Dalam Injil sinoptik sebelum Yesus ditangkap, Ia bersama dengan murid-murid-Nya menuju taman (Getsemani). Di sana Yesus berdoa, bergumul, dan memohon kepada Bapa apabila berkenan mengambil cawan dari hadapan-Nya. Maksudnya, Yesus meminta tidak mati disalib. Bahkan sebelum berdoa Yesus curhat kepada murid-murid-Nya, “Hati-Ku sangat sedih seperti mau mati rasanya.” Pada akhirnya Yesus menerima kehendak Bapa yang terjadi, bukan kehendak Yesus.
Injil Yohanes berbeda. Doa Yesus masih dalam rangkaian ๐๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ฎ๐ถ๐ข๐ฏ ๐๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ฉ๐ช๐ณ yang diisi dengan wejangan panjang Yesus kepada murid-murid-Nya. Isi doa di Injil Yohanes juga jauh berbeda dari Injil sinoptik. Di Injil Yohanes Yesus tidak bergumul. Yesus justru mendoakan murid-murid-Nya. Sesudah berdoa Yesus dengan gagah mengajak murid-murid-Nya ke taman untuk menyerahkan diri dan ditangkap.
Hari ini adalah Minggu ketujuh masa raya Paska. Bacaan ekumenis diambil dari Injil Yohanes 17:20-26 yang didahului dengan Kisah Para Rasul 16:16-34, Mazmur 97, dan Wahyu 22:12-14, 16-17, 20-21.
Bacaan Injil Minggu ini adalah bagian dari perikop ๐๐ฐ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด (Yoh. 17:1-26), yang merupakan babak terakhir rangkaian ๐๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ฎ๐ถ๐ข๐ฏ ๐๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ฉ๐ช๐ณ. Sebelum kita masuk ke dalam pengulasan bacaan, mari kita lihat pokok pikiran ๐๐ฐ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด pada ayat-ayat sebelumnya.
Yesus secara khusus hanya berdoa untuk murid-murid-Nya dan bukan untuk dunia. Yesus juga berdoa untuk murid-murid generasi berikutnya, yaitu hasil dari penginjilan murid-murid generasi kesatu. Topik yang menonjol adalah pertentangan antara ๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ-๐ฎ๐ถ๐ณ๐ช๐ฅ ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด dan ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข yang membenci mereka. Yesus meminta kepada Bapa untuk memelihara dan melindungi para murid Yesus dari yang jahat. Yesus juga meminta para murid-Nya dikuduskan dan diutus ke dunia yang membenci mereka sama seperti Bapa mengutus Yesus.
Sesudah kita menangkap pokok pikiran ๐๐ฐ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด pada ayat 1-19 di atas, kita masuk ke pengulasan bacaan Minggu ini.
“๐๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ฐ๐ข, ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ-๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ญ๐ถ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข, ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ด๐ข๐ต๐ถ, ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ, ๐บ๐ข ๐๐ข๐ฑ๐ข, ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ, ๐ข๐จ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ช๐ต๐ข, ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐๐ฌ๐ถ.” (ay. 20-21)
๐๐ฐ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด pada ayat 20-21 merupakan doa untuk murid-murid generasi kedua dan berikutnya termasuk Komunitas Yohanes dan para pembaca/perujuk Injil Yohanes. Kesatuan antara Yesus dan murid-murid-Nya tidak dibatasi oleh kehadiran Yesus secara fisikal. Nasabah antara Yesus dan para murid generasi berikutnya akan terus berlangsung, karena Yesus ada di dalam mereka. Jemaat Kristen dari segala zaman akan tetap terhubung dengan Yesus dan pada gilirannya terhubung dengan Allah Bapa. Kesatuan bukan tujuan akhir, melainkan ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ค๐ข๐บ๐ข.
“๐๐ฌ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ช๐ข๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ด๐ข๐ต๐ถ ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐ฌ๐ช๐ต๐ข ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ข๐ต๐ถ. ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐๐ฌ๐ถ ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ด๐ข๐ต๐ถ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ณ๐ฏ๐ข, ๐ข๐จ๐ข๐ณ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ด๐ช๐ฉ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ด๐ช๐ฉ๐ช ๐๐ฌ๐ถ.” (ay. 22-23)
Di sini secara radikal dikatakan bahwa para murid (jemaat) juga akan mendapatkan kemuliaan sama seperti Yesus mendapat kemuliaan dari Bapa. Kemuliaan yang diterima dalam Firman menjadi Manusia sekarang dapat dilihat di dalam Gereja. Berkat kehadiran ilahi ini Gereja mewartakan kepada dunia.
Gagasan kesatuan jemaat ini menyingkapkan keprihatinan petulis Injil Yohanes akan keterpaduan jemaat yang terusik pada zamannya akibat perselisihan baik internal maupun eksternal. Petulis Injil hendak menyampaikan bahwa kesatuan umat beriman bukan karena berlandaskan satu ajaran atau struktur organisasi, melainkan kasih seperti kesatuan Bapa dan Anak (bdk. Yoh. 14:31 dan 15:9).
