SUDUT PANDANG YOHANES 20:19-31, ๐๐๐ง๐๐๐ฎ๐, ๐ข๐๐จ๐ ๐ ๐ฉ๐๐ ๐ข๐๐ก๐๐๐๐ฉ, Serial Paska
Sesudah melewati masa Pra-Paska yang cukup panjang, lalu Trihari Suci, Minggu lalu umat Kristen menyambut Kebangkitan Kristus dengan penuh sukacita. Gereja menampung kegembiraan ini dalam masa raya Paska yang cukup panjang hingga puncaknya pada hari ke-50 yang disebut dengan Hari Pentakosta.
Dalam memberitakan kebangkitan Yesus keempat Kitab Injil menampilkan paradoks. Tubuh Yesus sebelum mati dan Yesus-Paska adalah sama sekaligus berbeda. Sama karena ciri fisikal persis seperti sebelumnya. Ada luka di lambung dan di tangan (serta makan-minum bersama dengan murid-murid-Nya). Berbeda karena Yesus-Paska tidak langsung dikenali oleh para murid dan dapat tiba-tiba hadir serta menghilang dari ruangan terkunci.
Meskipun sama-sama menampilkan paradoks, keempat Injil menyampaikan pesan yang berbeda. Setiap Injil ditulis diperuntukkan menjawab kegalauan jemaat masing-masing petulis Injil. Kita, umat Kristen saat ini, beruntung dapat membaca keempat Kitab Injil sekaligus sehingga dapat membandingkan pelbagai pergumulan di dalam jemaat mula-mula.
Injil Yohanes menjadi bacaan favorit orang Kristen karena memuat ayat “eksklusif” Yohanes 14:6. Padahal Injil Yohanes paling sukar ditafsir di antara keempat kitab Injil, karena corak sastranya berbeda dan pengarang Injil Yohanes lebih daripada satu orang. Injil Yohanes justru mau mengatakan bahwa iman otentik adalah hasil belajar mendalam, bukan percaya lantaran melihat mukjizat. Injil Yohanes mengecam orang-orang Kristen bermental ๐ค๐ฉ๐ช๐ญ๐ฅ๐ช๐ด๐ฉ.
Hari ini adalah Minggu kedua Paska. Bacaan secara ekumenis diambil dari Injil Yohanes 20:19-31 yang didahului dengan Kisah Para Rasul 5:27-32, Mazmur 118:14-29, dan Wahyu 1:4-8.
Kisah penampakan Yesus-Paska pada pasal 20 dikelompokkan ke dalam dua babak:
▶ Babak kesatu (Yoh. 20:1-18): Yesus-Paska menampakkan diri kepada Maria Magdalena (MM).
▶ Babak kedua (Yoh. 20:19-31): Yesus-Paska menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Bacaan Injil untuk Minggu ini adalah babak kedua penampakan Yesus-Paska menurut Injil Yohanes. Babak kedua mengisahkan Yesus yang sudah bangkit (selanjutnya saya sebut ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด-๐๐ข๐ด๐ฌ๐ข) menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sebelum Yesus menampakkan diri, para murid berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci rapat. Mengapa dikunci rapat? Para murid dikatakan takut pada orang-orang Yahudi. Takut pada teror yang dilancarkan oleh pasukan Roma. Tentu ini sangat dipahami, karena beberapa hari sebelumnya Yesus, Pemimpin mereka, dihukum mati secara sadis. Suasana horor ini membuat para murid ketakutan jangan-jangan orang-orang Yahudi dan pasukan Roma segera menangkap para pengikut dekat Yesus.
