang ayah yang segera berlari menyongsong anak bungsunya yang pulang dalam sesal setelah hidup sia-sia.
"๐ ๐ฐ๐ถ ๐ฅ๐ฐ๐ฏ'๐ต ๐ธ๐ช๐ฏ ๐ค๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ช๐ฐ๐ฏ๐ด๐ฉ๐ช๐ฑ๐ด ๐ฃ๐บ ๐ซ๐ถ๐ด๐ต ๐ฃ๐ฆ๐ช๐ฏ๐จ ๐ฏ๐ฐ๐ณ๐ฎ๐ข๐ญ, ๐ฃ๐บ ๐ซ๐ถ๐ด๐ต ๐ฃ๐ฆ๐ช๐ฏ๐จ ๐ข๐ท๐ฆ๐ณ๐ข๐จ๐ฆ." Bill Walton
Lapangan Pancasila, 18.05.2023 (T)