Kesatuan jemaat itu merupakan kesatuan di dalam cinta kasih atau kesatuan yang terjadi karena dorongan kasih. Meskipun demikian kesatuan jemaat bukanlah tujuan, melainkan alat atau sarana ๐ข๐จ๐ข๐ณ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ, mengenal, dan menjadi percaya (ada pengulangan ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข … pada ayat 21). Dengan demikian tujuan akhirnya ada ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐ฑ๐๐ป๐ถ๐ฎ, ๐ฏ๐๐ธ๐ฎ๐ป pada jemaat atau Gereja.
“๐ ๐ข, ๐๐ข๐ฑ๐ข, ๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข ๐ฑ๐ถ๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฅ๐ข, ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐๐ฌ๐ถ, ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ ๐ข๐จ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ช๐ข๐ฏ-๐๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ด๐ช๐ฉ๐ช ๐๐ฌ๐ถ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ฅ๐ช๐ซ๐ข๐ฅ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ.” (ay. 24)
Ucapan Yesus pada ayat 24 dapat dimaknai dalam dua rujukan waktu yang berbeda, yakni ๐ฎ๐ข๐ด๐ข ๐ฌ๐ช๐ฏ๐ช (di dalam dunia cerita) dan ๐ฎ๐ข๐ด๐ข ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ (di luar dunia cerita). Apabila rujukan waktunya adalah ๐ฎ๐ข๐ด๐ข ๐ฌ๐ช๐ฏ๐ช (di dalam cerita), maka ucapan itu berpautan dengan babak selanjutnya: kemuliaan atau pemuliaan Yesus di kayu salib. Para murid diharapkan terus bersama Yesus dan menjadi saksi dari pemuliaan-Nya di tiang salib.
Apabila rujukan waktunya adalah ๐ฎ๐ข๐ด๐ข ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ (di dunia nyata Komunitas Yohanes), maka ucapan itu sangat boleh jadi bernasabah dengan janji ๐ฆ๐ด๐ฌ๐ข๐ต๐ฐ๐ญ๐ฐ๐จ๐ช๐ด. Para murid akan berada bersama-sama dengan Yesus dalam kemuliaan surgawi. Kemuliaan itu terdapat dalam kasih Allah bagi Kristus ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ฅ๐ช๐ซ๐ข๐ฅ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ.
“๐ ๐ข ๐๐ข๐ฑ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ช๐ญ, ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ, ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ, ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ช๐ฏ๐ช ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐๐ฌ๐ถ. ๐๐ฌ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข-๐๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข-๐๐ถ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข.” (ay. 25-26)
Kata ๐ข๐ฅ๐ช๐ญ di sini merujuk sifat kedua Allah sesudah disebut ๐ฌ๐ถ๐ฅ๐ถ๐ด pada ayat 11. Ayat 25 bercorak penghakiman sehingga mengangkat sifat adil Allah.
Frase ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ tampaknya sisipan, jika dilihat dari struktur kalimatnya (ay. 25). Apabila tanpa frase sisipan tersebut struktur kalimatnya tegas. Pada sisi kesatu strukturnya hendak mengatakan bahwa ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ข๐ฑ” dan pada pihak kedua strukturnya hendak menyampaikan bahwa para murid mengetahui ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด. Gagasan sisipan itu tampaknya dibangkitkan oleh ayat 16 ๐๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข, ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ถ๐ฏ๐ช๐ข.
Tekanan penutup perikop ini adalah mediasi Allah dan kaum beriman. Frase ๐๐ฌ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข-๐๐ถ bersinonim dengan ayat 6 yang merujuk pelayanan Yesus yang lalu. Dalam pada itu frase ๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข merujuk keberlangsungan pelayanan Yesus melalui Roh Kudus.
Pada ayat 26b terdapat frase ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข yang disebut dua kali. Tujuannya untuk menekankan bahwa kasih ilahi yang disamakan dengan kehadiran Kristus berada ๐ฑ๐ถ ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐ท๐ฒ๐บ๐ฎ๐ฎ๐, ๐ฏ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ถ๐ป๐๐ถ๐ฑ๐๐ฎ๐น. Kristus menyertai jemaat. Sebagai perbandingan Matius menggunakan istilah ๐๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ฆ๐ญ - ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐ฆ๐ณ๐ต๐ข ๐ฌ๐ช๐ต๐ข (lih. Mat. 1:23).
Ucapan Yesus pada penutup ๐๐ฐ๐ข ๐ ๐ฆ๐ด๐ถ๐ด dapat dikatakan adalah ๐ณ๐ช๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ด๐ข๐ฏ kristologi dan soteriologi Injil Yohanes:
▶ Allah mengasihi dunia ini dan mengutus Yesus;
▶ Namun, dunia menolak Yesus atau menolak kasih Allah;
▶ Mereka yang menerima atau percaya kepada Yesus akan diberikan kasih Allah kepada mereka, yaitu kasih Allah yang sudah diberikan kepada Yesus.
▶ Yesus ada di dalam mereka atau selalu bersama mereka bagi mereka yang percaya kepada Yesus.
(01062025)(TUS)