Tiba-tiba Yesus-Paska menampakkan diri di hadapan mereka dalam tempat yang terkunci rapat itu dan berkata, “๐๐ข๐ฎ๐ข๐ช ๐ด๐ฆ๐ซ๐ข๐ฉ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฎ๐ถ!” (ay. 19-20). Yesus kemudian menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Para murid sangat bersukacita ketika mereka melihat-Nya. Yesus berkata lagi, “๐๐ข๐ฎ๐ข๐ช ๐ด๐ฆ๐ซ๐ข๐ฉ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฎ๐ถ. ๐๐ข๐ฎ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐๐ข๐ฑ๐ข ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐๐ฌ๐ถ, ๐ฅ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฌ๐ช๐ข๐ฏ ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ. ๐๐ฆ๐ณ๐ช๐ฎ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด. ๐๐ช๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ, ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช. ๐๐ช๐ฌ๐ข ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข-๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช, ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช.” Saat itu Thomas tidak ada. (ay. 21-24)
Tomas yang juga disebut Didimus diperikan sebagai seorang melankolis oleh penafsir Perjanjian Baru. Ia menyendiri murung terpisah dari para koleganya. Ketika para koleganya ditemui oleh Yesus-Paska, mereka menyampaikan berita ini kepada Tomas. Akan tetapi Tomas tidak percaya sebelum ia melihat bekas luka paku di tangan Yesus dan mencucukkan jarinya ke lambung Yesus bekas tusukan tombak tentara Romawi. Delapan hari kemudian Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan Ia menantang Tomas menyentuh luka-luka di tangan dan mencucukkan jari ke lambung bekas luka Yesus. Tomas bukannya menyentuh, melainkan berseru, “๐๐ฉ, ๐๐ถ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ๐ฌ๐ถ!”. Kata Yesus kepada Tomas, “๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐๐ฌ๐ถ, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข. ๐ฝ๐๐ง๐๐๐๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐ข๐๐ง๐๐ ๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ข๐๐ก๐๐๐๐ฉ, ๐ฃ๐๐ข๐ช๐ฃ ๐ฅ๐๐ง๐๐๐ฎ๐.” (ay. 24-29)
Sebelum kita menyoal bacaan Minggu ini, kita melihat dulu latar belakang penulisan Injil Yohanes. Tidaklah jelas siapa petulis Injil Yohanes. Para ahli menduga kuat petulisnya dari Komunitas Yohanes pengikut Kristus. Pada mulanya Komunitas Yohanes mewartakan kepada orang-orang Yahudi di sinagog bahwa Yesus adalah Sang Mesias Yahudi yang dinantikan. Mesias yang lebih besar daripada Nabi Musa dan Elia. Kampanye mereka mereka semula berhasil sehingga banyak orang Yahudi beralih menjadi anggota Komunitas Yohanes. Akan tetapi para pemuka agama Yahudi tidak suka melihat keberhasilan kampanye Komunitas Yohanes.
Para elit Yahudi kemudian mengaji Kitab Suci atau ๐ฎ๐ช๐ฅ๐ณ๐ข๐ด๐ฉ guna membuktikan bahwa Yesus tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi Mesias Yahudi. Dalam pada itu mereka mengucilkan orang-orang Yahudi-Kristen Komunitas Yohanes dari sinagog. Komunitas Yohanes bereaksi dengan mengajukan pendakuan kristologis radikal yang menghancurkan seluruh bangunan Yudaisme. Akibatnya para pemuka Yahudi makin mengucilkan dan bahkan melakukan penganiayaan terhadap anggota Komunitas Yohanes.
Penderitaan yang amat berat ini membuat mereka memandang orang-orang Yahudi yang menganiaya mereka sebagai keturunan iblis. Mereka mencari penguatan teologis untuk menolong dan menguatkan mereka bahwa Yesus itu ilahi, kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Saat Sang Firman ๐ฏ๐ถ๐ป๐ถ๐ญ menjadi Manusia, Ia ditolak oleh bangsa-Nya sendiri dan oleh dunia yang membenci-Nya. Para pengikut Yesus pun demikian. Mereka ditolak oleh dunia dan Yesus menjanjikan kepada mereka untuk sampai kepada Allah, Bapa-Nya, harus lewat diri-Nya (lih. Yoh. 14:6).
Kembali ke bacaan Minggu ini kita melihat lokasi penampakan Yesus di babak kesatu dan babak kedua berbeda. Ketika Yesus-Paska menampakkan diri untuk kali pertama, Ia menampakkan diri di kubur kepada MM. MM hendak memegang Yesus, tetapi Yesus menolak karena Ia belum pergi kepada Bapa-Nya. Yesus memerintahkan MM agar pergi kepada para murid dan memberitahukan bahwa Ia pada saat itu (๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ dalam bacaan) akan pergi kepada Bapa-nya (Yoh. 20:17).
Pada babak kedua (bacaan Minggu ini, Yoh. 20:19-31) mengandaikan Yesus sudah pergi kepada Bapa-Nya. Penafsiran ini didukung oleh dua hal:
(1) Yesus sudah dapat memberikan Roh Kudus kepada para murid (ay. 22) dan
(2) Yesus sudah boleh disentuh seperti yang dikatakan-Nya kepada Tomas (ay. 27).
Bandingkan dengan Yohanes 1:33 … ๐๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ช๐ต๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ฑ๐ต๐ช๐ด ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด dan Yohanes 7:39 … ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐๐ฐ๐ฉ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ, ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ถ๐ญ๐ช๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ. Yesus juga memberi kuasa Roh Kudus kepada para murid agar mereka berkuasa untuk mengampuni dosa atau menyucikan orang (ay. 23).
[๐๐ฏ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ฆ๐ฅ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฐ๐ญ๐ฐ๐ฌ ๐๐ฏ๐ซ๐ช๐ญ ๐ ๐ฐ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ฆ๐ด ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐๐ฏ๐ซ๐ช๐ญ ๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ด/๐๐ช๐ด. ๐๐ฆ๐ณ๐ด๐ช ๐๐ฏ๐ซ๐ช๐ญ ๐ ๐ฐ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ฆ๐ด: ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฃ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ช๐ต, ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ข๐ฑ๐ข, ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐๐บ๐ข, ๐ญ๐ข๐ญ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด. ๐๐ฆ๐ณ๐ด๐ช ๐๐ฏ๐ซ๐ช๐ญ ๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ด/๐๐ช๐ด.: ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฃ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ช๐ต, ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ฏ๐ซ๐ช ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ถ๐ณ๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด, ๐ฏ๐ข๐ช๐ฌ ๐ฌ๐ฆ ๐ด๐ถ๐ณ๐จ๐ข, ๐ญ๐ข๐ญ๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ถ๐ณ๐ข๐ฉ๐ข๐ฏ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฌ๐ฐ๐ด๐ต๐ข.]
Ada dua ucapan penting Yesus dalam babak akhir ini:
▶ Dalam pertemuan kesatu (tanpa Tomas) Yesus berkata, “๐๐ฆ๐ณ๐ช๐ฎ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฐ๐ฉ ๐๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด. ๐๐ช๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ, ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช. ๐๐ช๐ฌ๐ข ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข-๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช, ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ช.” (ay. 22-23).
▶ Dalam pertemuan kedua (Tomas hadir) Yesus berkata, “๐๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต, ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ถ๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข.” (ay. 20:29)
Kedua ucapan penting itu sebenarnya ditujukan kepada jemaat petulis Injil Yohanes. Ucapan kesatu (ay. 23) dituliskan karena diduga ada konflik di dalam jemaat Yohanes. Mereka diingatkan untuk mengampuni atau menyucikan sesama warga komunitas. ๐๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ di sana (ay. 23) adalah anggota kelompok yang bertobat dan mau kembali ke dalam Komunitas Yohanes. Mereka yang tidak mau bertobat dan tidak bergabung lagi dianggap ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ฐ๐ด๐ข. Tampaknya ada anggota Komunitas Yohanes yang menyempal karena dipengaruhi oleh paham Gnostik yang menolak Yesus-Ragawi. Hal itu tampak dalam Surat Kedua Yohanes ayat 7 “๐๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ด๐ข๐ต ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ถ๐ฏ๐ค๐ถ๐ญ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช ๐ฌ๐ฆ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข, ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐๐ณ๐ช๐ด๐ต๐ถ๐ด ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข. ๐๐ต๐ถ ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ด๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฏ๐ต๐ช๐ฌ๐ณ๐ช๐ด๐ต๐ถ๐ด.“
Secara tekstual tema kasih di Injil Yohanes memang "terbatas". Yohanes 15:17 ๐๐ฏ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฏ๐ต๐ข๐ฉ-๐๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฎ๐ถ: ๐๐ข๐ด๐ช๐ฉ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ. Tidak ada perintah untuk mengasihi musuh. Hanya ada perintah untuk mengasihi sesama murid. Tidaklah berlebihan apabila diduga kuat di dalam Komunitas Yohanes itu ada konflik sehingga mungkin ada warga yang keluar. Jadi, orang yang perlu diampuni dosanya hanyalah mereka yang mau bergabung kembali. Komunitas Yohanes merupakan kelompok militan yang eksklusif dan banyak musuhnya.
Ucapan penting kedua (ay. 29) ditulis karena tampaknya ada anggota jemaat atau komunitas yang tidak berbahagia karena belum (pernah) melihat Yesus-Paska. Kemungkinan umat yang sudah melihat Yesus-Paska merasa lebih unggul daripada mereka yang belum pernah melihat. Petulis Injil Yohanes mengingatkan bahwa dasar kehidupan jemaat adalah percaya tanpa melihat bukti historis dan empiris. Dasar untuk memeroleh hidup adalah percaya. Hal itu ditegaskan lagi dalam penutup Injil Yohanes (ay. 30-31): ๐๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐๐บ๐ข, ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐ต๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฌ๐ช๐ต๐ข๐ฃ ๐ช๐ฏ๐ช, ๐ฉ๐๐ฉ๐๐ฅ๐ ๐จ๐๐ข๐ช๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ง๐๐๐ฃ๐ฉ๐ช๐ข ๐๐ ๐จ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ก๐๐ ๐๐๐๐๐ฉ๐๐ฉ, ๐จ๐ช๐ฅ๐๐ฎ๐ ๐ ๐๐ข๐ช ๐ฅ๐๐ง๐๐๐ฎ๐, ๐๐๐๐ฌ๐ ๐๐๐จ๐ช๐จ๐ก๐๐ ๐๐๐จ๐๐๐จ, ๐ผ๐ฃ๐๐ ๐ผ๐ก๐ก๐๐, ๐๐๐ฃ ๐จ๐ช๐ฅ๐๐ฎ๐ ๐ ๐๐ข๐ช ๐ค๐ก๐๐ ๐๐ข๐๐ฃ๐ข๐ช ๐ข๐๐ข๐๐ง๐ค๐ก๐๐ ๐๐๐๐ช๐ฅ ๐๐๐ก๐๐ข ๐ฃ๐๐ข๐-๐๐ฎ๐.
(2702025)(TUS)